Gaijin

kiri|thumb|400x400px|Warga asing di Jepun pada tahun 2000 menurut sivik.Gaijin (外人, [ɡaid͡ʑiɴ]) ("orang luar") adalah sebuah pengistilahan di Jepang bagi warga asing dan non-Jepang khususnya bagi pendatang asing dari Eropa. Kalau di Malaysia, istilah ini meiliki makna yang sama dengan Mat Saleh, yang sama-sama merujuk pada pendatang luar negara khususnya dari Eropa atau penduduk berketuruman kulit putih.

Bait gaijin tersebut terdiri dari dua kanji: gai (?, "luar") dan jin (?, "orang"). Bait-bait yang memiliki hal ehwal serupa juga merujuk kepada hal-hal asing yang meliputi gaikoku (外国?, "negara asing") dan gaisha (外車?, "mobil asing"). Bait tersebut dapat merujuk kepada kewarganegaraan, ras, atau bangsa konsep-konsep yang umumnya digabung di Jepun.

Beberapa orang merasa bahawa bait tersebut mempunyai bunyi-bunyian negatif atau bahan ejekan, walaupun begitu para pemerhati lainnya biasanya menganggapnya neutral atau bahkan positif. Ada istilah lain iakni Gaikokujin (外国人, "orang negara asing") (外国人code: ja dikecilkan"") ialah sebuah istilah lain yang lebih neutral dan lebih formal dan lebih banyak dipakai dalam kerajaan dan media Jepang.[1][2][3][4][5]