Fridolin Ukur

Dr. Fridolin Ukur (5 April 1930 – 26 Juni 2003[1]) adalah pendeta dan sastrawan Indonesia.

Pdt. Dr.
Fridolin Ukur
M.Th
Lahir(1930-04-05)5 April 1930
Hindia Belanda Tamiang Layang
Meninggal7 Juni 2003(2003-06-07) (umur 72)
Indonesia Jakarta
AlmamaterHoogere Theologische School
Universitas Basel
PekerjaanPendeta, penulis
Suami/istriSri Partiwi

Karier

Fridolin meraih gelar Sarjana Teologi (S.Th.) di Hoogere Theologische School (kini STT Jakarta) tahun pada 1955. Tahun 1962 dia berhasil meraih gelar Magister Teologi (M.Th.) dari fakultas yang sama. Fridolin juga berkesempatan memperdalam ilmunya di Fakultas Theologi Universitas Basel Swiss, tahun 1964-1965. Fridolin mendapatkan gelar doktor pada hari Senin, 20 Desember 1971, setelah mempertahankan disertasi berjudul Tantang Jawab Suku Dayak.[1] Tahun 1956, Fridolin ditahbiskan sebagai pendeta.[2]

Karya

  • Malam Sunyi (Kumpulan Sajak, terbitan BPK 1960)
  • Darah dan Peluh (Kumpulan Sajak, terbitan BPK 1961)
  • Belas Tercurah (Kumpulan Sajak, terbitan BPK 1980)
  • Iklan dari Surga (Kumpulan Renungan, terbitan Pustaka Sinar Kasih 1980)
  • Wajah Cinta (Kumpulan Puisi, terbitan 2001)
  • Tantang Jawab Suku Dayak
  • Tuaiannya Sungguh Banyak

Penerimaan

Karya-karya Fridolin Ukur pernah dimuat dalam majalah Ut Omnes Unum Sint, National-Zeitung Basel, Baslert Nachrichten, La vie Protesan, serta Zurichsee Zeitung.[1]

Referensi


🔥 Top keywords: Halaman UtamaIstimewa:PencarianKejuaraan Eropa UEFA 2024KleopatraDuckDuckGoIduladhaTaqabbalallahu minna wa minkumJepangMinal 'Aidin wal-FaizinPeringkat Dunia FIFAKejuaraan Eropa UEFADavina KaramoyAhmad LuthfiTijjani ReijndersIndonesiaSunjaya Purwadi SastraRumaniaKurban (Islam)Dompet elektronikFacebookKejuaraan Eropa UEFA 2020Hari TasyrikYouTubeDaftar film Indonesia tahun 2024Joko AnwarTino KarnoAurélie MoeremansKualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 (AFC)Hati SuhitaPembunuhan Muhammad Rizky Rudiana dan Vina Dewi ArsitaSapiKevin DiksCopa América 2024Lempar jamrahXNXXYandexMichelle ZiudithGoogle TerjemahanBen Sumadiwiria