La Rochelle
La Rochelle (bahasa Prancis: [la ʁɔʃɛl] (
simak); Poitevin-Saintongeais: La Rochéle; bahasa Oksitan: La Rochèla, [la ˈɾut͡ʃɛlo]) adalah sebuah kota yang terletak di tepi Teluk Biscay di pesisir barat Prancis. Kota ini merupakan ibu kota Departemen Charente-Maritime. Dengan jumlah penduduk sebesar 75.735 jiwa pada tahun 2017, La Rochelle merupakan komune paling padat di departemen tersebut dan juga merupakan kota terbesar kelima di kawasan Nouvelle-Aquitaine setelah Bordeaux, Limoges, Poitiers, dan Pau. Penduduk kota ini disebut "les Rochelaises" atau "les Rochelais".
La Rochelle La Rochèla (Occitan) | |
|---|---|
Prefektur dan komune | |
.jpeg) Pelabuhan tua La Rochelle | |
 Lambang kebesaran | |
  La Rochelle | |
Lokasi di Region Nouvelle-Aquitaine  La Rochelle | |
| Koordinat: 46°09′33″N 1°09′06″W / 46.1591°N 1.1517°W | |
| Negara | Prancis |
| Region | Nouvelle-Aquitaine |
| Departemen | Charente-Maritime |
| Arondisemen | La Rochelle |
| Antarkomune | CA La Rochelle |
| Pemerintahan | |
| • Wali kota (2020–2026) | Jean-François Fountaine |
| Luas | |
| • Land1 | 28,43 km2 (1,098 sq mi) |
| • Populasi2 | 76,114 |
| • Kepadatan Populasi2 | 27/km2 (69/sq mi) |
| Kode INSEE/pos | 17300 / 17000 |
| Ketinggian | 0–28 m (0–92 ft) (rerata 4 m or 13 ft) |
| 1 Data Pendaftaran Tanah Prancis, tak termasuk danau, kolam, gletser > 1 km² (0.386 mi² atau 247 ekar) dan muara sungai.2 Population sans doubles comptes: penghitungan tunggal penduduk di komune lain (e.g. mahasiswa dan personil militer). | |
Sejarah
Sejarah kota ini dapat ditilik kembali ke zaman Galia-Romawi. Kota ini memperoleh piagam sebagai pelabuhan bebas dari Adipati Aquitaina pada tahun 1130.
La Rochelle pernah menjadi pangkalan terbesar Ordo Bait Allah di wilayah pesisir Samudra Atlantik,[1] dan armada terbesar ordo tersebut terletak di kota ini.[2] Di La Rochelle, Ordo Bait Allah berperan sebagai penengah antara Inggris dengan kawasan Laut Tengah.[1]
Pada masa Renaissance, La Rochelle mulau menganut agama Kristen Protestan. Sejak tahun 1568, La Rochelle juga menjadi pusat kaum Huguenot, dan kota ini menyatakan diri sebagai Republik Protestan dengan meniru contoh Jenewa.[3] Hal ini memicu konflik dengan Kerajaan Prancis yang beragama Katolik