Eko Yuli Irawan

Eko Yuli Irawan (lahir 24 Juli 1989) adalah atlet angkat besi Indonesia yang berkompetisi di kategori 62 kg hingga 2018 dan 61 kg mulai 2018 setelah Federasi Angkat Besi Internasional menata ulang kategori tersebut.[3]

Eko Yuli Irawan
Eko Yuli Irawan usai berkompetisi pada Olimpiade 2016
Lahir24 Juli 1989 (umur 34)
Kota Metro, Lampung[1]
KebangsaanIndonesia
PekerjaanAtlet
Tinggi157 cm (5 ft 2 in)[2]
Berat62 kg (137 pon)[2]
Orang tuaSaman (ayah)
Wastiah (ibu)
Karier olahraga
NegaraIndonesia
OlahragaAngkat besi
Lomba61 kg
Dilatih olehAveenash Pandoo[2]
Rekam medali
Eko Yuli Irawan
Rekam medali
Mewakili  Indonesia
Angkat besi Putra
PON
Medali emas – tempat pertamaPON XVII 56 kg
SEA Games
Medali emas – tempat pertama2007 Nakhon Ratchasima–56 kg
Medali emas – tempat pertama2009 Vientiane–62 kg
Medali emas – tempat pertama2011 Jakarta-Palembang–62 kg
Medali emas – tempat pertama2013 Naypyidaw–62 kg
Medali emas – tempat pertama2019 Filipina–61 kg
Medali emas – tempat pertama 2021 Vietnam –61 kg
Medali emas – tempat pertama 2023 Kamboja –61 kg
Medali perak – tempat kedua2017 Kuala Lumpur–62 kg
Asian Games
Medali emas – tempat pertama2018 Jakarta-Palembang62 kg
Medali perunggu – tempat ketiga2010 Guangzhou62 kg
Medali perunggu – tempat ketiga2014 Incheon62 kg
Olimpiade
Medali perunggu – tempat ketigaBeijing 2008 56 kg
Medali perunggu – tempat ketigaLondon 2012 62 kg
Medali perak – tempat keduaRio de Janeiro 2016 62 kg
Medali perak – tempat keduaTokyo 2020 61 kg
Kejuaraan Dunia
Medali perak – tempat keduaGoyang 200962 kg
Medali perunggu – tempat ketigaParis 2011 62 kg
Medali perak – tempat keduaPattaya 2019 61 kg
Medali emas – tempat pertamaAshgabat 2018 61 kg
Medali perunggu – tempat ketigaChiang Mai 2007 56 kg
Universiade
Medali emas – tempat pertamaShenzhen 2011 62 kg
Islamic Solidarity Games
Medali emas – tempat pertama2013 Palembang–62 kg
Medali emas – tempat pertama2017 Baku–62 kg
International Fajr Cup
Medali emas – tempat pertama 2020 Tehran –67 kg
World Junior Championships
Medali emas – tempat pertama2007 Prague–56 kg
Medali emas – tempat pertama2009 Bucharest–62 kg
Medali perak – tempat kedua2006 Hangzhou–56 kg
Instagram: ekopower61 Olympics.com: eko-yuli-irawan Edit nilai pada Wikidata

Eko memulai kariernya di Kejuaraan Dunia Junior 2006, dengan meraih medali perak. Sejak saat itu, ia melanjutkan karier cemerlangnya dengan meraih banyak prestasi. Di Olimpiade Beijing 2008 Eko meraih medali perunggu. Sebelumnya di kejuaraan angkat besi dunia yunior di Praha, Republik Ceko tahun 2007, Eko meraih emas dan mendapatkan penghargaan sebagai the best lifter pada turnamen tersebut. Pada Olimpiade London 2012, Eko untuk kedua kalinya berturut-turut menjadi penyumbang medali pertama Indonesia dengan meraih medali perunggu di kelas 62 kg, ia menduduki peringkat ketiga dengan total angkatan 317 kg.

Dalam kariernya ia telah memenangkan empat medali di Olimpiade Musim Panas, lima medali di kejuaraan dunia, dan tiga medali di Pesta Olahraga Asia, termasuk satu emas pada tahun 2018.[4] Ia adalah satu dari hanya 5 atlet angkat besi yang telah memenangkan 4 medali Olimpiade.

Kehidupan awal

Peraih medali Olimpiade Musim Panas 2016 di Istana Negara, Jakarta. Dari kiri ke kanan: Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Presiden Joko Widodo, Sri Wahyuni Agustiani dan Eko Yuli Irawan.

Eko lahir di Lampung dan berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya bernama Saman, seorang pengayuh becak, sedangkan ibunya, Wastiah adalah seorang penjual sayur.[5]

Takdir Eko menjadi atlet angkat besi (bahasa Inggris: weightlifter atau lifter) berawal saat ia menyaksikan sekelompok orang berlatih angkat besi di sebuah klub di daerahnya sekitar tujuh tahun silam. Lama kelamaan Eko makin tertarik. Pelatih klub tersebut akhirnya mengajak Eko ikut berlatih. Berbekal izin dari orangtuanya, Eko pun mulai mengakrabkan diri dengan barbel. Eko mulai merintis prestasinya saat tampil sebagai lifter terbaik di Kejuaraan Dunia Junior 2007, di mana saat itu ia meraih medali emas. Sejak itu ia melanjutkan kariernya dengan gemilang.[5]

Eko saat ini menetap di Kalimantan Timur dan sedang menanti kehadiran anak pertamanya.[6]

Karier

Podium Asian Games 2018, Kiri-kanan: Vinh, Irawan dan Ergashev bersama Presiden Joko Widodo (tengah)

Eko memulai kariernya di bidang angkat besi pada tahun 2000.[2] Pada Kejuaraan Dunia Junior 2006 ia memenangkan medali perak dalam kategori 56 kg, mengangkat total 269 kg.[7]Pada Kejuaraan Dunia Junior 2007 ia memenangkan medali emas dalam kategori 56 kg, mengangkat total 273 kg.[8][9]

Eko menduduki peringkat kedelapan di Kejuaraan Dunia 2006 dalam kategori 56 kg.[8] Pada Kejuaraan Dunia 2007 ia memenangkan medali perunggu dalam kategori 56 kg putra, mengangkat total 278 kg.[8]

Eko memenangkan medali emas di Pesta Olahraga Asia Tenggara 2007 dan Pesta Olahraga Asia 2018.[10]

Di Kejuaraan Asia 2008 ia memenangkan medali perak dalam kategori 62 kg, mengangkat total 305 kg.[8]

Eko memenangkan medali perunggu dalam kategori 56 kg di Olimpiade Musim Panas 2008, Beijing, mengangkat total 288 kg. Ia memenangkan medali perak dalam kategori kategori 62 kg Putra di Kejuaraan Angkat Besi Dunia 2009, dengan total 315 kg.[8] Di Kejuaraan Dunia 2011 ia memenangkan medali perunggu dalam kategori 62 kg Putra, mengangkat total 310 kg.

Eko memenangkan medali perunggu Olimpiade kedua berturut-turut pada 2012, mengangkat 317 kg secara total. Ia meraih medali perak, hasil yang lebih baik, di Olimpiade Rio 2016.[1] Dia juga menjadi juara dunia dalam kategori 61 kg yang baru dibuat dalam kejuaraan angkat besi dunia 2018 di Ashgbat, Turkmenistan, juga pemegang rekor dunia dalam clean & jerk di 174 kg dan pemegang rekor dunia dalam angkat total di 317 kg dalam kategori itu.

Ia mewakili Indonesia di Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo, Jepang.[11] Ia memenangkan medali perak di nomor 61 kg putra pada Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo, Jepang.[12]

Prestasi

Nasional

Internasional

  • Medali perak Olimpiade Musim Panas 2020, kelas 61 kg, total angkatan 302 kg.
  • Medali perak kejuaraan dunia 2019 di Pattaya, Thailand, di kelas 61 kg.
  • Medali emas kejuaraan dunia 2018 di Ashgabat, Turkmenistan, di kelas 61 kg.
  • Medali perak Olimpiade Musim Panas 2016,
  • Medali perunggu Olimpiade London 2012, kelas 62 kg, total angkatan 317 kg.
  • Medali perunggu Olimpiade Beijing 2008, kelas 56 kg. dengan total angkatan 288 Kg.
  • Medali perak kejuaraan Asia di Kanazawa, Jepang, di kelas 62 Kg.
  • Medali emas Sea Games di Thailand, 2007
  • Medali emas kejuaraan dunia yunior di Praha, Republik Ceko, 2007; sekaligus terpilih sebagai lifter terbaik pada ajang tersebut.
  • Dua buah medali perunggu kejuaraan dunia 2007 di Chiang Mai, Thailand, di kelas 56 Kg.
  • Peringkat 8 kejuaraan dunia tahun 2006 di Santo Domingo, Republik Dominika, kelas 56 Kg. dengan total angkatan 266 Kg.
  • Medali Perunggu Asian Games 2010
  • Medali Perunggu Asian Games 2014
  • Medali Emas Asian Games 2018
  • Medali Emas SEA Games 2019

Referensi

Pranala luar