Historisisme

Historisisme adalah gagasan menyandangkan signifikansi bermakna terhadap ruang dan waktu, seperti periode sejarah, lokasi geografis, dan budaya lokal. Historisisme cenderung untuk bersifat hermeneutis, karena menilai interpretasi yang hati-hati, ketat, dan terkontekstualisasi; atau relativis, karena menolak gagasan universal, fundamental dan yang tidak terubahkan.[1] Pendekatan ini bervariasi dari teori pengetahuan individualis seperti empirisme dan rasionalisme, yang mengabaikan peran tradisi.

Istilah "historisisme" (Historismus) diperkenalkan oleh filsuf Jerman, Karl Wilhelm Friedrich Schlegel.[2] Seiring waktu istilah ini berkembang menjadi makna yang berbeda. Elemen historisisme muncul dalam tulisan esais Prancis, Michael de Montaigne (1533-1592) dan filsuf Italia G. B. Vico (1668-1744), dan menjadi lebih berkembang dengan dialektika Georg Hegel (1770–1831), yang berpengaruh di Eropa abad ke-19. Tulisan Karl Marx, dipengaruhi oleh Hegel, juga termasuk historisisme. Istilah ini juga diasosiasikan dengan ilmu sosial empirik dan karya Franz Boas.

Historisisme dapat dibedakan dengan teori reduksionis—yang mengasumsikan bahwa semua perkembangan dapat dijelaskan dengan prinsip fundamental (seperti dalam determinisme ekonomi)—atau dengan teori yang memberi kesan bahwa perubahan sejarah terjadi sebagai akibat dari kesempatan acak.

Filsuf Austria-Inggris, Karl Popper mengutuk historisisme bersamaan dengan determinisme dan holisme yang dia nyatakan membentuk dasarnya. Dalam karyanya, Poverty of Historicism, dia mengidentifikasi historisisme dengan pendapat bahwa ada "hukum tak tertentu dari takdir sejarah", yang dia peringatkan. Hal ini kontras dengan interpretasi relatif secara kontekstual dari historisisme menurut para pendukung pendekatan ini nyatakan. Talcott Parsons mengkritisi historisisme sebagai kasus kekeliruan idealistik dalam The Structure of Social Action (1937).

Pascastrukturalisme menggunakan istilah "Historisisme Baru", yang memiliki beberapa keterkaitan dengan antropologi dan Hegelianisme.

Penggunaan teologis dari kata ini menunjuk pada interpretasi nubuatan Alkitab yang terkait dengan sejarah gereja.

Lihat pula

  • Determinisme parametrik
  • Jalur ketergantungan
  • Evolusi sosio-kultural

Referensi

Bacaan lebih lanjut

Pranala luar


🔥 Top keywords: Halaman UtamaIstimewa:PencarianDuckDuckGoKleopatraVoice of AmericaDonald TrumpKejuaraan Eropa UEFA 2024KecubungKejuaraan Eropa UEFALamine YamalYazid bin Abdul Qadir JawasDaftar final Kejuaraan Eropa UEFADaftar presiden Amerika SerikatJepangMukesh AmbaniPartai KasihIndonesiaMikel OyarzabalIsraelTim nasional sepak bola SpanyolThe Da Vinci Code (film)Pembunuhan Muhamad Rizky Rudiana dan Vina Dewi ArsitaCopa AméricaSekawan LimoKejuaraan Eropa UEFA 2020YandexJusuf HamkaJoe BidenSembilan NagaDani OlmoKereta BerdarahShannen DohertyCopa América 2024PemerintahCarlos AlcarazPancasilaRodri HernándezDaftar final Piala Dunia FIFAÁlvaro Morata