Nokia

perusahaan asal Finlandia

60°13′29″N 24°45′23″E / 60.2247°N 24.7563°E / 60.2247; 24.7563

Nokia Corporation
Nama asli
Nokia Oyj
Julkinen osakeyhtiö (Perusahaan publik)
Kode emiten
ISINFI0009000681
Industri
Pendahulu
  • Nokia Aktiebolag
  • Suomen Kumitehdas Oy
  • Suomen Kaapelitehdas Oy
  • (Pra-penggabungan tahun 1967)
Didirikan12 Mei 1865; 159 tahun lalu (1865-05-12) di Tampere, Keharyapatihan Finlandia, Kekaisaran Rusia
Pendiri
  • Fredrik Idestam
  • Leo Mechelin
  • Eduard Polón
Kantor
pusat
,
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh
kunci
  • Sari Baldauf (Chairman)
  • Pekka Lundmark (Presiden &​ CEO)
ProdukDaftar produk Nokia
PendapatanPenurunan 23,33 milyar[2] (2019)
Kenaikan €485 juta[2] (2019)
Kenaikan €18 juta[2] (2019)
Total asetKenaikan €39,12 milyar[3] (2019)
Total ekuitasPenurunan €15,4 milyar[2] (2019)
Karyawan
Penurunan 98.322[3] (2020)
Divisi
Anak
usaha
Situs webwww.nokia.com
Catatan kaki / referensi
[4][5]

Nokia Corporation (nama aslinya Nokia Oyj, atau biasa disebut Nokia; bahasa Finlandia: [ˈnokiɑ], UK /ˈnɒkiə/, US /ˈnkiə/) adalah sebuah perusahaan telekomunikasi, teknologi informasi, dan elektronik konsumen multinasional asal Finlandia yang didirikan pada tahun 1865. Kantor pusat Nokia terletak di Espoo, Finlandia, di kawasan metropolitan Helsinki.[4] Pada tahun 2018, Nokia mempekerjakan sekitar 103.000 orang di lebih dari 100 negara, dan berbisnis di lebih dari 130 negara, serta mencatatkan pendapatan tahunan sekitar €23 miliar.[5] Nokia adalah sebuah perusahaan publik yang melantai di Bursa Saham Helsinki dan Bursa Saham New York.[6] Berdasarkan Fortune Global 500, Nokia adalah perusahaan dengan pendapatan terbesar ke-415 di dunia pada tahun 2016, dan pernah menempati peringkat ke-85 pada tahun 2009.[7] Perusahaan ini adalah salah satu komponen dari indeks pasar saham Euro Stoxx 50.[8][9]

Nokia telah berbisnis di sejumlah bidang selama lebih dari 150 tahun terakhir. Perusahaan ini didirikan sebagai sebuah pabrik pulp dan telah lama diasosiasikan dengan karet dan kabel, namun sejak dekade 1990-an, perusahaan ini mengalihkan fokusnya ke infrastruktur telekomunikasi berskala besar, pengembangan teknologi, dan pemberian lisensi.[10] Nokia adalah kontributor besar pada industri telekomunikasi seluler, dengan membantu pengembangan standar GSM, 3G, dan LTE (dan saat ini di 5G), serta pernah menjadi produsen ponsel dan ponsel cerdas terbesar di dunia. Setelah bermitra dengan Microsoft dan kemudian mengalami kesulitan di pasaran,[11][12][13] Microsoft akhirnya membeli bisnis ponsel milik Nokia,[14][15] untuk membentuk Microsoft Mobile pada tahun 2014.[16] Setelah itu, Nokia mulai lebih fokus pada bisnis infrastruktur telekomunikasi dan pada teknologi Internet of things, yang ditandai dengan penjualan divisi pemetaan Here dan akuisisi terhadap Alcatel-Lucent, yang meliputi organisasi riset Bell Labs.[17] Perusahaan ini kemudian juga bereksperimen dengan realitas maya, serta kesehatan digital melalui pembelian Withings.[18][19][20][21] Merek Nokia kemudian kembali ke pasar ponsel dan ponsel cerdas pada tahun 2016 melalui perjanjian lisensi dengan HMD Global.[22] Hingga saat ini, Nokia masih merupakan pemberi lisensi paten besar untuk sebagian besar produsen ponsel besar di dunia.[23] Hingga tahun 2018, Nokia adalah produsen peralatan jaringan terbesar ketiga di dunia.[24]

Perusahaan ini dilihat sebagai kebanggaan nasional oleh Bangsa Finlandia, karena bisnis ponselnya membuat Nokia saat ini masih merupakan merek dan perusahaan multinasional terbesar asal Finlandia.[25] Pada masa kejayaannya pada tahun 2000, selama gelembung telekomunikasi, Nokia menyumbang 4% PDB dan 21% total ekspor Finlandia, serta 70% kapitalisasi pasar Bursa Saham Helsinki.[26][27]

Sejarah

1865–1967

Gulungan kertas toilet yang diproduksi oleh Nokia pada dekade 1960-an, ditampilkan di Vapriikki Museum Centre, Tampere

Sejarah Nokia dimulai pada tahun 1865, saat insinyur pertambangan Swedia-Finlandia, Fredrik Idestam mendirikan sebuah pabrik pulp di dekat kota Tampere, Finlandia (kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia). Pabrik pulp kedua kemudian dibuka pada tahun 1868 di dekat kota Nokia, karena adanya sumber tenaga air yang lebih baik. Pada tahun 1871, Idestam, bersama temannya, Leo Mechelin, resmi membentuk sebuah perusahaan bernama Nokia Ab (atau Nokia Company dalam Bahasa Inggris).

Idestam pensiun pada tahun 1896, sehingga Mechelin menjadi chairman Nokia. Ia kemudian berekpansi ke bisnis pembangkitan listrik pada tahun 1902, namun Idestam tidak setuju. Pada tahun 1904, Suomen Gummitehdas, sebuah perusahaan karet yang didirikan oleh Eduard Polón, mendirikan sebuah pabrik di dekat kota Nokia.

Pada tahun 1922, saat Finlandia telah merdeka, Nokia Ab menjalin kemitraan dengan Suomen Gummitehdas dan Kaapelitehdas, yang saat itu sama-sama dipimpin oleh Polón. Suomen Gummitehdas pun tumbuh pesat setelah pindah ke Nokia pada dekade 1930-an untuk memanfaatkan pasokan listrik. Kaapelitehdas kemudian juga melakukan hal yang sama.

Nokia juga pernah memproduksi respirator untuk keperluan sipil dan militer, mulai dekade 1930-an hingga awal dekade 1990-an.[28]

1967–1990

Logo Nokia, dipakai dari tahun 1978 hingga 2023. Logo ini masih digunakan oleh HMD Global untuk produk ponselnya hingga saat ini.
Radio militer LV 317M di museum artileri Hämeenlinna

Pada tahun 1967, Nokia, Kaapelitehdas, dan Suomen Gummitehdas resmi bergabung untuk membentuk Nokia Corporation yang baru, dan direstrukturisasi menjadi empat unit bisnis, yakni kehutanan, kabel, karet, dan elektronik. Pada awal dekade 1970-an, Nokia masuk ke industri jaringan dan radio. Nokia juga mulai memproduksi peralatan militer untuk Pasukan Pertahanan Finlandia (Puolustusvoimat), seperti komunikator Sanomalaite M/90 pada tahun 1983, dan masker gas M61 yang pertama kali dikembangkan pada dekade 1960-an. Nokia kemudian juga memproduksi radio seluler profesional, switch telepon, kapasitor, dan zat kimia.

Referensi

Bacaan lebih lanjut

Pranala luar

  • Data bisnis Nokia: