Titan IIIE

Pada awal 1960an, rencana jarak-jauh NASA dilanjutkan menggunakan Atlas-Centaur sampai sistem peluncuran yang dapat digunakan kembali atau tahap atas bertenaga nuklir dapat dikembangkan. Untuk membantu mendanai Perang Vietnam yang semakin meningkat dan Perang Melawan Kemiskinan yang baru, Kongres secara drastis mengurangi pendanaan program luar angkasa sipil. Selain itu, pengembangan lebih lanjut dari kendaraan peluncuran yang dapat digunakan kembali telah ditunda. NASA membutuhkan kendaraan peluncuran yang lebih kuat dari Atlas-Centaur untuk mengirim wahana antariksa yang lebih berat seperti Viking dan Voyager ke luar angkasa pada tahun 1970an. Jadi, NASA memulai pada tahun 1967 untuk mempertimbangkan kemungkinan mencocokan Centaur tahap atas dengan Titan III.^[2]:140 Pada tanggal 26 Juni, NASA membuat kontrak dengan Martin Marietta untuk mempelajari kelayakannya. Pada bulan Maret 1969, kombinasi ini tampak menjanjikan. NASA menugaskan manajemen kendaraan ke NASA Lewis Research Center (sekarang dikenal sebagai NASA John H. Glenn Research Center di Lewis Field) dengan kontrak lanjutan dengan Martin Marietta untuk mengembangkan apa yang menjadi Titan IIIE dan General Dynamics untuk mengadaptasi Centaur D-1.^[3]

Semua konfigurasi empat tahap tersedia, dengan Star-37E menjadi tambahan tahap atas tambahan. Ini digunakan untuk dua peluncuran Helios.^[4] Tahapan Star-37E juga digunakan pada dua peluncuran Voyager, tetapi tahapan tersebut dianggap sebagai bagian dari muatan dan bukan bagian dari roket.^[5]

Media terkait Titan IIIE di Wikimedia Commons