Kereta kecepatan tinggi

kereta yang dijalankan dengan kecepatan di atas kecepatan rata-rata kereta api konvensional

Kereta kecepatan tinggi (bahasa Inggris: High-speed rail; HSR) atau singkatnya kereta cepat adalah transportasi rel yang menggunakan kereta api yang jauh lebih cepat daripada kereta api tradisional, menggunakan sistem terintegrasi dari bakal pelanting khusus dan jalur khusus. Meskipun tidak ada standar tunggal yang berlaku di seluruh dunia, kereta kecepatan tinggi biasanya memiliki kecepatan di atas 250 km/jam, atau kereta biasa yang ditingkatkan dengan kecepatan lebih dari 200 km/jam secara luas juga dianggap sebagai kereta kecepatan tinggi.

Tōkaidō Shinkansen yang menghubungkan Tokyo dan Osaka, adalah jaringan kereta kecepatan tinggi pertama di dunia.
Kereta kecepatan tinggi China Railway High-speed. Tiongkok adalah negara dengan jaringan kereta kecepatan tinggi terbesar di dunia.

Jalur kereta kecepatan tinggi pertama di dunia, Tōkaidō Shinkansen memulai operasinya di Jepang pada tahun 1964. Jalur ini juga dijuluki sebagai kereta peluru. Langkah yang dilakukan Jepang ini diikuti oleh beberapa negara Eropa seperti Prancis dan Jerman, kemudian diikuti oleh Spanyol, Italia, dan lainnya. Kini, Eropa memiliki jaringan kereta cepat yang luas dengan banyak koneksi internasional. Tiongkok telah membangun lebih dari 37.900 kilometer (23.500 mil) rel kecepatan tinggi pada Desember 2020, terhitung lebih dari dua pertiga dari total jaringan rel kecepatan tinggi dunia.[1][2] Ini menjadikan Tiongkok sebagai negara dengan jaringan kereta kecepatan tinggi terbesar di dunia.

Beberapa negara telah membangun dan mengembangkan infrastruktur kereta api berkecepatan tinggi untuk menghubungkan antar kota-kota besar, termasuk Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Indonesia, Jepang, Maroko, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Rusia, Arab Saudi, Serbia , Korea Selatan, Swedia, Swiss, Taiwan, Turki, Britania Raya, Amerika Serikat, dan Uzbekistan. Hanya di Eropa dan Asia kereta kecepatan tinggi dapat melintasi perbatasan internasional.

Kereta kecepatan tinggi adalah metode transportasi massal yang paling cepat dan paling efisien. Namun karena banyaknya persyaratan seperti kurva rel yang besar, kemiringan yang landai, dan rel yang dipisahkan sebidang, membuat pembangunan kereta kecepatan tinggi menjadi jauh lebih mahal daripada kereta konvensional.

Sejarah

Jalur rel adalah jenis pertama transportasi massal, dan sampai penemuan mobil di awal abad 20, jalur rel memonopoli transportasi di darat. Masa setelah Perang Dunia II, terjadi peningkatan dalam bidang mobil, jalan layang, dan pesawat membuat transportasi menjadi lebih praktis. Di Eropa dan Jepang menekankan pengembangan rel setelah masa perang. Di Amerika Serikat, pengembangan ditekankan ke jalan jalur cepat dan bandar udara.

Pengembangan awal

Kereta buatan Jerman yang memegang rekor tahun 1903

Pengembangan kereta api kecepatan tinggi dimulai di Jerman pada tahun 1899 ketika perusahaan kereta api negara Prusia bergabung dengan sepuluh perusahaan listrik dan teknik dan menyetrum 72 km (45 mil) kereta api milik militer antara Marienfelde dan Zossen. Saluran tersebut menggunakan arus tiga fasa pada 10 kilovolt dan 45 Hz. Pada 23 Oktober 1903, gerbong yang dilengkapi listrik S&H mencapai kecepatan 206,7 km/jam (128,4 mph) dan pada 27 Oktober gerbong yang dilengkapi AEG mencapai 210,2 km/jam.[3]

Layanan kereta kecepatan tinggi Jerman diikuti oleh Italia pada tahun 1938 dengan kereta multi-unit listrik ETR 200, dirancang untuk 200 km/jam (120 mph), antara Bologna dan Napoli. Kereta itu juga mencapai 160 km/jam (99 mph) dalam layanan komersial, dan mencapai rekor kecepatan rata-rata dunia 203 km/jam (126 mph) di dekat Milan pada tahun 1938.

Kereta CC 7100 buatan Prancis, pemegang rekor tahun 1955

Pada awal 1950-an, Kereta Api Nasional Prancis mulai menerima lokomotif listrik CC 7100 baru mereka yang kuat, dan mulai mempelajari dan mengevaluasi berjalan pada kecepatan yang lebih tinggi. Pada tahun 1954, CC 7121 yang mengangkut kereta penuh mencapai rekor 243 km/jam selama pengujian di jalur standar. Tahun berikutnya, dua lokomotif listrik yang disetel khusus, CC 7107 dan prototipe BB 9004, memecahkan rekor kecepatan sebelumnya, masing-masing mencapai 320 km/jam dan 331 km/jam.[4] Untuk pertama kalinya, kereta melampaui kecepatan 300 km/jam, memungkinkan gagasan layanan kereta kecepatan lebih tinggi untuk dikembangkan dan studi teknik lebih lanjut dimulai.

Pengembangan selanjutnya

Shinkansen seri 0 mencapai kecepatan 210 km/jam pada tahun 1964

Di Jepang dengan nama Shinkansen, pengembangannya dimulai pada tahun 1956 dan jalur pertama dibuka pada 1 Oktober 1964 yang menghubungkan Tokyo-Osaka bertepatan dengan Olimpiade Tokyo. Jalur ini juga menerima sukses secara langsung, dalam waktu 3 tahun dia telah melayani 100 juta penumpang. Kereta Shinkansen pertama, Shinkansen Seri 0, dibangun oleh Kawasaki Heavy Industries—sering disebut "Kereta Peluru", setelah nama asli Jepang Dangan Ressha (弾丸列車)—mengungguli kereta cepat sebelumnya dalam layanan komersial. Mereka menempuh jarak 515 km (320 mil) dalam waktu 3 jam 10 menit, mencapai kecepatan tertinggi 210 km/jam dan mempertahankan kecepatan rata-rata 162,8 km/jam (101,2 mph) dengan berhenti di Nagoya dan Kyoto.

Kereta cepat TGV memegang rekor kecepatan 574,8 km/jam pada tahun 2007

Di Prancis dengan nama TGV, rencana awal kereta cepat telah dimulai sejak 1960an, tetapi menghadapi tantangan sampai jalur pertama dibuka pada 27 September 1981 yang menghubungkan Paris-Lyon. Setelah pengujian intensif dengan prototipe turbin gas "TGV 001", dan "Zébulon" listrik, pada tahun 1977, SNCF memesan kepada grup Alstom–Francorail–MTE untuk 87 rangkaian kereta TGV Sud-Est.[4] Mereka menggunakan konsep "TGV 001", dengan satu set delapan mobil yang digabungkan secara permanen, berbagi sambungan Jacobs bogie, dan diangkut oleh dua mobil tenaga listrik, satu di setiap ujungnya. Pada tahun 1981, bagian pertama dari jalur Kecepatan Tinggi Paris–Lyon yang baru diresmikan, dengan kecepatan tertinggi 260 km/jam (kemudian 270 km/jam setelahnya). TGV mencatat rekor pada tahun 1981 dengan kecepatan 380 km/jam (240 mph), lalu pada tahun 1990 dengan 515 km/jam (320 mph), dan kemudian pada tahun 2007 dengan 574,8 km/jam (357,2 mph).

Kereta cepat ICE di Jerman

Sedangkan di Jerman dengan nama Intercity-Express (ICE), pengembangan dimulai pada tahun 1982 dan jalur pertama dibuka tahun 1991 yang menghubungkan Hamburg-Frankfurt-München. Beroperasi pada kecepatan tertinggi 280 km/jam, kereta ICE Jerman mirip dengan TGV, dengan gerbong listrik khusus yang disederhanakan di kedua ujungnya. Berbeda dengan TGV, trailer ICE memiliki dua bogie konvensional per gerbong yang dapat dilepas, ini memungkinkan kereta dapat diperpanjang atau diperpendek. Pengenalan ini merupakan hasil dari studi selama sepuluh tahun pada prototipe ICE-V, awalnya disebut Intercity Experimental, yang memecahkan rekor kecepatan dunia pada tahun 1988 dengan kecepatan mencapai 406 km/jam.

Kereta cepat CRH380A di Tiongkok

Kereta api berkecepatan tinggi diperkenalkan di Tiongkok pada tahun 2003 dengan kereta api berkecepatan tinggi Qinhuangdao–Shenyang. Pemerintah Tiongkok menjadikan konstruksi kereta api kecepatan tinggi sebagai landasan program stimulus ekonominya untuk memerangi dampak krisis keuangan global 2008 dan hasilnya adalah perkembangan pesat sistem kereta api Tiongkok menjadi kereta api berkecepatan tinggi paling ekstensif di dunia. jaringan. Pada tahun 2013 sistem ini memiliki 11.028 km jalur operasional, terhitung sekitar setengah dari total dunia pada saat itu.[5] Pada akhir 2018, total kereta api kecepatan tinggi di Tiongkok telah meningkat menjadi lebih dari 29.000 kilometer.[6] Lebih dari 1.713 miliar perjalanan dilakukan pada tahun 2017, lebih dari setengah dari total pengiriman penumpang kereta api Tiongkok, menjadikannya jaringan kereta cepat tersibuk di dunia[7]

Kereta kecepatan tinggi dikembangkan untuk memenangkan kembali pengguna rel yang telah menggunakan alat transportasi lain.

Kereta kecepatan tinggi vs mobil atau pesawat terbang

Kereta cepat Haramain di Arab Saudi

Ada batasan dalam pengembangan jalan jalur cepat dan transportasi udara, yaitu kemacetan, atau batas kapasitas. Bandar udara memiliki kapasitas yang terbatas untuk melayani penumpang pada jam sibuk, dan juga jalan tol. Kereta kecepatan tinggi, yang memiliki potensi kapasitas yang besar dalam gerbongnya, menawarkan pembebasan dari kemacetan dalam kedua tranportasi di atas. Sebelum Perang Dunia II kereta penumpang konvensional adalah alat transportasi antar-kota utama. Kereta penumpang kehilangan perannya karena jalur perjalanan yang terbatas.

Kereta kecepatan tinggi memilik keuntungan dibandingkan dengan mobil karena dia dapat bergerak dengan kecepatan jauh lebih tinggi dari mobil dan tidak terhambat oleh kemacetan dan tidak usah disetir. Untuk jarak yang relatif dekat, sekitar atau kurang dari 650 km (400 mil), kereta kecepatan tinggi memiliki keuntungan lebih dari pesawat, karena dia tidak membutuhkan waktu cek masuk yang lama, yang menang atas kecepatan tranportasi udara untuk jarak dekat. Kereta juga memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dan frekuensi yang lebih banyak dari transportasi udara.

Jaringan

Peta

Jalur kereta kecepatan tinggi di Eropa
Jalur kereta kecepatan tinggi di Asia Barat
Jalur kereta kecepatan tinggi di Asia Timur
Jalur kereta kecepatan tinggi di Asia Selatan dan Asia Tenggara
Jalur kereta kecepatan tinggi di Amerika Utara
  310–320 km/h (193–199 mph)   270–300 km/h (168–186 mph)   250 km/h (155 mph)
  200–230 km/h (124–143 mph)   Sedang dibangun   Jalur rel lain

Teknologi

Rel kecepatan tinggi di Jerman, dengan tipe rel tanpa balas (ballastless track)

Banyak teknologi di belakang kereta kecepatan tinggi merupakan peningkatan dari teknologi yang sudah ada. Rekor kecepatan 574,8 km/jam dipegang oleh TGV. Rel las kontinu umumnya digunakan untuk mengurangi getaran trek dan ketidaksejajaran. Hampir semua saluran berkecepatan tinggi digerakkan secara elektrik melalui listrik aliran atas, memiliki sinyal di dalam kabin, dan menggunakan sakelar canggih menggunakan sudut masuk dan sudut katak yang sangat rendah.

Strategi pembangunan

Di Prancis, biaya pembuatan dapat ditekan rendah dengan menggunakan kemiringan bertingkat, daripada membangun terowongan. Untuk membangun rel yang lurus, pembelian tanah memang agak mahal, tetapi juga garis lurus dapat mempersedikit bahan yang digunakan dan biaya operasi dan perawatan dapat ditekan juga.

Biaya rel per kilometer di Spanyol diperkirakan antara €9 juta (Madrid-Andalusia) dan €22 juta (Madrid-Valladolid). Di Italia, biayanya antara €24 juta (Roma-Napoli) dan €68 juta (Bologna-Firenze). Pada tahun 2010-an, biaya per kilometer di Prancis berkisar antara €18 juta (BLP Brittany) hingga €26 juta (Sud Eropa Atlantique). Bank Dunia memperkirakan pada tahun 2019 bahwa jaringan HSR China dibangun dengan biaya rata-rata $17-$21 juta per km, sepertiga lebih murah dari biaya di negara lain.[8]

Dengan biaya £309 juta per mil, jalur High Speed 2 Britania Raya (saat ini sedang dibangun) adalah jalur kereta kecepatan tinggi termahal di dunia per tahun 2020.[9]

Daftar jalur kereta kecepatan tinggi

Tabel berikut adalah ikhtisar rel kecepatan tinggi dalam pelayanan atau dalam pembangunan berdasarkan negara, diurutkan berdasarkan jumlah pelayanan. Tabel ini menunjukkan semua jalur kecepatan tinggi (kecepatan 200 km/jam atau lebih) dalam pelayanan. Daftar ini didasarkan pada angka UIC (Uni Kereta Api Internasional),[10][11] diperbarui dengan sumber lain.[12]

Beroperasi

#NegaraBenuaBeroperasi

(km)

Dibangun

(km)

Total

(km)

Kecepatan

maksimum (km/jam)

ElektrifikasiLebar sepur(mm)
1  TiongkokAsia42.000[13]~28.00070.000[14]350[15][16][17][18]25 kV 50 Hz1435
2  SpanyolEropa4.327,11.378,05.705,1[19]3103 kV DC;

25 kV 50 Hz

1435;

1668

3  PrancisEropa2.735560,14.537,867320[20]25 kV 50 Hz1435
1.242,767220
4  JepangAsia2.727591,13.384,1[21]320[22]25 kV 50 Hz,

25 kV 60 Hz

1435;

1435 dan 1067 ganda

5  JermanEropa1.630,63.261,986.225,8330015 kV 16.7 Hz1435
1.885,4250
6  TurkiEropa/Asia1.0156142.57430025 kV 50 Hz1435
102843200
7  ItaliaEropa921965,242.982,9430025 kV 50 Hz

3 kV DC

1435
1.096,7250
8  Korea SelatanAsia660,91.630,72.914,130525 kV 60 Hz1435
622,5260
9  Britania RayaEropa1132202.142,7300[23]25 kV 50 Hz AC;

Diesel (atau ganda);

750V DC rel ketiga (hanya di persimpangan)

1435
1.814,7201[24]1435
10  FinlandiaEropa1.1202011.32722025 kV 50 Hz1524[25]
11  SwediaEropa860418,51.278,5205[26]15 kV 16.7 Hz1435
12  Amerika SerikatAmerika Utara7351.789,32.524,3240

[27][28]

12 kV 25 Hz,

12 kV 60 Hz,

25 kV 60 Hz;

Diesel (atau ganda)

1435
13  YunaniEropa7006951,395200[29]25 kV 50 Hz1435
14  RusiaEropa6500650250[30]3 kV DC,

25 kV 50 Hz

1520
15  Arab SaudiAsia4491.6912.14430025 kV 50 Hz1435
16  UzbekistanAsia741465[31]1.20625025 kV 50 Hz1520
17  TaiwanAsia332,10332,130025 kV 60 Hz1435
18  AustriaEropa254231,37485,3725015 kV 16.7 Hz1435
19  PortugalEropa22762685322025 kV 50 Hz1668
20  PolandiaEropa224411,457764,6572003 kV DC1435
21  BelgiaEropa2092935023003 kV DC,

25 kV 50 Hz

1435
22  MarokoAfrika186[32]1.2871.47332025 kV 50 Hz1435
23  SwissEropa178431,4609,425015 kV 16.7 Hz1435
24  IndonesiaAsia142,30142,335027,5 kV 50 Hz1435
25  NorwegiaEropa139,5459,55599,0521015 kV 16.7 Hz1435
26  BelandaEropa90166,8256,8300[33]1.5 kV DC,

25 kV 50 Hz

1435
27  SerbiaEropa75108,1183,120025 kV 50 Hz1435
28  DenmarkEropa56716,8771,820025 kV 50 Hz;

Diesel (sebelum 2017)

1435
29  Hong KongAsia26--2001.5 kV DC,

25 kV 50 Hz

1435

Dalam pembangunan

RankNegaraBenuaDalam pembangunan

(km)[34]

Total

(km)(termasuk disetujui)

Kecepatan maks.

(km/jam)

ElektrifikasiLebar jalur(mm)
1  Estonia
 Latvia
 Lituania
Eropa8701.050,824925 kV 50 Hz1435
2  IrakAsia650[35]650250Tidak ada1435
3  IndiaAsia508,18508,1832025 kV 50 Hz

3 kV

1435

1676

4  ThailandAsia4732.566300+25 kV 50 Hz1435
5  CekoEropa463,726602003 kV DC

25 kV 50 Hz

1435
6  RumaniaEropa4571.56825025 kV 50 Hz1435
7  KanadaAmerika Utara3001.096[36]40025 kV 50 Hz1435
8  IrlandiaEropa266876225Tidak ada (hingga 2030)1600
9  HungariaEropa24024020025 kV 50 Hz1435
10  BangladeshAsia23023020025 kV 50 Hz1435
11  CileAmerika Selatan172,5172,520025 kV 50 Hz1435
12  SloveniaEropa13313320025 kV 50 Hz1435
13  AustraliaOseania751.000+25025 kV 50 Hz1435
14  SlovakiaEropa57,857.820025 kV 50 Hz1435
15  VietnamAsia02.25135025 kV 50 Hz1435
16  Mesir[37]Afrika02.00025025 kV 50 Hz1435
17  KazakhstanAsia01.01135025 kV 50 Hz1520
18  Kuwait
 Bahrain
 Qatar
 UEA
 Oman
Asia01.544220Tidak ada1435
19  IranAsia0[38]1.33630025 kV 50 Hz1435
20  KazakhstanAsia01.01135025 kV 50 Hz1520
21  UkrainaEropa090025025 kV 50 Hz1435
22  MalaysiaAsia080032025 kV 50 Hz1435
23  Afrika SelatanAfrika072035025 kV 50 Hz1435
24  MeksikoAmerika Utara032030025 kV 50 Hz1435
25  KroasiaEropa026925025 kV 50 Hz1435

Lihat pula

Referensi