Protokol Maputo
Protokol untuk Piagam Afrika tentang Hak Asasi Manusia dan Masyarakat terhadap Hak Wanita di Afrika, yang lebih dikenal sebagai Protokol Maputo, adalah seorang instrumen hak asasi manusia internasional yang dibuat oleh Uni Afrika yang diberlakukan pada 2005. Protokol tersebut menyerukan hak wanita yang meliputi hak untuk ikut serta dalam politik, sosial dan kesetaraan politik dengan laki-laki, memberikan otonomi dalam keputusan-keputusan kesehatan reproduktif mereka, dan mengakhiri mutilasi genital perempuan.[3] Protokol tersebut diadopsi oleh Uni Afrika di Maputo, Mozambik pada 2003 dalam bentuk protokol untuk Piagam Afrika untuk Hak Asasi Manusia dan Masyarakat (diadopsi pada 1981, diberlakukan pada 1986).
Nama panjang:
| |
---|---|
![]() | |
Jenis | Instrumen hak asasi manusia (wanita) |
Dirancang | Maret 1995 (Lome, Togo)[2] |
Ditandatangani | 11 Juli 2003 |
Lokasi | Maputo, Mozambik |
Efektif | 25 November 2005 |
Syarat | Ratifikasi oleh 15 negara Uni Afrika |
Penanda tangan | 49 |
Pihak | 42 |
Penyimpan | Komisi Uni Afrika |
Bahasa | Inggris, Prancis |
Referensi
Pranala luar
- Treaties and protocols of the African Union – African Union official website
- The Maputo Protocol in the news, stopfgmc.org, the website of the International Campaign for the Abandonment of Female Genital Mutilation
- Page on the protocol Diarsipkan 2015-12-02 di Wayback Machine. at the official ACHPR website.
- "Maputo Protocol text" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 4 December 2012. Diakses tanggal 7 September 2013.
🔥 Top keywords: Halaman UtamaIstimewa:PencarianDuckDuckGoKleopatraVoice of AmericaDonald TrumpKejuaraan Eropa UEFA 2024KecubungKejuaraan Eropa UEFALamine YamalYazid bin Abdul Qadir JawasDaftar final Kejuaraan Eropa UEFADaftar presiden Amerika SerikatJepangMukesh AmbaniPartai KasihIndonesiaMikel OyarzabalIsraelTim nasional sepak bola SpanyolThe Da Vinci Code (film)Pembunuhan Muhamad Rizky Rudiana dan Vina Dewi ArsitaCopa AméricaSekawan LimoKejuaraan Eropa UEFA 2020YandexJusuf HamkaJoe BidenSembilan NagaDani OlmoKereta BerdarahShannen DohertyCopa América 2024PemerintahCarlos AlcarazPancasilaRodri HernándezDaftar final Piala Dunia FIFAÁlvaro Morata