Umm Bab

Umm Bab adalah sebuah pemukiman di Qatar, yang terletak di kotamadya Ar-Rayyan.[1] Dulunya merupakan bagian dari kota Al Jemailiya sebelum kotamadya dimasukkan ke dalam Ar-Rayyan.[2] Umm Bab juga dikenal sebagai Palm Tree Beach karena terdapat sekelompok kecil pohon palem terletak di pantainya.[3]

Pantai di Umm Bab

Asal namanya muncul dari ciri geografisnya. Umm Bab bila diterjemahkan menjadi 'Ibunya Gerbang'. Kata 'Gerbang' mengacu pada lahan sempit atau terbuka di daerah tersebut yang dikelilingi oleh dua bukit kecil yang menyerupai sebuah gerbang.[4]

Sejarah singkat

Pada 1948, tak lama setelah dimulainya operasi pengeboran minyak di Dukhan, pemukiman dibangun dengan segera di selatan Umm Bab untuk mengakomodasi pekerja Qatar Petroleum dan penduduk Umm Bab itu sendiri.[5] Sebuah jalan dibangun pada tahun yang sama untuk menghubungkan Umm Bab dengan Dukhan.[6] Pada 1961, pemerintah meresmikan sebuah sekolah khusus laki-laki di pemukiman tersebut. Pemukiman itu memiliki sekitar 50 rumah pada tahun 1990, yang sebagian besar merupakan milik anggota dari suku Al Murrah yang dipekerjakan oleh Qatar Petroleum.[5]

Industri

Umm Bab adalah salah satu dari dua situs di Qatar dari jumlah besar batu kapur dan tanah liat yang dapat dengan mudah digali, situs lainnya ialah Umm Salal. Pada 1965, pemerintah memanfaatkan SDA UMM Bab yang kaya oleh Perusahaan Semen Nasional Qatar di daerah tersebut.[7] Keputusan ini juga menjadi dorongan untuk mengembangkan wilayah barat Qatar.[8] Pengolahan semen pertama kali berlangsung pada 1969 dan pabrik menerima pasokan air dari Rawdat Rashed dan pasokan minyak dari Dukhan.[9]

Demografi

Menurut sensus 2010, terdapat 220 unit rumah[10] dan 55 bangunan.[11] Terdalat 6.194 orang yang tinggal di pemukiman, di mana 97% adalah pria dan 3% adalah wanita. Dari 6.194 penduduk itu, 97%-nya berusia 20 tahun ke atas dan 3% berada di bawah usia 20.[12] Angka melek huruf mencapai 96.4%.

Tingkat pekerja mencapai 96% dari total jumlah penduduk. Wanita menyumbang 1% dari jumlah penduduk yang bekerja, sementara pria menyumbang 99% dari jumlah penduduk yang bekerja.

Referensi