Serendipitas

Serendipitas atau kedilalahan adalah suatu penemuan pada hal yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya.[1][2] Serendipitas adalah hal yang umum di sepanjang sejarah penemuan-penemuan produk ataupun ilmiah.[3] Serendipitas juga merupakan prinsip potensial dalam dunia daring digital yang dapat menyajikan berbagai informasi dari sudut pandang yang jamak, tidak hanya semata-mata menampilkan opini pengguna saja.

Etimologi

Penggunaan kata "serendipity" pertama kali tercatat dalam bahasa Inggris oleh Horace Walpole pada 28 Januari 1754. Dalam sebuah surat yang dia tulis kepada temannya Horace Mann, Walpole menjelaskan penemuan kebetulan lukisan Bianca Cappello karya Giorgio Vasari yang hilang[4] dalam suratnya dia merujuk pada sebuah dongeng Persia, Tiga Pangeran Serendip. Para pangeran, tulisnya dalam surat tersebut, "selalu membuat penemuan, secara kebetulan dan bijaksana, dari hal-hal yang tidak mereka cari."[5] Serendip juga merupakan nama arkais untuk Sri Lanka (Ceylon), yang dijuluki Sarandib oleh para pedagang Arab,[6] dari bahasa Sansekerta Siṃhaladvīpaḥ (Siṃhalaḥ, Sri Lanka + dvīpaḥ, pulau).[7]

Kata tersebut telah diserap ke dalam berbagai bahasa, dengan makna umum "penemuan tak terduga" atau "kesempatan beruntung".[8][9]

Catatan kaki

Referensi

  • "The view from Serendip", by Arthur C. Clarke, Random House, 1977.
  • "Momentum and Serendipity: how acquired leaders create value in the integration of technology firms", by Melissa E. Graebner, McCombs School of Business, University of Texas at Austin, Austin, Texas, U.S.A. 2004.

Bacaan lanjutan

Pranala luar