Pemisahan Panama dari Kolombia

Pemisahan Panama dari Kolombia diresmikan pada 3 November 1903 dengan didirikannya Republik Panama dari sebuah departemen Kolombia, yaitu Departemen Panama.

Permulaan

Sejak kemerdekaannya dari Spanyol pada 28 November, 1821 Panama bergabung dengan Kolombia Raya yang kemudian juga terdiri dari wilayah-wilayah yang kini menjadi bagian dari Kolombia, Venezuela, dan Ekuador.

Perjuangan politik antara kaum federalis dan kaum sentralis yang kemudian bermuara pada kemerdekaan dari Spanyol dihasilkan melalui perubahan status administratif dan jurisdiksional bagi Panama. Di bawah corak sentralisme, Panama didirikan sebagai Departemen Isthmus dan di bawah corak federalisme sebagai Negara Berdaulat Panama. Panama berupaya mendapatkan kemerdekaan pada era federalis hampir memperolehnya melalui kesempatan langka yang unik; 1831; antara 1840 dan 1841 ketika sebuah negara yang berusia pendek didirikan dan pada akhirnya selama Perang Seribu Hari (1899-1902), satu dari beberapa perjuangan bersenjata antara Liberal dan Partai Konservatif, yang menghancurkan Kolombia dan Panama pada abad ke-19. Perang saudara terakhir ini berakhir dengan ditandatanganinya "Traktat Wisconsin", tetapi pemimpin kaum liberal, Victoriano Lorenzo menolak terma-terma perjanjian dan tewas pada 15 Mei 1903.

Pada 25 Juli 1903 kantor pusat surat kabar Panama "El Lápiz" diserang tiba-tiba atas titah komandan militer Jenderal Panama, José Vásquez Cobo, saudara dari seseorang yang kemudian menjadi Menteri Perang Kolombia sebagai pembalasan atas diterbitkannya artikel yang terperinci yang memaparkan bermacam rupa pembunuhan dan protes di Panama. Peristiwa ini memengaruhi tingkat kepercayaan kaum liberal Panama terhadap pemerintahan konservatif yang berpusat di Bogota yang kemudian menggabungi pergerakan separatis.

Pada 1903, Amerika Serikat dan Kolombia menandatangani Traktat Hay-Herran untuk mengakhiri pembangunan Terusan Panama tetapi proses itu ditolak karena Kongres Kolombia tidak menyetujui usulan pada 12 Agustus 1903. Kejadian ini menyulut kemarahan kaum separatis dari Panama dan komponen bangsa Panama lainnya yang mengharapkan dibangunnya terusan. Amerika Serikat kemudian beralih menyokong pergerakan separatis Panama.

Pemisahan

Politisi Panama, José Domingo De Obaldía, terpilih untuk menjadi penjabat Gubernur Isthmus di mana dia sebelumnya pernah memegang jabatan itu dan disokong oleh pergerakan separatis. Politisi Panama lainnya, José Agustín Arango, mulai merencanakan revolusi dan upaya-upaya pemisahan diri. Kaum separatis berhasrat untuk merundingkan pembangunan terusan Panama secara langsung dengan Amerika Serikat karena tidak bergairahnya pemerintah Kolombia menanggapi keinginan itu.

Jejaring separatis dibangun oleh Arango, Dr. Manuel Amador Guerrero, Jenderal Nicanor de Obarrio, Ricardo Arias, Federico Boyd, Carlos Constantino Arosemena, Tomás Arias, Manuel Espinosa Batista, dan banyak lagi lainnya. Manuel Amador Guerrero saat itu tengah dalam perjalanan ke Amerika Serikat untuk meraih sokongan rencana upaya pemisahan diri; dia juga meraih sokongan dari pemimpin liberal Panama dan sokongan komandan militer lainnya, Esteban Huertas.

Dengan sokongan yang bagus, pergerakan separatis menetapkan November 1903 sebagai saat yang tepat untuk memisahkan diri. Tetapi, rumor di Kolombia meluas, tetapi informasi yang dikelola oleh pemerintah Kolombia menunjukkan bahwa Nikaragua berencana menyerang sebuah daerah di utara Panama yang dikenal sebagai Calovébora. Pemerintah mengirimkan serdadu Batalyon Tiradores dari Barranquilla, dan menginstruksi sang komandan untuk mengambil-alih fungsi-fungsi Gubernur Panama José Domingo de Obaldía dan Jenderal Esteban Huertas, yang tidak dipercayai oleh pemerintah.

Batalyon Tiradores dipimpin oleh Jenderal Juan Tovar dan Jenderal Ramón Amaya dan tiba di Kota Colón, Panama pagi hari 3 November 1903. Batalyon itu mengalami penundaan dalam perjalanannya menuju Kota Panama yang disebabkan oleh kerumitan situasi di otoritas Rel Panama yang bersimpati dengan pergerakan separatis. Pada saat ketibaan di Kota Panama, para serdadu diletakkan di bawah komando Kolonel Eliseo Torres. Jenderal Esteban Huertas, yakni komandan Batalyon Kolombia di Panama memerintahkan penangkapan Tovar dan para petugasnya yang lain.

Sebuah bahtera Amerika Serikat, USS Nashville, yang dikomandani oleh John Hubbard, yang juga membantu untuk menghambat pendaratan serdadu Kolombia di Colón, berlanjut pada upaya penggangguan dengan misi mereka melalui tuduhan bahwa "netralitas" jalur rel kereta api mesti dihargai.

Dengan penekanan serdadu, Junta Revolusioner melangsungkan pernyataan pemisahan Isthmus dan dan kemudian kemerdekaan dengan deklarasi Republik Panama. Sebuah skuadron angkatan laut di Teluk Panama ditangkap tanpa perlawanan. Demetrio H. Brid, presiden Dewan Kota Panama menjadi Presiden Panama de fakto, pada 4 November 1903 sebuah Junta Pemerintahan Sementara yang memerintah negara ini hingga Februar 1904 ketika Konvensi Nasional Konstituen Panama didirikan dan memilih Manuel Amador Guerrero sebagai presiden konstitusional pertama. Kabar pemisahan Panama dari Kolombia sampai ke Bogotá pada 6 November 1903 karena ada masalah dengan Kabel komunikasi bawah laut.

Reaksi

Pada 13 November 1903, Amerika secara resmi mengakui Republik Panama (setelah secara tidak resmi mengakuinya pada 6 dan 7 November pada tahun yang sama). Prancis melakukan hal serupa pada 14 November 1903 diikuti oleh 15 negara lainnya. Pada 18 November 1903, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Hay dan Philippe-Jean Bunau-Varilla menandatangani Traktat Hay-Bunau Varilla. Tidak ada orang Panama yang menandatangani traktat itu, kendati Bunau-Varilla hadir sebagai duta diplomatik Panama (sebuah peran yang dia beli melalui bantuan keuangan untuk kaum pemberontak), kendati faktanya dia tidak tinggal di Panama selama 17 tahun sebelum peristiwa itu terjadi, dan dia tidak pernah kembali.[1] Traktat itu kemudian diterima oleh Pemerintah Panama dan Senat Amerika Serikat.

Duta Besar Kolombia di Ekuador, Emiliano Isaza, mengabarkan situasi Panama tetapi tidak memberitahu pemerintahnya untuk mencegah pemberontakan di Bogotá. Pemerintah Kolombia kemudian mengirimkan misi diplomatik ke Panama dengan tujuan untuk membuat Panama memperhatikan kembali dengan menganjurkan penerimaan oleh senat Kolombia jika mereka memperhatikan kembali Traktat Hay-Herran dibandingkan Hay-Bunau Varilla Treaty dan juga mengajukan penetapan Kota Panama sebagai ibu kota Kolombia.[2]

Misi itu dilakukan di atas Kapal Amerika Serikat USS Mayflower dengan delegasi Panama yang dibentuk oleh Constantino Arosemena, Tomás Arias, dan Eusebio A. Morales, yang menolak semua proposal. Kolombia kemudian mengirimkan delegasi politisi dan tokoh politik kawakan; Jenderal Rafael Reyes, Pedro Nel Ospina, Jorge Holguín, dan Lucas Caballero yang berjumpa dengan wakil yang sama untuk Panama dan Carlos A. Mendoza, Nicanor de Obarrio, dan Antonio Zubieta, pertemuan di atas USS Canada itu gagal mencapai mufakat. Kolombia mengakui kedaulatan Panama pada 1921.[3]

Referensi

Pranala luar