Sagittarius A*

lubang hitam supermasif di pusat galaksi bima sakti

Sagittarius A* (diucapkan "Sagittarius A-star", biasa disingkat Sgr A*) adalah sebuah lubang hitam supermasif[3][4][5] di Pusat Galaksi Bima Sakti. Sgr A* terletak dekat perbatasan rasi bintang Sagittarius dan Scorpius, kira-kira 5,6° selatan ekliptika, dan tampak dekat Gugus Kupu-kupu (M6) dan Shaula.

Sagittarius A

Foto Sagittarius A* oleh Event Horizon Telescope pada tahun 2017 (dirilis tahun 2022)
Data pengamatan
Epos J2000      Ekuinoks J2000
Rasi bintangSagittarius
Asensio rekta 17j 45m 40.0409d
Deklinasi −29° 0′ 28.118″ [1]
Detail
Massa8,26×1036 kg
(4,154±0,014)×106[2] M
Astrometri
Jarak26.673±42[2] tc
(8178±13[2] pc)
Referensi basis data
SIMBADdata
Sgr A* (tengah) dan dua gema cahaya dari ledakan baru-baru ini (dilingkari)
Gambar Sgr A* dari Observatorium sinar-X Chandra.

Observasi beberapa bintang yang mengorbit Sagittarius A*, terutama bintang S2, digunakan untuk mementukan massa dan batas maksimum radius objek. Berdasarkan massa dan batas radius yang semakin presisi, para astronom menarik kesimpulan bahwa Sagittarius A* adalah lubang hitam supermasif di pusat Bima Sakti.[6] Nilai massanya saat ini adalah 4,154 (± 0,014) juta massa Matahari.[2]

Reinhard Genzel dan Andrea Ghez menerima Penghargaan Nobel Fisika 2020 untuk menemukan bahwa Sgr A* adalah objek supermasif dan padat, dimana lubang hitam adalah satu-satunya penjelasan yang masuk akal pada saat itu.[7]

Pada 12 Mei 2022, menggunakan Teleskop Event Horizon, para astronom merilis foto Sagittarius A* yang menggunakan data dari observasi radio pada April 2017,[8] dan memastikan bahwa objek ini adalah lubang hitam. Ini adalah gambar terkonfirmasi lubang hitam kedua, setelah foto lubang hitam supermasif Messier 87 pada tahun 2019.[9][10]

Observasi

Para astronom telah mampu mengamati Sgr A* dalam spektrum optik karena efek dari 25 besaran magnitudo antara Sgr A* dan Bumi.[11] Beberapa tim peneliti telah berusaha untuk menggambarkan Sagittarius A* dalam spektrum radio dengan menggunakan interferometri dasar yang sangat panjang (VLBI). Pengukuran dengan resolusi tertinggi saat ini, telah dibuat dengan panjang gelombang 1,3 mm, yang mana menunjukkan diameter sudut untuk sumber dari 37 μas.[12] Sagittarius A* berjarak 26.000 tahun cahaya (~44 juta kilometer) dari Bumi.

Sejarah

Sgr A* ditemukan pada tanggal 13 dan 15 Februari 1974 oleh astronom Bruce Ballick dan Robert Brown dengan menggunakan interferometri dasar dari Observatorium Radio Astronomi Nasional.[13] Nama Sgr A* diciptakan oleh Brown karena sumber radio itu "menarik", karena keadaan tereksitasi dari atom ditandai dengan tanda bintang.[14]

Observasi radio Sgr A* dengan VLBI juga bisa disejajarkan terpusat dengan gambar sehingga bintang S2 bisa dilihat mengorbit Sagittarius A*. Dari analisis bintang S2 terhadap Orbit Kepler, Sagittarius A* bermassa sekitar 2,6 ± 0,2 juta massa matahari.[15] Mereka juga menentukan jarak dari Bumi ke pusat galaksi, yang mana hal yang sangat penting dalam mengkalibrasi skala astronomi, seperti 8,0 ± 0,6 × 103 parsec.

Pada bulan November 2004, sebuah tim astronom melaporkan penemuan lubang hitam bermassa menengah yang bernama GCIRS 13E, mengorbit Sagittarius A* dengan jarak 3 tahun cahaya. Lubang hitam ini bermassa 1.300 kali massa matahari. Penemuan ini dapat menambahkan gagasan bahwa lubang hitam supermasif tumbuh dengan menyerap lubang hitam kecil disekitarnya.

Pusat lubang hitam

Jika posisi Sagittarius A* benar-benar berada di pusat lubang hitam, akan ada kemungkinan ukurannya telah diperbesar dari ukuran aslinya, karena disebabkan oleh lensa gravitasi. Menurut teori relativitas umum, hal ini akan menghasilkan ukuran minimal setidaknya 5,2 kali lebih besar daripada radius lubang hitam Schwarzschild.[12]

Para astronom yakin bahwa pengamatan ini memberikan bukti empiris baik bahwa galaksi Bima Sakti kita memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya yang berjarak 26.000 tahun cahaya dari Tata Surya,[6] karena:

  • Bintang S2 mengikuti orbit elips dengan periode 15,2 tahun dan ber-apsis (jarak terdekat) 17 jam cahaya (1,8×1013 m) dari pusat objek.[16]
  • Dari pergerakan bintang S2, massanya dapat diperkirakan sekitar 4,1 juta kali massa matahari.[17]
  • Jari-jari objek sentral harus secara signifikan kurang dari 17 jam cahaya, karena jika tidak, S2 akan bertabrakan dengannya.
  • Satu-satunya objek yang bermassa 4,1 juta kali massa matahari dalam volume yang kecil adalah lubang hitam.
Elemen orbital dari bintang yang mengorbit Sagittarius A*[18]
BintangNama laina (″)a (SA)eP (tahun)T0 (tanggal)Referensi
S1S0-10,412±0,0243300±1900,358±0,03694,1±9,02002,6±0,6[19]
S2S0-20,1226±0,0025980±200,8760±0,007215,24±0,362002,315±0,012[19]
919±230,8670±0,004614,53±0,652002,308±0,013[20]
S8S0-40,329±0,0182630±1400,927±0,01967,2±5,51987,71±0,81[19]
S12S0-190,286±0,0122290±1000,9020±0,004754,4±3,51995,628±0,016[19]
1720±1100,833±0,01837,3±3,81995,758±0,050[20]
S13S0-200,219±0,0581750±4600,395±0,03236±152006,1±1,4[19]
S14S0-160,225±0,0221800±1800,9389±0,007838±5,72000,156±0,052[19]
1680±5100,974±0,01636±172000,201±0,025[20]
S0-102S0-1020,68±0,0211,5±0,32009,5±0,3[21]

Catatan

Referensi

Pranala luar