Lisinopril

senyawa kimia

Lisinopril adalah obat dari kelas terapi angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor yang digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi, gagal jantung, dan terapi setelah kejadian serangan jantung.[3] Lisinopril biasanya digunakan sebagai terapi lini pertama pada kondisi tekanan darah tinggi, meski pada ras black obat calcium-channel blockers atau thiazide diuretics bekerja lebih baik.[3] Lisinopril juga digunakan untuk mencegah masalah ginjal pada penderita diabetes.[3] Lisinopril dikonsumsi melalui mulut.[3] Efek optimal dari lisinopril bisa muncul mulai dari 4 minggu.[3]

Structural formula of lisinopril
Ball-and-stick model of the lisinopril zwitterion
Chemical structure of lisinopril
Nama sistematis (IUPAC)
(2S)-1-[(2S)-6-amino-2-[[(1S)-1-carboxy-3-phenylpropyl]amino]hexanoyl]pyrrolidine-2-carboxylic acid
Data klinis
Nama dagangPrinivil, Zestril, others[1]
AHFS/Drugs.commonograph
MedlinePlusa692051
Data lisensiEMA:pranala, US Daily Med:pranala
Kat. kehamilanD(AU) ?(US) not recommended[2][3]
Status hukumPOM (UK) -only (US) Preskripsi saja
RuteBy mouth
Data farmakokinetik
Bioavailabilitasapprox. 25%, but wide range between individuals (6 to 60%)
Ikatan protein0
MetabolismeNone
Waktu paruh12 hours
EkskresiEliminated unchanged in urine
Pengenal
Nomor CAS83915-83-7
Kode ATCC09AA03 C09BA03 C10BX07 C09BB03
PubChemCID 5362119
Ligan IUPHAR6360
DrugBankDB00722
ChemSpider4514933 YaY
UNII7Q3P4BS2FD N
KEGGD00362 YaY
ChEBICHEBI:43755 N
ChEMBLCHEMBL1237 YaY
Sinonim(2S)-1-[(2S)-6-amino-2-{[(1S)-1-carboxy-3-phenylpropyl]amino}hexanoyl]pyrrolidine-2-carboxylic acid
Data kimia
RumusC21H31N3O5 
Massa mol.405.488 g/mol
  • InChI=1S/C21H31N3O5/c22-13-5-4-9-16(19(25)24-14-6-10-18(24)21(28)29)23-17(20(26)27)12-11-15-7-2-1-3-8-15/h1-3,7-8,16-18,23H,4-6,9-14,22H2,(H,26,27)(H,28,29)/t16-,17-,18-/m0/s1 YaY
    Key:RLAWWYSOJDYHDC-BZSNNMDCSA-N YaY

Efek samping yang umum dijumpai adalah sakit kepala, pusing, merasa lemah, batuk, mual, dan kulit kemerahan.[3] Efek samping serius antara lain tekanan darah rendah, masalah liver, kadar kalium darah tinggi, dan angioedema.[3] Lisinopril tidak dianjurkan digunakan selama kehamilan karena berbahaya untuk janin.[3] Lisinopril bekerja dengan menghambat renin-angiotensin-aldosterone system.[3]

Lisinopril dipatenkan pada 1978, dan disetujui penggunaannya di Amerika Serikat pada 1987.[3][4] Lisinopril tersedia dalam bentuk generic medication.[3] Harga untuk persediaan satu bulan di Amerika Serikat sebesar kurang dari US$0.70 pada 2018.[5] Di Inggris Raya NHS harganya sekitar ₤10 untuk persediaan sebulan pada 2018.[6] Pada 2017, Lisinopril adalah obat yang paling umum diresepkan di Amerika Serikat, sebanyak lebih dari 104 juta peresepan.[7][8]

Penggunaan medis

Lisinopril biasanya digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi, gagal jantung kongestif, infark miokardia akut (serangan jantung), dan diabetic nephropathy.[3][9]

Suatu ulasan menyimpulkan bahwa lisinopril merupakan terapi yang efektif untuk proteinuric kidney disease, termasuk diabetic proteinuria.[10]

Masalah ginjal

Dosis lisinopril harus disesuaikan pada pasien dengan fungsi ginjal yang jelek. Penyesuaian dosis bisa dilakukan jika creatinine clearance kurang dari atau sama dengan 30mL/min.[9] Karena lisinopril dikeluarkan dari tubuh pada proses dialisis, harus dipertimbangkan penggnatian dosis untuk pasien yang menjalani dialisis.[9]

Kehamilan dan menyusui

Lisinopril mempunyai kategori kehamilan D oleh FDA. Data studi pada hewan dan manusia menujukkan bukti berbahaya pada janin serta kejadian teratogenisitas yang umum dijumpai pada ACE inhibitor. Tidak ada data studi terkontrol pada kehamilan manusia. Cacat lahir dihubungkan pada penggunaan lisinopril pada trimester manapun. Tetapi, sudah ada laporan kematian dan peningkatan toksisitas kepada janin dan bayi baru lahir akibat penggunaan lisinopril pada trimester kedua dan ketiga. Label pada kemasan menyebutkan, "Ketika kehamilan telah positif, hentikan penggunaan Zestril sesegera mungkin." Produsen merekomendasikan untuk tidak menyusui selama menggunakan obat ini karena kurangnya data keamanan.[9]

Kontraindikasi

Lisinopril dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat angioedema (hereditary atau idiopathic) dan pada pasien diabetes atau mengkonsumsi aliskiren.[9]

Efek samping

Tingkat kejadian efek samping bervariasi tergantung tahapan penyakit yang sedang diidap pasien.[9]

Pasien yang menggunakan lisinopril untuk pengobatan hipertensi bisa merasakan efek samping berikut:[9]

  • Sakit kepala (3.8%)
  • Pusing (3.5%)
  • Batuk (2.5%) Orang dengan polimorfisme genetik I/D lebih berisiko untuk mengalami efek samping batuk.[11]
  • Kesulitan menelan atau bernafas (tanda dari angioedema), reaksi alergi (anafilaksis)
  • Hiperkalemia (2.2% pada uji klinis dewasa)
  • Badan terasa lemah (1% or more)
  • Diare (1% or more)
  • Beberapa reaksi kulit yang parah sudah pernah terjadi meski jarang, seperti toxic epidermal necrolysis dan Stevens-Johnson syndrome; penyebabnya masih belum diketahui.

Pasien yang menggunakan lisinopril untuk pengobatan infark miokardia may experience the following side effects:[9]

  • Hypotension (5.3%)
  • Kidney dysfunction (1.3%)

People taking lisinopril for the treatment of gagal jantung bisa merasakan efek samping berikut:[9]

  • Hipotensi (3.8%)
  • Pusing (12% pada dosis rendah – 19% pada dosis tinggi)
  • Nyeri dada (2.1%)
  • Pingsan (5-7%)
  • Hiperkalemia (3.5% pada dosis rendah – 6.4% pada dosis tinggi)
  • Kesulitan menelan atau bernafas (tanda dari angioedema), reaksi alergi (anafilaksis)
  • Badan terasa lemah (1% or more)
  • Diare (1% or more)
  • Beberapa reaksi kulit yang parah sudah pernah terjadi meski jarang, seperti toxic epidermal necrolysis dan Stevens-Johnson syndrome; penyebabnya masih belum diketahui.
Lisinopril 40-mg oral tablet

Overdosis

Pada satu kasus overdosis, waktu paruh lisinopril diperpanjang menjadi 14.9 jam.[12] Pada laporan diperkirakan pasien tersebut meminum antara 420 dan 500 mg lisinopril dan berhasil selamat.[13] Pada kasus overdosage, lisinopril bisa dikeluarkan dari tubuh dengan cara dialisissis.[9]

Interaksi

Perawatan gigi

ACE-inhibitors seperti lisinopril dianggap relatif aman untuk orang yang akan melakukan prosedur dental care rutin, meski penggunaan lisinopril sebelum operasi gigi dianggap kontroversial, dan beberapa dokter gigi merekomendasikan penghentian pada pagi hari sebelum operasi.[14] Orang bisa berkunjung ke dokter gigi karena curiga giginya infeksi, tetapi pembengkakan di sekitar mulut bisa disebabkan karena angiodema akibat lisinopril, suatu kondisi yang memerlukan penanganan medis darurat.[14]

Farmakologi

Lisinopril adalah analog lisin dari enalapril. Tidak seperti ACE inhibitor lainnya, lisinopril bukan suatu prodrug, tidak dimetabolisme di liver, dan diekskresikan dalam bentuk tidak berubah melalui urin.[9]

Mekanisme aksi

Lisinopril adalah suatu ACE inhibitor, bekerja dengan cara menghambat kerja angiotensin-converting enzyme (ACE) pada renin-angiotensin-aldosterone system (RAAS), mencegah angiotensin I dikonversi menjadi angiotensin II. Angiotensin II adalah vasokonstriktor poten dan bisa merangsang pelepasan aldosteron. Pengurangan jumlah angiotensin II menyebabkan relaksasi pada arteriol. Pengurangan jumlah angiotensin II juga mengurangi pelepasan aldosteron dari korteks adrenal, sehingga ginjal bisa mengekskresikan natrium bersama dengan air ke urin, dan meningkatkan retensi ion kalium.[15] Proses ini terjadi secara spesifik di kapiler peritubular dari ginjal sebagai respons untuk perubahan pada Starling forces.[16] Penghambatan sistem renin-angiotensin menyebabkan penurunan tekanan darah secara umum.[15]

Farmakokinetik

Absorpsi

Lisinopril mempunyai bioavailabilitas yang rendah, sekitar ~25% (berkurang menjadi 16% pada orang dengan gagal jantung Class II-IV NYHA).[9][15] Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncak konsentrasi sekitar 7 jam.[9][15] Puncak efek lisinopril terjadi sekitar 4 sampai 8 jam setelah pemberian.[17] Pemberian bersamaan dengan makanan tidak mempengaruhi absorpsinya.[17]

Distribusi

Lisinopril tidak terikat kepada protein darah.[9][15] Lisinopril tidak terdistribusi dengan baik pada orang dengan kondisi gagal jantung NYHA Class II–IV.[9][15]

Metabolisme

Lisinopril adalah satu-satunya ACE inhibitor yang larut dalam air, dan tidak mengalami metabolism by the liver.[17]

Eliminasi

Lisinopril dieliminasi tidak berubah melalui urin.[9][15] Waktu paruh lisinopril adalah 12 jam, dan meningkat pada orang dengan gangguan ginjal.[9][15] Meski waktu paruh plasma lisinopril diperkirakan antara 12–13 jam, waktu paruh eliminasi lisinopril jauh lebih panjang, sekitar 30 jam.[17] Durasi aksi lisinopril sekitar 24 dan 30 jam.[17]

Sifat kimia

Bubuk lisinopril murni berwarna putih pudar.[9] Lisinopril larut dalam air (sekitar 13 mg/L pada suhu kamar),[18] sedikit larut di metanol, dan praktis tidak larut di etanol.[9]

Sejarah

Kaptopril, ACE inhibitor pertama, adalah suatu functional dan structural analog dari suatu peptida yang diturunkan dari bisa jararaca, suatu Brazilian pit viper (Bothrops jararaca).[19] Enalapril adalah suatu turunan yang dirancang untuk mengatasi gejala kemerahan dan rasa tidak enak pada kaptopril.[20][21]:12–13Enalapril sebenarnya adalah suatu prodrug; metabolit aktif dari enalapril adalah enalaprilat.[22]

Lisinopril adalah turunan peptida sintetis dari kaptopril.[18] Ilmuwan di Merck menciptakan lisinopril dengan mengubah tiap bagian dari enalaprilat secara sistematis, mengganti berbagai asam amino. Penambahan lisin pada salah satu ujung struktur obat ternyata memberikan senyawa dengan aktivitas yang kuat dan mempunyai bioavailablitas yang memadai ketika diberikan secara oral. Analog dari senyawa tersebut selanjutnya menghasilkan lisinopril, yang namanya diambil dari penggunaan lisin. Merck melakukan uji klinik, dan obat disetujui penggunaannya untuk hipertensi pada 1987, dan untuk gagal jantung kongestif pada 1993.[22]

Penemuan lisinopril memberikan masalah, karena penjualan enalapril saat itu masih sangat bagus bagi Merck, dan perusahaan tidak mau kehilangan pasar tersebut. Merck akhirnya melakukan persetujuan dengan Zeneca, yaitu Zeneca menerima hak untuk memasarkan bersama lisinopril, dan Merck mendapatkan hak eksklusif untuk kandidat obat aldose reductase inhibitor, suatu obat potensial untuk diabetes. Zeneca memasarkannya dengan merek dagang "Zestril", dan ternyata menghasilkan lebih banyak dari yang diperkirakan oleh Merck.[23] Zestril menjadi produk andalan bagi Astrazeneca (terbentuk pada 1998), dengan penjualan tahunan pada 1999 sebesar 1.2 miliar dolar.[24]

Hak paten lisinopril di Amerika Serikat berakhir pada 2002.[24] Sejak itu, lisinopril telah diproduksi dalam berbagai merek dagang di seluruh dunia; beberapa sediaan mengkombinasikan dengan diuretic hydrochlorothiazide.[1]

Referensi

Further reading

Pranala luar

  • "Lisinopril". Drug Information Portal. U.S. National Library of Medicine. 

Templat:ACE inhibitorsTemplat:Angiotensin receptor modulators