Kabupaten Kutai Barat

kabupaten di Indonesia, di pulau Kalimantan


Kabupaten Kutai Barat adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Pusat pemerintahan kabupaten ini terletak di ibukota Sendawar. Kutai Barat merupakan pemekaran dari wilayah Kabupaten Kutai yang telah ditetapkan berdasarkan UU. Nomor 47 Tahun 1999. Secara Geografis Kabupaten Kutai Barat terletak antara 113'048'49" sampai dengan 116'032'43" BT serta di antara 103'1'05" LU dan 100'9'33" LS. Kutai Barat memiliki luas sekitar 20.384,60 km² dan jumlah penduduk pada 2022 sebanyak 175.610 jiwa, dengan pertumbuhan sebanyak 1,13%.[6] Dan pada akhir tahun 2023 berjumlah 180.119 jiwa.[3][7]

Kabupaten Kutai Barat
Dari atas ke bawah, kiri ke kanan: Tugu Macan Dahan Sendawar, Patung Aji Tulur Jejangkat, dan Patung Mook Manor Bebulatn
Lambang resmi Kabupaten Kutai Barat
Julukan: 
Kota Beradat
Motto: 
Tanaa purai ngeriman
(Dayak) Tanah yang subur makmur dan melimpah ruah
Peta
Peta
Kabupaten Kutai Barat di Kalimantan
Kabupaten Kutai Barat
Kabupaten Kutai Barat
Peta
Kabupaten Kutai Barat di Indonesia
Kabupaten Kutai Barat
Kabupaten Kutai Barat
Kabupaten Kutai Barat (Indonesia)
Koordinat: 0°35′39″S 115°30′57″E / 0.59417°S 115.51575°E / -0.59417; 115.51575
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Timur
Tanggal berdiri4 Oktober 1999
Dasar hukumUU No. 47 Tahun 1999
Hari jadi5 November[1]
Ibu kota(kota) Sendawar
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiFransiskus Xaverius Yapan
 • Wakil BupatiEdyanto Arkan
 • Sekretaris DaerahAyonius[2]
 • Ketua DPRDRidwai
Luas
 • Total20.384,60 km2 (7,870,54 sq mi)
Populasi
 (31 Desember 2023)[3]
 • Total180.119
 • Kepadatan8,8/km2 (23/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 47,84% Islam
  • 0,08% Hindu
  • 0,06% Kepercayaan
  • 0,02% Buddha[3]
 • IPMKenaikan 73,97 (2023)
 tinggi [4]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
6402 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0545
Pelat kendaraanKT
Kode Kemendagri64.07 Edit nilai pada Wikidata
APBDRp. 2,064 triliun (2013)[5]
DAURp 621.912.861.000,00- (2020)
Flora resmiAnggrek hitam
Fauna resmiMacan dahan kalimantan
Situs webwww.kubarkab.go.id

Kabupaten Kutai Barat berbatasan dengan Kabupaten Mahakam Ulu di sebelah utara, Kabupaten Kutai Kartanegara di sebelah timur, Kabupaten Penajam Paser Utara di sebelah selatan dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Kabupaten Kutai Barat terbagi menjadi 16 kecamatan dan 190 kampung.[7][8]

Sejarah

Sejarah terbentuknya kabupaten Kutai Barat, dimuat dalam situs Badan Pusat Statistik Kutai Barat. Lahirnya Kutai Barat, dimulai sejak adanya Kewedanaan di Barong Tongkok pada 5 November 1952. Kemudian, pada tahun 1964, Barong Tongkok menjadi penghubung bupati dari Tenggarong.[9]

Setelah melalui berbagai proses dan dukungan berbagai pihak, pada 4 Oktober 1999, diresmikan Undang-Undang nomor 47 tahun 1999, yang mana terbentuknya Kabupaten Kutai Barat, bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Timur, dan juga Kota Bontang. Pada pasal 5 Undang-Undang tersebut, Kutai Barat disebutkan merupakan pemekaran dari Kabupaten Kutai.[10]

Setelah pembentukan kabupaten Kutai Barat, Rama Alexander Asia dilantik menjadi penjabat bupati pertama, pada 12 Oktober 1999, di Jakarta. Kemudian, untuk mengisi kursi pemerintahan kabupaten, dilantik eselon II dan III, pada 5 November 1999 di Sendawar. Selanjutnya, pada 15 Desember 2000, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kutai Barat dilantik, dan Y Juan Jenau terpilih sebagai ketua DPRD Kutai Barat pertama.[9]

Pada 19 April 2001, anggota legislatif memilih Rama Alexander Asia sebagai bupati dan Ismail Thomas sebagai wakil bupati, mereka menjadi pemimpin pertama yang dipilih secara demokratis di pemerintahan kabupaten Kutai Barat. Dengan terbentuknya kabupaten dan telah melantik bupati, rapat pemerintah dilakukan tanggal 3 November 2001, guna menetapkan hari jadi kabupaten, yakni tanggal 5 November menjadi hari jadi Kabupaten Kutai Barat. Hal ini dikukuhkan pada Peraturan Daerah nomor 17 tahun 2002 tertanggal 4 November 2022.[9]

Berdasarkan UU Nomor 2 Tahun 2013, Kabupaten Kutai Barat dimekarkan lagi melahirkan kabupaten baru yaitu Kabupaten Mahakam Ulu. Setelah pemekaran tinggal 15 kecamatan yang bertahan bergabung dalam Kabupaten Kutai Barat, terkecuali Kecamatan Long Apari, Long Pahangai, Long Bagun, Long Hubung dan Laham menjadi bagian Kabupaten Mahakam Ulu.[11]

Geografi

Kabupaten Kutai Barat merupakan kabupaten baru hasil pemekaran Kabupaten Kutai yang dibentuk berdasarkan UU No. 47 Tahun 1999.[12] Secara geografis Kutai Barat terletak di antara 113045’05”-116031’19” BT dan 1031’35”-1010’16” LS.

Batas Wilayah

Batas-batasnya adalah sebagai berikut:

UtaraKabupaten Mahakam Ulu
TimurKabupaten Kutai Kartanegara
SelatanKabupaten Paser
BaratKabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah

Letak Desa-desa pada umumnya berada di Daerah tepian sungai (119 desa), di daerah dataran (86 desa) dan di lereng/punggung bukit (18 desa). Mayoritas Penduduk Kabupaten Kutai Barat adalah Masyarakat Adat yang terdiri dari bermacam suku Dayak, bahasa, adat-istiadat serta kultur dan budayanya. Konsepsi kepemilikan wilayah-wilayah Adat (kawasan kelola) dipahami mereka secara utuh dalam satu kesatuan berdasarkan faktor genealogis dan teritorial yang ada, berdasarkan asal usul (sejarah) yang sudah ada secara turun-temurun jauh sebelum Republik Indonesia ada.

Iklim

Karakteristik iklim Kabupaten Kutai barat termasuk dalam kategori iklim tropika humida, dengan rata-rata curah hujan tertinggi terdapat pada bulan April dan terendah pada bulan Agustus serta tidak menunjukkan adanya bulan kering atau sepanjang bulan dalam satu tahun selalu terdapat sekurang-kurangnya tujuh hari hujan. Namun dalam tahun-tahun terakhir ini, keadaan iklim di Kabupaten Kutai Barat terkadang tidak menentu. Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan dalam kenyataannya tidak hujan, atau sebaliknya pada bulan-bulan yang seharusnya kemarau bahkan terjadi hujan dengan dengan musim yang lebih panjang.

Temperatur minimum umumnya terjadi pada bulan Oktober sampai dengan Januari sedangkan temperatur maksimum terjadi antara bulan Juli sampai dengan bulan Agustus. Daerah beriklim seperti ini tidak mempunyai perbedaan yang jelas antara musim hujan dan musim kemarau. Pada musim angin barat hujan turun sekitar sekitar bulan Agustus sampai bulan Maret, sedangkan pada musim timur hujan relatif kurang, hal ini terjadi pada sekitar bulan April sampai bulan September.[7]

Pemerintahan

Jumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Kutai Barat pada tahun 2019 -2024 sebanyak 25 orang. Di mana 6 Anggota DPRD merupakan wakil dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Partai Golongan Karya (Golkar), Hati Nurani Rakyat (Hanura), Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) masing-masing 3 Kursi. Kemudian Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Nasional Demokrat (Nasdem) masing-masing 2 Kursi. Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Perindo masing-masing 1 Kursi.

Bupati dan Wakil

Bupati merupakan pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintahan kabupaten Kutai Barat. Bupati Kutai Barat bertanggungjawab atas wilayah tersebut kepada gubernur provinsi Kalimantan Timur. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kutai Barat adalah Fransiskus Xaverius Yapan atau lebih sering disebut F.X. Yapan, didampingi wakil bupati yakni Edyanto Arkan.

Mereka merupakan pemenang pada Pemilihan umum Bupati Kutai Barat 2020. Jabatan tersebut merupakan periode kedua bagi mereka, dan dilantik oleh gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, untuk periode kedua pada 26 April 2021 di Pendopo Odah Etam, komplek kantor gubernur, Kota Samarinda, provinsi Kalimantan Timur.[13]

NoBupatiMulai jabatanAkhir jabatanPrd.Wakil Bupati
4 Fransiskus Xaverius Yapan26 April 2021Petahana3
(2020)
Edyanto Arkan

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Kutai Barat dalam dua periode terakhir.

Partai PolitikJumlah Kursi dalam Periode
2014-2019
Sebelum Pemekarana
2014-2019
Sesudah Pemekaranb[14]
2019-2024
PKB3 2 1
Gerindra3 2 2
PDI-P12 14 6
Golkar1 1 3
NasDem0 0 2
PKS1 1 1
Perindo(baru) 1
PAN2 2 3
Hanura1 1 3
Demokrat2 2 3
Jumlah Anggota25 25 25
Jumlah Partai8 8 10
Keterangan:
aDPRD Kutai Barat dan DPRD Mahakam Ulu
bDPRD Kutai Barat
NomorKetuaWakil KetuaPeriodeKeterangan
1F.X. YapanBonifasius Belawan Geh
Syaparuddin
2014 – 2015[15]
Jackson John TawiPaul Vius
Arkadius Elly
2015 – 2019[16][17]

Kecamatan

Kabupaten Kutai Barat terdiri dari 16 kecamatan, 4 kelurahan, dan 190 kampung. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 158.560 jiwa dengan luas wilayah 20.381,59 km² dan sebaran penduduk 8 jiwa/km².[18][19]

Daftar kecamatan dan kampung/kelurahan di Kabupaten Kutai Barat, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
KecamatanJumlah
Kelurahan
Jumlah
Kampung
StatusDaftar
Kampung/Kelurahan
64.07.07Barong Tongkok219Kampung
Kelurahan
64.07.14Bentian Besar9Kampung
64.07.12Bongan16Kampung
64.07.08Damai17Kampung
64.07.11Jempang12Kampung
64.07.15Linggang Bigung11Kampung
64.07.05Long Iram11Kampung
64.07.06Melak24Kampung
Kelurahan
64.07.18Mook Manaar Bulatn16Kampung
64.07.09Muara Lawa8Kampung
64.07.10Muara Pahu12Kampung
64.07.16Nyuatan10Kampung
64.07.13Penyinggahan6Kampung
64.07.20Sekolaq Darat8Kampung
64.07.17Siluq Ngurai16Kampung
64.07.19Tering15Kampung
TOTAL4190
Masjid Islamic Center Kutai Barat

Kabupaten Kutai Barat dibagi menjadi beberapa kecamatan dan setiap kecamatan dibagi menjadi beberapa kampung (setingkat desa/kelurahan). Terdapat 16 kecamatan yang ada di Kutai Barat, yaitu:

NoNama KecamatanIbu Kota Kecamatan
1Barong TongkokBarong Tongkok
2Bentian BesarDilang Puti
3BonganResak III
4DamaiDamai
5JempangTanjung Isuy
6Muara LawaMuara Lawa
7PenyinggahanPenyinggahan
8Muara PahuMuara Pahu
9MelakMelak
10Mook Manor BulatnGunung Rampah
11NyuatanDempar
12Linggang BigungLinggang Bigung
13Long IramLong Iram
14Sekolaq DaratSekolaq Darat
15Siluq NguraiMuhur
16TeringTering

Demografi

Tarian Dayak Benuaq (2019).
Lamin Adat Pepas Eheng, rumah adat Dayak.

Suku bangsa di Kutai Barat beragam, dengan mayoritas suku Dayak. Suku Dayak sendiri memiliki beberapa sub suku. Setidaknya, sebanyak 63,90% penduduk Kutai Barat adalah orang Dayak. Suku di luar Dayak, didominasi oleh suku Kutai sebanyak 15,5%, dan suku Jawa sebanyak 10,7%. Berikut adalah banyaknya penduduk Kutai Barat berdasarkan suku bangsa:[20]

No.Suku bangsaPersentasi
1Suku Dayak Tunjung24,2 %
2Suku Dayak Benuaq19,9 %
3Suku Kutai15,5 %
4Suku Jawa10,7 %
5Suku Dayak Bahau9,3 %
6Suku Banjar4,5 %
7Suku Bugis3,2 %
8Suku Dayak Kenyah2,4 %
9Suku Dayak Bentian2,3 %
10Suku Dayak Bakumpai1,7 %
11Suku Dayak Penihing/Aoheng1,7 %
12Suku Dayak Kayan1,4 %
13Suku Dayak Seputan0,6 %
14Suku Dayak Bukat0,2 %
15Suku Dayak Luangan0,2 %
16Suku Batak0,2 %
17Suku lainnya2,0 %

Pariwisata

Objek wisata

Objek wisata yang terdapat di Kutai Barat, di antaranya adalah sebagai berikut:[21]

Lamin Tolan dan Danau Tolan

Lamin Tolan satu-satunya Lamin di kabupaten Kutai Barat yang benar-benar dapat disebut asli dan unik. Selain dapat dikatakan berumur paling tua (± 200 tahun), lamin ini secara konstruksi dibangun secara tradisional karena semua bahan-bahannya dibuat tidak menggunakan alat modern, semuanya dibuat secara manual. Demikian pula spesifikasinya, misalnya lantai menggunakan rotan, dindingnya dibuat dari kulit kayu, bahan pengikat tidak menggunakan paku, melainkan rotan, baik di bagian atap maupun bagian lainnya. Jadi benar-benar unik.

Lamin ini merupakan lamin Suku Dayak Benuaq, Lamin ini terletak di Kampung Lambing, Muara Lawa, Kutai Barat. Dari Sendawar ibu kota Kabupaten Kutai Barat berjarak ± 45 KM. Di sekitar lamin terdapat kompleks pekuburan khas Suku Dayak Benuaq, pengunjung bisa melihat Lungun, Templaaq, Kererekng dan Selokng. Selanjutnya bisa pula menyaksikan panorama Danau Tolan.[22]

Danau Jempang dan danau-danau lainnya

Danau Jempang terletak di Kecamatan Jempang dengan luas kurang lebih 150 km² (15.000 ha). Danau yang ada di Kojo (100 ha), Danau Berambai (30 ha), Danau Malinau (25 ha), dan Danau Loa Maong (100 ha). Semua danau-danau ini merupakan penghasil ikan air tawar yang memasok sebagian besar ikan air tawar di Kalimantan Timur.

Kersik Luway

Letaknya di Kecamatan Sekolaq Darat, lebih kurang 15 Km dari Desa Melak. Luas area taman ini 50 km². Tiga jenis anggrek yang terdapat di tempat ini antara lain: Anggrek Hitam (Coelogyne Pandurata), Erya Vania, Erya Florida, (Coelogyne Rocus Soini) dan (Bulpophylum Mututina) serta beberapa jenis kantung semar.

Fasilitas di lokasi terdapat ruang informasi, fasilitas kebutuhan bagi wisatawan tersedia di Melak. Untuk berkunjung ke tempat ini dapat dicapai dengan kapal sungai dari Samarinda-Melak, dilanjutkan dengan kendaraan roda empat atau roda dua.

Kampung adat Dayak

Mencimai, Benung, Engkuni Pasek dan Pepas Eheng adalah desa-desa yang didiami oleh Suku Dayak Benuaq, terdapat lamin yang jaraknya 7 km dari Terminal Kampung Tongkok dan sebagai pusat seni Suku Benuaq. Di desa Mencimai terdapat Museum Mencimai yang berisikan data dan informasi kehidupan suku Dayak Benuaq dalam berladang, berburu dan kehidupan kemasyarakatan lainnya, lengkap dengan foto dan penjelasannya. Museum ini dibangun atas bantuan biaya seorang wisatawan Jepang. Lamin yang dihuni oleh masyarakat di desa-desa ini adalah Lamin Mencimai, Lamin Benung, Lamin Engkuni dan Lamin Eheng.

Air Terjun Jantur Gemuruh

Objek wisata air terjun Jantur Gemuruh terletak di desa Mapan. Keistimewaan Air Terjun Jantur Gemuruh ini terdapat candi peninggalan Hindu yang dikenal dengan batu Begulur. Terdapat juga lorong-lorong yang dibuat di bawah tanah dengan lapisan batu yang panjangnya 50 meter. Lokasi ini cocok untuk dijadikan lokasi penelitian pihak kepurbakalaan.

Desa Tering

Terletak di tepi Sungai Mahakam Kecamatan Long Iram. Di desa Tering bermukim masyarakat Suku Bahau yang ramah menerima tamu dengan kesenian Hudoq. Fasilitas yang tersedia antara lain Lamin adat dan Warung Art Shop. Upacara yang terkenal adalah Lamelah Tenan, Laliq Iqbal dan Hudoq Apah.

Untuk mengunjungi tempat ini dapat dicapai dengan kapal sungai dari Samarinda ke Datah Bilang selama 2 hari.

Referensi

Pranala luar