Yves Rocher (perusahaan)

Yves Rocher adalah perusahaan kosmetik asal La Gacilly, Prancis yang didirikan pada tahun 1959 oleh pebisnis Yves Rocher.[1] Perusahaan ini memproduksi produk kecantikan dan perawatan berbasis herbal.[1] Saat ini, Yves Rocher telah memiliki sekitar 1.600 toko yang beroperasi di lebih dari 90 negara dan mempekerjakan sekitar 13.500 orang.[2]

Misi Keberlanjutan

Yves Rocher turut menjadi salah satu anggota Responsible Beauty Initiative (RBI) yang merupakan inisiatif sektoral yang bertujuan untuk meningkatkan berkelanjutan seluruh rantai pasok produk.[3]

Yves Rocher melalui Yves Rocher Foundation berkomitmen dalam mendukung keanekaragaman hayati[4] dengan telah menanam 100 juta pohon dari tahun 2007 hingga 2020 di 35 negara.[5] Upaya perlindungan biodiversitas juga dibuktikan melalui pembangunan kebun botani Jardin botanique de La Gacilly di Prancis dan menjalin kerja sama dengan Bird Protection League (LPO) sejak tahun 2008,[6] serta meningkatkan porsi pembangkit listrik dan panas dari sumber terbarukan.[7]

Tercatat pada tahun 2021, sistem hemat energi yang diinisiasi perusahaan Yves Rocher berhasil menghindari emisi sebesar 1.394 ton CO2 dan 14.228 ton CO2 sejak dipasang.[7] Selain itu, perusahaan Yves Rocher membeli dua traktor armada listrik untuk transportasi antar lokasi di La Gacilly pada tahun 2019. Lokasi-lokasi ini dilengkapi dengan listrik terbarukan dan telah mereduksi dampak emisi transportasi nyaris sebesar 12 ton CO2 per tahun.[7]

Dalam usaha penguragan plastik, Yves Rocher mengembangkan solusi yang disesuaikan dengan setiap jenis produknya:

  • Sejak tahun 2014, perusahaan Yves Rocher telah memperkenalkan kemasan ramah lingkungan baru dalam rangkaian produknya. Dimana tabung kemasan baru menggunakan plastik 25% lebih sedikit dibandingkan tabung lama;[1]
  • Sejak tahun 2020, semua botol yang keluar dari pabrik Breton terbuat dari plastik daur ulang, misalnya menghemat 2.700 ton plastik murni per tahun;[8]
  • Film plastik telah dihilangkan di sekitar produk perawatan kulit dan riasan, sehingga berpotensi menghemat 25 ton plastik pada akhir tahun 2022 dibandingkan tahun 2020;[8]
  • Kotak karton yang diperkuat menggantikan kotak plastik tempat bedak tabur, yang berarti penghematan 50 ton plastik per tahun;[8]
  • Pada tahun 2021, sampo padat pertama diluncurkan dengan kemasan karton dengan komposisi 60% daur ulang. Dibandingkan dengan sampo cair merek tersebut, sampo padat alternatif menghasilkan 31 ton penghematan plastik per tahun.[8]

Referensi