Monobloc (kursi)

Kursi Monobloc (dari mono- ("satu") + bloc ("blok"), yang berarti objek yang ditempa dalam satu bagian) adalah kursi polipropilena ringan yang dapat ditumpuk dan biasanya berwarna putih. Kursi ini sering dideskripsikan sebagai kursi plastik paling umum di dunia.^[1]^[2]

Berdasarkan desain asli oleh desainer Kanada D.C. Simpson pada tahun 1946, varian kursi plastik one-piece mulai diproduksi bersama Allibert Group dan Grosfillex Group pada 1970-an.^[3] Mereka terinspirasi oleh desain Chair Universal 4867 oleh Joe Colombo dari tahun 1965, tetapi tidak ada paten yang diajukan untuk desain kursi monobloc.^[4]^[5] Sejak itu, jutaan kursi ini telah diproduksi di berbagai negara termasuk Rusia, Taiwan, Australia, Meksiko, Amerika Serikat, Italia, Prancis, Jerman, Maroko, Turki, Israel, India dan Tiongkok. Kursi Monobloc dinamai demikian karena dibuat dengan injeksi molding dari termoplastik polipropilena. Butiran polipropilena dipanaskan hingga sekitar 220 derajat Celsius, dan lelehannya disuntikkan ke dalam cetakan.^[6] Gerbang cetakan biasanya terletak di kursi, sehingga memastikan kelancaran aliran ke semua bagian alat.

Hampir satu miliar Monobloc telah dijual di Eropa saja, dengan satu pabrikan Italia memproduksi lebih dari sepuluh juta setahun. Ada banyak varian desain dari ide dasar kursi ini.^[7] Kursi ini berharga sekitar $3,50 untuk diproduksi, membuatnya terjangkau di seluruh dunia.^[2] Desain yang bisa ditumpuk membantu dalam mengatur pertemuan besar dan penyimpanan kursi sesudahnya.^[8] Di negara-negara berkembang dengan pertumbuhan populasi yang tinggi, monobloc digunakan untuk menampung ribuan jemaat gereja sekaligus.^[9] Teoretikus sosial Ethan Zuckerman menggambarkan kursi itu telah mencapai ubikuitas global kultural.^[2]