Kaisar Romawi

(Dialihkan dari Kaisar Romawi Barat)

Kaisar Romawi adalah pemimpin Romawi selama periode kekaisaran (dimulai sekitar 27 SM). Bangsa Romawi tidak punya satu istilah tertentu untuk jabatan ini: gelar latin seperti imperator, augustus, caesar (asal kata kaisar dalam Bahasa Indonesia), dan princeps dapat dikaitkan terhadap jabatan ini. Dalam praktiknya, kaisar adalah penguasa tertinggi Romawi dan panglima tertinggi legiun Romawi.

Kaisar Kekaisaran Romawi
Bekas Kerajaan
Imperial
Vexillum
Augustus
Penguasa pertamaAugustus
Penguasa terakhirTheodosius I (Bersatu/klasikal),
Romulus Augustulus (Barat),
Konstantinus XI (timur)
GelarImperator, Augustus, Caesar, Princeps, Dominus Noster, atau Autokrator (menurut periode)
Pendirian27 SM
Pembubaran395 (Bersatu/klasikal),
476 (Barat),
1453 (Timur)
Penuntut takhtaTidak ada

Sebagai pemegang jabatan princeps Senatus, kaisar dapat membuka dan menutup setiap sesi senat, menyusun agenda senat, membuat aturan untuk dipatuhi oleh senat, dan bertemu dengan duta besar asing atas nama senat. Menjabat sebagai pontifex maximus membuat kaisar menjadi pemimpin tertinggi keagamaan, memberikan dia wewenang untuk memimpin semua upacara keagamaan, menyucikan kuil, mengatur kalender Romawi (menambahkan atau menghapus hari jika diperlukan), menunjuk perawan vesta dan flamine, memimpin Collegium Pontificum (perkumpulan pendeta), dan meringkas dogma agama Romawi.

Pranala luar

🔥 Top keywords: Halaman UtamaIstimewa:PencarianDuckDuckGoKleopatraVoice of AmericaDonald TrumpKejuaraan Eropa UEFA 2024KecubungKejuaraan Eropa UEFALamine YamalYazid bin Abdul Qadir JawasDaftar final Kejuaraan Eropa UEFADaftar presiden Amerika SerikatJepangMukesh AmbaniPartai KasihIndonesiaMikel OyarzabalIsraelTim nasional sepak bola SpanyolThe Da Vinci Code (film)Pembunuhan Muhamad Rizky Rudiana dan Vina Dewi ArsitaCopa AméricaSekawan LimoKejuaraan Eropa UEFA 2020YandexJusuf HamkaJoe BidenSembilan NagaDani OlmoKereta BerdarahShannen DohertyCopa América 2024PemerintahCarlos AlcarazPancasilaRodri HernándezDaftar final Piala Dunia FIFAÁlvaro Morata