Kabupaten Malinau

kabupaten di Indonesia, di pulau Kalimantan
(Dialihkan dari Malinau)


Kabupaten Malinau adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Malinau Kota. Luas kabupaten Malinau merupakan kabupaten terluas di Kalimantan utara, yakni 38.973,56 km². Jumlah penduduk pada tahun 2022 sebanyak 85.316 jiwa.[1] Sebagian besar wilayah hutan Malinau berbatasan dengan negara bagian Serawak, Malaysia.

Kabupaten Malinau
Rumah Lamin Malinau
Lambang resmi Kabupaten Malinau
Motto: 
Intimung
Indah, tertib, makmur, dan unggul[a]
Peta
Peta
Kabupaten Malinau di Kalimantan
Kabupaten Malinau
Kabupaten Malinau
Peta
Kabupaten Malinau di Indonesia
Kabupaten Malinau
Kabupaten Malinau
Kabupaten Malinau (Indonesia)
Koordinat: 2°27′00″N 115°41′00″E / 2.45°N 115.6833°E / 2.45; 115.6833
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Utara
Dasar hukumUU No. 47 Tahun 1999
Ibu kotaMalinau Kota
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 15
  • Desa: 109
Pemerintahan
 • BupatiWempi Wellem Mawa
 • Wakil BupatiJakaria
 • Sekretaris DaerahErnes Silvanus
 • Ketua DPRDPing Ding
Luas
 • Total38.973,56 km2 (15,047,78 sq mi)
Populasi
 • Total85.316
 • Kepadatan2,2/km2 (5,7/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 33,75% Islam
  • 0,31% Buddha
  • 0,08% Hindu[2]
 • BahasaIndonesia (resmi), Kenyah, Lundayeh, Punan Paking, Tenggalan.[3]
 • IPMKenaikan 74,00 (2023)
 tinggi [4]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
6501 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0553
Pelat kendaraanKU
Kode Kemendagri65.02 Edit nilai pada Wikidata
APBDRp 1.273.570.000.000,- (2022)[5]
DAURp 782.097.116.000,- (2022)
Situs webwww.malinau.go.id

Kabupaten Malinau juga sering disebut Bumi Intimung. Di kabupaten ini terdapat Taman Nasional Kayan Mentarang dengan luas 1.271.696,56 ha (berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.4787/Menhut-VII/KUH/2014) yang terletak di 2 (dua) kabupaten, yakni kabupaten Malinau dan kabupaten Nunukan).[6].

Sejarah

Asal nama

Pada awalnya, Malinau adalah sebuah kawasan pemukiman yang semula dihuni suku Tidung. Daerah ini selanjutnya menjadi kampung, berubah menjadi kecamatan. Kini Malinau Kota menjadi ibu kota kabupaten.[7]

Berdasarkan keterangan tokoh masyarakat suku Tidung, asal mula disebut dengan nama Malinau ketika kedatangan orang-orang Belanda ke pemukiman yang dulunya bernama desa Selamban. Di desa Selamban tinggal penduduk dari kalangan keluarga Suku Tiduduk. Sedangkan di seberang sungai terdapat desa Pelita Kanaan, yang terletak di tepi sungai Kabiran tempat bermukimnya suku Abai.[7]

Kemudian terjadi dialog antara orang Belanda dengan sekelompok ibu-ibu suku Abai yang sedang membuat sagu dari aren. Orang Belanda bertanya: "Apa nama sungai ini?" Ternyata pertanyaan itu disalahmengerti oleh sekumpulan ibu-ibu tersebut, mereka menduga bahwa maksud pertanyaan orang Belanda tersebut adalah apa yang sedang mereka kerjakan. Seorang ibu menjawab, "Mal Inau" yang artinya sedang mengolah atau memasak sagu enau (aren). Dalam bahasa orang Abai, "Mal" artinya membuat, dan "Inau" artinya pohon enau atau aren. Orang Belanda yang bertanya pun mencatatnya. Sehingga tanpa sengaja, nama Malinau disebutkan dan yang kemudian menjadi nama daerah ini.[7]

Wilayah administrasi

Kawasan perkantoran bupati Malinau

Kemudian nama Malinau dalam peta dan administrasi pemerintah Hindia Belanda yang menyebutkan ada nama Sungai Malinau. Sejak itulah daerah ini disebut dengan nama Malinau. Sedangkan dalam perkembangannya, daerah Malinau makin banyak penduduknya yang mulai menyebar ke sebelah Hulu dan Hilir desa Selamban sebelumnya.[7] Terus berkembang menjadi kawasan permukiman dan menjadi Kecamatan Malinau, dan masuk menjadi wilayah Kabupaten Bulungan.

Kabupaten Bulungan kemudian mengalami perkembangan, sehingga terjadi pemekaran kecamatan. Akhirnya, kabupaten Malinau dimekaran dari wilayah Kabupaten Bulungan, berdasarkan Undang-Undang nomor 47 tahun 1999. Setelah dimekarkan menjadi kabupaten, kecamatan Malinau Kota menjadi ibu kota Kabupaten Malinau.[7] Sejak tahun 2012, kabupaten ini bersama Kota Tarakan, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Tana Tidung, menjadi bagian dari provinsi Kalimantan Utara, hasil pemekaran dari provinsi induk, Kalimantan Timur.

Geografi

Batas wilayah

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

UtaraKabupaten Nunukan
TimurKabupaten Bulungan; Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur
SelatanKabupaten Mahakam Ulu dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
BaratDivisi Kapit dan Divisi Miri, Sarawak, Malaysia; Kabupaten Nunukan

Topografi

Di kabupaten ini terdapat beberapa gunung-gunung besar yang tergabung dalam rangkaian pegunungan Iban, yaitu:

  • Gunung Makita (2053 meter)
  • Gunung Latuk (1850 meter)
  • Gunung Batutikung (1804 meter)
  • Gunung Legatemu (1801 meter)
  • Gunung Kelambit (1775 meter)
  • Gunung Kalung (1724 meter)
  • Gunung Bekayan (1599 meter)
  • Gunung Batutiban (1565 meter)

Pemerintahan

Daftar Bupati

Kantor Bupati Malinau

Bupati adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Malinau. Bupati Malinau bertanggungjawab atas wilayah Kabupaten Malinau kepada gubernur provinsi Kalimantan Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Malinau ialah Wempi Wellem Mawa, dengan wakil bupati Jakaria. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Malinau 2020. Mereka dilantik oleh gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang, pada tanggal 26 April 2021 di Tanjung Selor, untuk periode 2021-2024.[8]

NoBupatiMulai jabatanAkhir jabatanPrd.Wakil Bupati
3 Wempi Wellem Mawa26 April 2021petahana5
(2020)
Jakaria

Dewan Perwakilan

Kantor DPRD Kabupaten Malinau.

DPRD Malinau beranggotakan 20 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Malinau terdiri dari 1 Ketua dan 2 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik dengan jumlah kursi terbanyak. Anggota DPRD Malinau yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 14 Agustus 2019 oleh Ketua Pengadilan Negeri Malinau, Andry Simbolon, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Malinau.[9][10]Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Malinau dalam tiga periode terakhir.[11][12][13]

Partai PolitikJumlah Kursi dalam Periode
2009–20142014–20192019–2024
Gerindra1 2 1
PDI-P3 3 3
Golkar4 3 2
NasDem(baru) 2 3
PKS1 1 1
Hanura3 3 0
PBB1 1 0
Demokrat1 6 7
Perindo(baru) 2
PPP0 1 1
PKPI0 1 0
Barnas1
Kedaulatan1
PPD1
PPDI1
PDS1
PNBK2
Patriot2
Jumlah Anggota20 20 20
Jumlah Partai14 10 8

Kecamatan

Kabupaten Malinau terdiri dari 15 kecamatan dan 109 desa. Pada tahun 2020, jumlah penduduknya mencapai 82.510 jiwa dengan luas wilayah 40.088,38 km² dan sebaran penduduk 2 jiwa/km².[14]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Malinau, adalah sebagai berikut:

Kode KemendagriKecamatanJumlah DesaDaftar Desa
65.02.11Bahau Hulu6
65.02.04Kayan Hilir5
65.02.05Kayan Hulu5
65.02.10Kayan Selatan5
65.02.08Malinau Barat9
65.02.02Malinau Kota6
65.02.06Malinau Selatan9
65.02.13Malinau Selatan Hilir8
65.02.14Malinau Selatan Hulu8
65.02.07Malinau Utara12
65.02.01Mentarang9
65.02.12Mentarang Hulu7
65.02.03Pujungan9
65.02.09Sungai Boh6
65.02.15Sungai Tubu5
TOTAL109

Demografi

Islamic Center Malinau
Vihara Bodhi Sasana Jaya Malinau

Suku bangsa

Suku asli yang mendiami Kabupaten Malinau adalah suku Dayak. Ada sekitar sebelas suku bangsa asli yang mendiami Kabupaten Malinau yakni Lun Bawang atau dikenal juga dengan Lundayeh, kemudian Dayak Kenyah, Dayak Kayan, Tahol, Dayak Tingalan, Dayak Punan, Abai, Dayak Berusu, Sa’ben, Tidung, dan Bulungan.[15] Dan ada juga suku lainnya seperti Suku Iban, Dayak Murut Tagal dan suku pendatang lainnya seperti suku Jawa, Suku Makassar, Batak dll.

Sebuah festival diadakan di kabupaten Malinau, yang melibatkan setidaknya sebelas suku asli di Malinau. Pada tahun 2018, festival tersebut disebut Irau Malinau 2018. Irau artinya pesta rakyat. Irau Malinau merupakan acara tahunan yang diadakan memperingati Hari Ulang Tahun kabupaten Malinau, dengan menampilkan budaya-budaya Dayak.[15]

Agama

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Malinau tahun 2021, jumlah penduduk Malinau sebanyak 82.501 jiwa, dengan kepadatan 2 jiwa/km2. Kecamatan Malinau Kota menjadi kecamatan dengan jumlah penduduk paling banyak yakni 26.625 jiwa, sementara kecamatan Sungai Tubu menjadi kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit yakni 875 jiwa.[1]

Sementara berdasarkan agama yang dianut, agama masyarakat Kabupaten Malinau sangat beragam, dengan mayoritas menganut agama Kekristenan. Adapun jumlah penduduk Kabupaten Malinau menurut agama yang dianut berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2023 yakni agama Kekristenan sebanyak 65,86%, dengan rincian Protestan sebanyak 56,77% dan Katolik sebanyak 9,09%. Kemudian pemeluk agama Islam sebanyak 33,75% dan mayoritas berada di ibu kota kabupaten, Malinau Kota. Penduduk yang beragama Buddha sebanyak 0,31% dan selebihnya beragama Hindu sebanyak 0,08%, umumnya berada di Malinau Kota.[2]

Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 180 gereja Protestan, kemudian 38 masjid, 39 gereja Katolik, 18 mushala, 1 vihara dan 1 pura atau kuil.[1]

Pendidikan

  • Politeknik Malinau

Referensi

Lihat pula

Pranala luar