PSA Group

perusahaan asal Prancis

Stellantis Perancis (Groupe PSA) (pengucapan bahasa Prancis: [ɡʁup pe ɛs a], resminya bernama Peugeot S.A. (Peugeot Société Anonyme, atau sebagai PSA Group dalam Bahasa Inggris; sebelumnya bernama PSA Peugeot Citroën mulai tahun 1991 hingga 2016), dulu adalah sebuah produsen otomotif multinasional asal Prancis yang memproduksi mobil dan sepeda motor dengan merek Peugeot, Citroën, DS, Opel, dan Vauxhall.[6][7] Peugeot merupakan merek terbesar dari PSA. PSA pernah melantai di Euronext Paris dan pernah menjadi komponen dari indeks CAC 40.[8][9][10]

Stellantis Perancis (Peugeot S.A.)
Groupe PSA
Sebelumnya
PSA Peugeot Citroën
Publik (Société Anonyme)
Kode emitenEuronext: UG
IndustriOtomotif
NasibDigabung dengan Fiat Chrysler Automobiles untuk membentuk Stellantis
Pendahulu
PenerusStellantis
DidirikanParis, Prancis
April 1976; 48 tahun lalu (1976-04)
PendiriCitroën, Peugeot
Ditutup16 Januari 2021; 3 tahun lalu (2021-01-16)
Kantor
pusat
,
Prancis
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh
kunci
ProdukMobil (73,8%)
Komponen otomotif (21%)
Pembiayaan (2,8%)
Logistik (2,2%)
Sepeda motor (0,2%)[1]
Merek
Produksi
Penurunan 3,5 juta (2019)[2]
PendapatanKenaikan €74,731 milyar (2019)[3]
Kenaikan €4,668 milyar (2019)[3]
Kenaikan €3,2 milyar (2019)[3]
Total asetKenaikan €69,766 milyar (2019)[3]
Total ekuitasKenaikan €21,801 milyar (2019)[3]
Pemilik
Karyawan
209.000 (2019)[2]
Anak
usaha
Daftar
  • Produsen mobil[5]Komponen otomotifPembiayaan
    • Banque PSA Finance
    Lainnya
    • Process Conception Ingénierie
    • Peugeot Citroën Electrification
    • Peugeot Citroën Moteurs
    Divisi Internasional
    • PSA Peugeot Citroën do Brasil
    • PSA Peugeot Citroën China
      • Dongfeng Peugeot-Citroën Automobile
    • Toyota Peugeot Citroën Automobile Czech
    • Peugeot Citroën Mitsubishi Automotiv Rus (70%)
    • PSA Peugeot Mexico
    • PSA Peugeot Citroën of Iran
Situs webgroupe-psa.com

Pada tahun 2016, PSA mulai menerapkan strategi ekspansi cepat, baik melalui ekspansi geografis maupun melalui akuisisi terhadap produsen mobil lain. PSA pun mengumumkan rencananya untuk berekspansi ke India, Amerika, Kanada, Asia Tenggara, dsb dalam beberapa tahun ke depan.

Berkantor pusat di Rueil-Malmaison, PSA, yang berhasil menjual 3,88 juta unit kendaraan pada tahun 2018,[11] merupakan produsen otomotif terbesar ketiga di Eropa, hanya sedikit di belakang Renault.[12]

Pada tahun 2019, Groupe PSA adalah produsen otomotif terbesar kesembilan di dunia, tepat di bawah Volkswagen, Toyota, Renault–Nissan–Mitsubishi Alliance, General Motors, Hyundai Motor Group, Ford Motor Company, Honda, dan Fiat Chrysler Automobiles. Pada tanggal 31 Oktober 2019, Groupe PSA mengumumkan rencananya untuk bergabung dengan Fiat Chrysler Automobiles.[13] Pada tanggal 18 Desember 2019, FCA dan PSA mengumumkan bahwa mereka telah sepakat untuk bergabung dengan nilai $50 milyar,[14][15] namun hingga pertengahan tahun 2020 masih menunggu persetujuan dari regulator kompetisi Eropa.[16][17] Pada tanggal 16 Juli 2020, keduanya mengumumkan bahwa mereka akan memakai nama Stellantis setelah bergabung.[18] Nama Stellantis diturunkan dari sebuah kata dalam Bahasa Latin, "stello" yang berarti "untuk mencerahkan dengan bintang". Penggabungan tersebut akhirnya selesai pada tanggal 16 Januari 2021.

Sejarah

Akuisisi Citroën

Pada bulan Desember 1974, Peugeot S.A. mengakuisisi 38,2% saham Citroën. Pada tanggal 9 April 1976,[19] Peugeot meningkatkan kepemilikan sahamnya di Citroën menjadi 89.95%, dan kemudian membentuk PSA Group (di mana PSA merupakan singkatan dari Peugeot Société Anonyme), sehingga menjadi PSA Peugeot Citroën.[20] Karena Citroën memiliki dua rancangan baru yang sukses di pasaran pada saat itu (GS dan CX), sementara Peugeot percaya diri dengan kondisi keuangannya, PSA Group pun sukses secara keuangan mulai tahun 1976 hingga 1979.

Akuisisi Chrysler Europe

Pada akhir tahun 1978, PSA membeli Chrysler Europe (yang sebelumnya bernama Rootes dan Simca) dengan harga US$1,00, ditambah asumsi outstanding utang.[21] Investasi lebih lanjut kemudian diperlukan karena PSA memutuskan untuk membuat merek baru bagi mobil buatan Chrysler Europe yang didasarkan pada mobil sport Talbot yang terakhir muncul pada dekade 1950-an. Mulai saat itu, semua produk Chrysler/Simca dijual dengan merek Talbot.[22]

Semua investasi tersebut pun menyebabkan PSA Group mengalami masalah keuangan yang serius, sehingga PSA merugi dari tahun 1980 hingga 1985. Namun berkat kesuksesan Peugeot 205, untuk pertama kalinya sejak tahun 1983, PSA berhasil menyalip Renault dalam hal penjualan mobil di Prancis.[23] Pada tahun 1987, perusahaan ini menghapus merek Talbot untuk mobil penumpang, saat produksi mobil Horizon yang dikembangkan oleh Simca juga dihentikan. Sementara Samba dan Alpine/Solara telah dihentikan setahun sebelumnya. Mobil yang seharusnya diberi nama Talbot Arizona kemudian dijual dengan nama Peugeot 309, dengan bekas pabrik Rootes di Ryton dan pabrik Simca di Poissy diubah menjadi pabrik perakitan Peugeot mulai bulan Oktober 1985. Memproduksi Peugeot di Ryton sangat penting, karena untuk pertama kalinya PSA dapat memproduksi mobil di Britania Raya, namun pabrik di Ryton akhirnya ditutup pada tahun 2006. Merek Talbot bertahan lebih lama untuk kendaraan niaga, namun akhirnya juga dihapus pada tahun 1992. Mulai tahun 1987 hingga 1995, pabrik di Ryton juga memproduksi Peugeot 405.

Philippe Varin di Berlin, 2013

Krisis (2012–2014)

Pada tanggal 29 Februari 2012, PSA mengumumkan pembentukan aliansi dengan General Motors (GM), di mana GM juga menjadi pemegang saham terbesar kedua di PSA, setelah keluarga Peugeot, yakni sebesar 7%. Aliansi tersebut bertujuan untuk memungkinkan penghematan sebesar $2 milyar per tahun melalui skema berbagi platform, pembelian serupa, dan bentuk-bentuk keekonomian skala lainnya.[24]

Pada bulan Juli 2012, sebuah serikat pekerja menyatakan bahwa PSA Peugeot Citroën akan mengurangi hingga 10% pekerjanya (8.000-10.000 orang) di Prancis. Pengurangan tersebut lebih banyak dari yang telah diumumkan sebelumnya.[25][26]

Pada tanggal 24 Oktober 2012, PSA menyatakan bahwa mereka telah sepakat dengan bank kreditur mengenai pendanaan ulang sebesar €11,5 milyar ($14,9 milyar) dan telah mendapat jaminan dari pemerintah untuk pinjaman sebesar €7 milyar bagi Banque PSA Finance.[27]

Pada tanggal 12 Desember 2013, General Motors mengumumkan bahwa mereka telah menjual 7% saham PSA Peugeot Citroën ke Padmapriya Automobile Investment Group.[28][29]

Pada tahun 2014, Dongfeng Motor Group, perusahaan yang memproduksi mobil dengan merek milik PSA di Tiongkok, dan Pemerintah Prancis masing-masing membeli 13% saham PSA, sehingga keluarga Peugeot hanya memegang 14% saham PSA.[30]

Ekspansi cepat

Pasca Dongfeng dan Pemerintah Prancis membeli sejumlah saham Groupe PSA, berbagai upaya pemotongan biaya pun dilakukan untuk mengembalikan profitabilitas perusahaan ini dan mengurangi utangnya. Pada tahun 2015, perusahaan ini berhasil mencetak laba. CEO baru, Carlos Tavares, kemudian mulai menjabat dan mengimplementasikan sejumlah upaya pemotongan biaya dan mengembangkan produk dari perusahaan ini, serta membuat merek baru, yakni DS Automobiles.

Pada awal tahun 2016, PSA mengungkapkan sebuah peta jalan yang merinci rencananya untuk masuk kembali ke Amerika Utara.[31] Walaupun sejumlah orang memperkirakan hanya DS yang akan dimasukkan ke Amerika Utara, PSA kemudian mengumumkan bahwa semua merek miliknya akan menjual mobil di Amerika Utara. Rencana PSA untuk masuk ke Amerika Utara dibagi menjadi tiga tahap, yakni menjadi mitra untuk kendaraan sewa, kemudian mulai menyewakan dan berbagi mobil milik sendiri selama beberapa tahun, lalu mendirikan jaringan diler pada tahun 2020.[butuh rujukan]

Akuisisi merek 'Ambassador' dari Hindustan Motors

Pada tanggal 10 Februari 2017, PSA mengumumkan pembentukan joint venture dengan CK Birla Group, pemilik Hindustan Motors, untuk dapat menjual kendaraan bermerek Peugeot, Citröen, dan DS di India, serta membeli merek Ambassador milik Hindustan Motors dengan harga INR 80 crore.[32] Kesepakatan tersebut pun menandai kembalinya PSA ke India setelah sejak tahun 1997 tidak lagi menjual mobil di India.[butuh rujukan]

Referensi

Pranala luar