Seksualitas Yesus

masalah keagamaan

Mengenai seksualitas Yesus, pemahaman tradisional gereja-gereja Kristen adalah bahwa Yesus tak menikah dan tetap selibat sampai kematian-Nya. Injil-injil dan Perjanjian Baru hanya sedikit menyinggung soal subyek tersebut.

Heteroseksualitas

Maria Magdalena

Peniten Magdalena karya Domenico Tintoretto

Karya non-kanonik Injil Filipus (sekitar abad ketiga) menyebut hubungan Yesus dengan Maria Magdalena memakai ragam Koptik dari Yunani κοινωνός (koinōnos). Karya tersebut memakai istilah koinōnos dan pengartian Koptik-nya merujuk kepada pemasangan harfiah dari pria dan wanita dalam hubungan perkawinan dan seksual, meskipun juga dapat berarti kiasan, merujuk kepada ikatan spiritual, dan penyatuan kembali Kristen Gnostik dengan alam ilahi.[1]

Selibasi

Kasim oleh karena Kerajaan Allah

Dalam Injil Matius, Yesus dikabarkan menyebut perilaku kasim untuk mengilustrasikan pendekatan seksualitas: "Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga." (Matius 19:3–12)

Mempelai Kristus

Mempelai Kristus adalah kiasan untuk Gereja, mirip dengan hubungan antara umat Kristen dan Yesus untuk sebuah penekanan persaudaraan untuk perkawinan mendatang, saat umat Kristen disatukan kembali dengan Yesus.

Poligami

Gereja Orang-orang Kudus Zaman Akhir

Rasul Gereja Orang-orang Kudus Zaman Akhir awal Orson Hyde mengajarkan bahwa Yesus menerapkan poligami dan menikahi Maria Magdalena, Martha dan Maria dari Betania dan mengasuh anak-anak mereka. Ia juga mengajarkan bahwa perkawinan di Kana adalah perkawinan Yesus sendiri.[2][3][4][5] Gagasan tersebut bukanlah gagasan resmi dari gereja tersebut,[6] meskipun terkadang masuk dalam cerita rakyat Mormon.[7][8][9]

Catatan

Referensi