Penyakit Belanda

Teori dalam ilmu ekonomi

Penyakit Belanda (bahasa Inggris: Dutch disease) adalah fenomena di bidang perekonomian yang merujuk pada dampak yang biasanya ditimbulkan oleh berlimpahnya sumber daya alam di suatu negara.[1] Istilah ini dikemukakan pertama kali pada tahun 1977, yang merujuk pada menurunnya pertumbuhan di sektor perindustrian secara drastis akibat ditemukannya sumber gas alam yang berlimpah di Belanda.[1] Model ekonomi yang menjelaskan mengenai fenomena ini kemudian dikembangkan oleh W. Max Corden and J. Peter Neary pada tahun 1982.[2]

Tempat penyimpanan gas alam. Sumber daya alam ini menjadi asal mula munculnya istilah dutch disease.

Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat: kekayaan sumber daya alam secara teoretis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat.[3] Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan karena negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya sering kali merupakan negara dengan tingkat ekonomi yang rendah.[3] Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber pendapatan besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negara-negara yang bergerak di sektor industri dan jasa.[3] Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga cenderung belum memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya.[4] Korupsi, perang saudara, lemahnya pemerintahan dan demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut.[3]

Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi, dan penyokongan ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam.[5] Contoh negara yang telah berhasil mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu pertumbuhan negara adalah Norwegia dan Botswana.[5]

Referensi

Bacaan lebih lanjut

  • Buiter, Willem H.; Purvis, Douglas D. (1983). "Oil, Disinflation, and Export Competitiveness: A Model of the 'Dutch Disease'". Dalam Bhandari, Jagdeep S.; Putnam, Bluford H. Economic Interdependence and Flexible Exchange Rates. Cambridge: MIT Press. hlm. 221–47. ISBN 0-262-02177-3. 
  • Elkhan Richard Zada. 2016. Oil Abundance and Economic Growth. Berlin: Logos Verlag.

Pranala luar

🔥 Top keywords: Halaman UtamaIstimewa:PencarianKejuaraan Eropa UEFA 2024KleopatraDuckDuckGoIduladhaTaqabbalallahu minna wa minkumJepangMinal 'Aidin wal-FaizinPeringkat Dunia FIFAKejuaraan Eropa UEFADavina KaramoyAhmad LuthfiTijjani ReijndersIndonesiaSunjaya Purwadi SastraRumaniaKurban (Islam)Dompet elektronikFacebookKejuaraan Eropa UEFA 2020Hari TasyrikYouTubeDaftar film Indonesia tahun 2024Joko AnwarTino KarnoAurélie MoeremansKualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 (AFC)Hati SuhitaPembunuhan Muhammad Rizky Rudiana dan Vina Dewi ArsitaSapiKevin DiksCopa América 2024Lempar jamrahXNXXYandexMichelle ZiudithGoogle TerjemahanBen Sumadiwiria