Segel silinder

Segel silinder adalah silinder bundar kecil, panjangnya biasanya sekitar satu inci atau 2–3 cm, diukir dengan karakter tertulis atau adegan figuratif atau keduanya, yang digunakan pada zaman kuno untuk mencap permukaan datar dua dimensi, biasanya pada tanah liat basah.

Segel silinder pada periode Uruk sekitar 3.100 SM. Museum Louvre.
Segel silinder Ratu Puabi dari Dinasti Pertama Ur, ditemukan di makamnya, tertanggal sekitar 2.600 SM. Tertulis 𒅤𒀀𒉿 𒊩𒌆Pu-A-Bi-Nin "Ratu Puabi".[1][2][3]
Segel silinder Babilonia Lama sekitar 1.800 SM, hematit.

Segel silinder ditemukan sekitar 3500 SM di Timur Dekat, di sebuah situs kontemporer Uruk di selatan Mesopotamia dan tidak lama kemudian ditemukan juga di Susa, barat daya Iran selama periode Proto-Elamit, dan segel silinder mengikuti perkembangan penggunaan segel stempel dari budaya Halaf atau sedikit lebih awal.[4]

Segel ini juga terkait dengan penemuan aksara paku yang terakhir pada sebuah tablet tanah liat.[5][6][7] Segel silinder digunakan sebagai alat administrasi, tanda tangan, perhiasan dan dijadikan jimat ajaib,[8] versi yang lebih baru menggunakan notasi aksara paku Mesopotamia.

Pada periode selanjutnya, segel ini digunakan untuk notaris atau membuktikan beberapa dokumen dari tanah liat. Kuburan dan situs-situs lain yang menyimpan barang-barang berharga seperti emas, perak, manik-manik, dan batu permata sering terdapat satu atau dua segel silinder di dalamnya, sebagai barang-barang bekal kubur.

Referensi

Bacaan lebih lanjut

  • Bahn, Paul. Lost Treasures, Great Discoveries in World Archaeology, Ed. by Paul G. Bahn, (Barnes and Noble Books, New York), c 1999. Examples of, or discussions of Stamp seals, cylinder seals and a metal stamp seal.
  • Collon, Dominique. Near Eastern Seals, (British Museum, London), 1990. Shorter account which also includes stamp seals . Part of the BM's Interpreting the Past series
  • Frankfort, H. Cylinder Seals, 1939, London. A classic, though obviously doesn't reflect later research.

Pranala luar