Tarkul

Versi pemuras yang pendek

Tarkul atau terakul, terakol, dan terkul adalah salah satu senjata yang digunakan di Nusantara. Tarkul pada awalnya menggunakan teknologi wheel lock (kancing roda) yang mana kemajuan teknologi ini memungkinkan ia membakar bubuk mesiu secara otomatis tanpa membutuhkan fuze.[1]

Terakul atau ''dragon'', dijumpai di medan tempur di Cerro Gordo, Mexico

Istilah ini dapat mengacu pada blunderbuss (pemuras) dalam bentuk pistol, tetapi juga dapat merujuk pada senapan flintlock. Tarkul nampaknya lebih disukai oleh kavaleri karena ukurannya.[2]:211[3]:5 Mereka menggunakan mekanisme flintlock, dan mungkin berasal dari senapan flintlock Belanda yang masuk ke daerah tersebut pada abad ke-17.[4]:64 Tetapi, kemungkinan senjata ini baru populer di prajurit Nusantara pada masa belakangan — terakul baru dicatat dalam Tuhfat al-Nafis dari tahun 1860-an.[5][6]:211-212 Naskah tersebut menyebutkan bahwa pasukan Bugis dengan baju rantai dan bersenjatakan terakul pemburas mengalahkan pasukan Raja Kechil yang bersenjatakan meriam dan pedang pada tahun 1721 M.[7]:318

Dalam budaya populer

Dalam novel Sengsara Membawa Nikmat (1929), tarkul merupakan senjata yang digunakan oleh tokoh Tuanku Laras, seorang pemimpin daerah.

Lihat pula

Referensi