Mien Soedarpo

aktivis perempuan asal Indonesia

Mien Soedarpo yang bernama lahir Minarsih Wiranatakusumah (25 Januari 1924 – 16 Januari 2013) adalah seorang tokoh aktivis perempuan Indonesia. Mien pernah menjabat Ketua Women's International Club periode 1978-1980 dan terpilih kembali untuk periode 1988-1990.

Mien Soedarpo
LahirMinarsih Wiranatakusumah
(1924-01-25)25 Januari 1924
Bandung, Hindia Belanda
Meninggal16 Januari 2013(2013-01-16) (umur 88)
Jakarta
KebangsaanIndonesia
PekerjaanAktivis perempuan
Dikenal atasKetua Women's International Club
Suami/istriSoedarpo Sastrosatomo
AnakShanti L. Poesposoetjipto
Orang tuaWiranatakusumah V (ayah)
Syarifah Nawawi (ibu)

Kehidupan

Mien Soedarpo adalah anak ketiga dari Syarifah Nawawi, seorang tokoh pendidikan berdarah Minangkabau dengan Wiranatakusumah V, seorang bangsawan Sunda yang pernah menjabat bupati Cianjur Jawa Barat dan anggota Dewan Pertimbangan Agung.

Suami dari Mien adalah Soedarpo Sastrosatomo, seorang aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia. Dimasa-masa awal kemerdekaan Indonesia Soedarpo berkiprah didunia usaha. Belakangan dia dikenal sebagai salah seorang konglomerat Indonesia yang membangun perusahaan pelayaran raksasa Samudera Grup. Perkawinan mereka telah dikaruniai tiga orang anak.

Mien yang bernama asli Minarsih Wiranatakusumah itu telah meninggal dunia pada tanggal 16 Januari 2013 di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta dalam usia hampir 89 tahun.[1]

Referensi

Pranala luar


🔥 Top keywords: Halaman UtamaIstimewa:PencarianDuckDuckGoKleopatraVoice of AmericaDonald TrumpKejuaraan Eropa UEFA 2024KecubungKejuaraan Eropa UEFALamine YamalYazid bin Abdul Qadir JawasDaftar final Kejuaraan Eropa UEFADaftar presiden Amerika SerikatJepangMukesh AmbaniPartai KasihIndonesiaMikel OyarzabalIsraelTim nasional sepak bola SpanyolThe Da Vinci Code (film)Pembunuhan Muhamad Rizky Rudiana dan Vina Dewi ArsitaCopa AméricaSekawan LimoKejuaraan Eropa UEFA 2020YandexJusuf HamkaJoe BidenSembilan NagaDani OlmoKereta BerdarahShannen DohertyCopa América 2024PemerintahCarlos AlcarazPancasilaRodri HernándezDaftar final Piala Dunia FIFAÁlvaro Morata