Gelembung saham Tiongkok 2007

Gelembung saham Tiongkok 2007 (Hanzi sederhana: 中国股灾; Hanzi tradisional: 中國股災; Pinyin: Zhōngguó gǔ zāi) adalah penurunan pasar saham global pada 27 Februari dan November 2007,[1] menyebabkan hilangnya ratusan miliar nilai pasar.[2] Setelah rumor bahwa otoritas ekonomi Tionghoa akan menaikkan suku bunga dalam upaya untuk manahan inflasi dan berencana untuk membatasi perdagangan spekulatif dengan uang pinjaman, SSE Composite Indeks Shanghai Stock Exchange anjlok 9%, penurunan terbesar dalam 10 tahun.[3]

Shanghai Composite Index 1991- 2022

Penurunan di pasar Asia mempengaruhi pasar global karena dunia bereaksi terhadap penurunan 9% di pasar saham China.[4] The Chinese Correction triggered drops and major unease in nearly all financial markets around the world.[5]

Setelah penurunan saham ini, Dow Jones Industrial Average di Amerika Serikat turun 416,02 poin, atau 3,29% dari 12.632,26 menjadi 12.216,24 di tengah kekhawatiran prospek pertumbuhan, ini merupakan penurunan terbesar sejak 11 September 2001, serangan teroris. S&P 500 mengalami penurunan lebih besar 3,47%. Pesanan jual dibuat begitu cepat sehingga komputer analisis tambahan harus digunakan, menyebabkan penurunan seketika 200 poin pada satu titik di Dow Industrials.[6]

Tapi, Shanghai Composite kemudian naik ke puncak 6.092 pada Oktober 2007, lalu anjlok antara November 2007-November 2008.[7]

Referensi