EMB-314

Super Tucano

Embraer EMB 314 Super Tucano (juga disebut ALX atau A-29), merupakan pesawat turboprop serang ringan dari Brasil yang didesain dan diproduksi oleh Embraer sebagai pengembangan dari Embraer EMB 312 Tucano. Pesawat A-29 Super Tucano dapat membawa beragam variasi amunisi layaknya amunisi berpandu presisi dan dirancang untuk menjadi platform sistem murah di medan operasi ancaman ringan.[2]

EMB-314
A-29 Super Tucano milik Angkatan Udara Brasil
TipePesawat serang antigerilya dan pesawat serang ringan
ProdusenEmbraer Defense & Security
Terbang perdana2 Juni 1999
Diperkenalkan2003
StatusAktif digunakan
Pengguna utamaAngkatan Udara Brasil
Pengguna lainAngkatan Udara Kolombia
Angkatan Udara Chili
TNI Angkatan Udara
Tahun produksi2003-sekarang
Jumlah produksiSekitar 260 unit (April 2023)[1]
Harga satuanUS$5,46 Juta (Rp84,96 Miliar)
Acuan dasarEmbraer EMB 312 Tucano

Selain lini produksi di Brasil, Embraer juga telah mendirikan manufaktur di Amerika Serikat bekerja sama dengan Sierra Nevada Corporation untuk pasar ekspor.

Deskripsi

EMB 314 / A-29 Super Tucano adalah jenis pesawat tempur ringan bermesin turboprop yang diproduksi oleh pabrikan pesawat Embraer yang berkedudukan di Brazil. Pesawat tempur yang dikenal memiliki beberapa keunggulan ini telah menarik minat para pejabat TNI AU dan telah memesannya sebanyak 1 Skuadron atau sejumlah 16 unit pesawat tempur EMB 314 / A-29 Super Tucano. Menurut kabar, 4 dari 16 unit pesawat yang dipesan tersebut bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia pada peringatan hari jadi TNI AU yang ke-65 pada 9 April 2012. Namun, 2 unit pesawat yang dibeli Indonesia ini mengalami kecelakaan pada 16 November 2023.

Selain Brazil sendiri, pesawat tersebut juga telah digunakan AU Kolombia, Chili, Republik Dominika dan Ekuador. Embraer juga berencana untuk merambah ke beberapa negara di Asia dan Timur Tengah.

Pada tahun 1995, Embraer memenangi kontrak dari Brasil Air Force (FAB) pengembangan varian Super Tucano, dikenal sebagai proyek pesawat serang ringan ALX. Pesawat ini dioptimalkan untuk kondisi lingkungan di Amazon, Brazil. ALX diciptakan untuk mampu beroperasi disegala kondisi cuaca, siang dan malam, misi dari pangkalan terpencil dan tak beraspal tanah landasan pacu dengan sedikit dukungan. Pesawat produksi pertama selesai pada tahun 1999.

Pada Agustus 2001, AU Brazil menandatangani kontrak pembelian 76 EMB 314 / A-29 Super Tucano dengan konfigurasi 25 unit kursi tunggal (A-29 ALX) dan 51 unit kursi ganda (AT-29 ALX). AT-29 ditempatkan di pangkalan AU-Natal untuk menggantikan posisi AT-26 Xavante yang habis masa baktinya. Salah satu misi utamanya adalah melakukan patroli perbatasan di bawah program sistema de Vigilancia da Amazonia (SIVAM) yakni program pengawasan kawasan Amazon. Pesawat pertama kali dikirim ke AU Brazil pada Desember 2003, hingga September 2007 Embraer telah menyerahkan sekitar 50 unit pesawat kepada AU Brazil. Pengiriman pesawat ini telah diselesaikan di akhir tahun 2009 kemarin.

Selain sebagai pesawat latih tingkat dasar dan lanjutan, Super Tucano juga dapat dioperasikan sebagai pesawat patroli perbatasan dan counter-insurgency operations (operasi penumpasan pemberontakan). Pesawat sanggup bermanuver hingga +7g dan -3.5g. Ukurannya yang kecil sanggup mereduksi sinyal radar dan visual, dikombinasi dengan kecepatan yang tinggi dan lincah dalam bermanuver memberikan tingkat survivability cukup tinggi. Tingkat keamanannya pun bertambahan berkat pelindung baja disekitar kokpit dan critical systems redundancy.

Di bulan Agustus 2001, Embraer mengumumkan penandatanganan kontrak pembelian 10 unit EMB 314 / A-29 Super Tucano dengan Republik Dominika. Pesawat tersebut akan difungsikan sebagai pesawat latih, keamanan internal, patroli perbatasan dan perang melawan narkotika. Namun belakangan jumlahnya dikurangi menjadi 8 pesawat, dan pada 18 Desember 2009 kemarin telah diserah terimakan 2 pesawat.

Pada Februari 2005, Venezuela menyatakan minatnya membeli 24 unit EMB-314 Super Tucano kepada Brazil dalam 2 tahap. Tahap pertama 12 unit, sisanya di tahap selanjutnya. Namun proses pembeliannya dibatalkan karena tekanan dari Amerika yang memberlakukan embargo kepada Venezuela termasuk semua komponen sukucadang yang dibuat AS. Saat ini Super Tucano masih menggunakan 30% komponen dari AS.

Pada Desember 2005, AU Kolombia memesan 25 pesawat EMB 314 / A-29 Super Tucano yang akan digunakan untuk berpatroli di sepanjang garis perbatasannya dan untuk keamanan internal. Pengiriman 5 unit pertama dilakukan pada Desember 2006 dan rampung seluruhnya pada Agustus 2008. Pesawat pesanan Kolombia ini menggunakan perangkat avioniks yang dipasok dari Elbit System.

April 2008, AU Chili memutuskan membeli 12 pesawat EMB-314. Kontraknya sendiri ditandatangani pada Agustus 2008. Empat pesawat telah diterima AU Chili (FACH) pada 23 Desember 2009.

Pengguna

Peta pengguna A-29 Super Tucano
A-29 Super Tucano di Afghanistan

 Afghanistan

 Amerika Serikat

 Angola

  • Angkatan Udara Angola – 6 unit dipesan.[14] Tahap penerimaan dijadwalkan mulai pada awal 2012,[15] nyatanya 3 unit pertama baru diterima pada 31 Januari 2013.[16]

 Brasil

 Burkina Faso

  • Angkatan Udara Burkina Faso – 3 unit telah diterima pada September 2011 (varian A-29B).[23]
    • Lanud Ouagadougou
      • Escadrille de Chasse

 Chili

 Ekuador

  • Angkatan Udara Ekuador – 18 unit pesawat,[27] diterima total pada tahun 2011.[28][29]
    • Lanud Eloy Alfaro, Manta
      • Escuadrón de Combate 2313 "Halcones"
      • Escuadrón de Combate 2311 "Dragones"

 Filipina

 Ghana

  • Angkatan Udara Ghana – 5 unit pesawat dipesan pada tahun 2015.[31] Diterima pada akhir tahun 2016 dan digunakan untuk latih lanjut, pengawasan perbatasan, dan misi keamanan domestik lainnya.[32] Angkatan Udara Ghana berencana mengakuisisi empat unit tambahan A-29, jika kesepakatan terjadi maka total pesawat yang ada menjadi 9 unit.[33]

 Honduras

 Indonesia

 Kolombia

  • Angkatan Udara Kolombia – 25 unit pesawat, diterima pada tahun 2006 hingga 2008.[38] Kehilangan satu pesawat akibat kecelakaan, diklaim ditembak jatuh oleh FARC.[39][40]
    • Lanud Captain Luis F. Gómez Niño
      • 211 Combat Squadron "Grifos"
    • Lanud Major General Alberto Pauwels Rodríguez, Barranquilla
      • 312 Combat Squadron "Drakos"
    • Lanud Captain Ernesto Esguerra Cubides
      • 611 Combat Squadron

 Lebanon

  • Angkatan Udara Lebanon – 6 unit pesawat diterima pada Mei 2018.[41][42]

 Mali

  • Angkatan Udara Mali – 4 unit pesawat diterima pada Juli 2018, berkurang dari total pesanan awal 6 unit akibat kendala finansial.[43]
A-29B Super Tucano milik Angkatan Udara Mauritania di Paris Air Show 2013.

 Mauritania

  • Angkatan Udara Mauritania – 4 unit pesawat dipesan, dengan 2 unit telah diterima pada Desember 2012.[44]

 Nigeria

  • Angkatan Udara Nigeria – 12 unit pesawat.[45] Enam unit pertama diterima pada 22 Juli 2021, dengan sisanya pada Oktober 2021.[46][47]

 Republik Dominika

  • Angkatan Udara Republik Dominika – 8 unit pesawat.[48]
    • Lanud San Isidro
      • Escuadrón de Combate "Dragones"

 Turkmenistan

  • Angkatan Udara Turkmenistan – 5 unit pesawat diterima pada tahun 2020 hingga 2021.[49][50]

Spesifikasi (EMB 314)

Karakteristik umum

  • Kru: Satu percontohan pada versi kursi tunggal, satu pilot ditambah satu navigator / siswa pada versi double seat
  • Payload: 1.550 kg (£ 3420)
  • Panjang: 11.42 m (37 ft 6 in)
  • Lebar sayap: 11.14 m (36 ft 7 in)
  • Tinggi: 3,9 m (12 ft 9,5 in)
  • Area sayap: 19,4 m² (209 sq ft)
  • Berat kosong: 3.200 kg (£ 7055)
  • Max. berat lepas landas: 5.400 kg (11.905 £)
  • Powerplant: 1 × Pratt & Whitney Canada PT6A-68C turboprop, 1.600 hp (1.193 kW)

Spesifikasi

  • Kecepatan maksimum: 590 km / h (319 knots, 367 mph)
  • Cruise speed: 520 km / h (281 knots, 323 mph)
  • Stall kecepatan: 148 km / h (80 knot, 92 mph
  • g -batas: +7 / -3.5 g )
  • Rentang: 720 nm (827 mil, 1.330 km)
  • Memerangi radius: 550 km (300 nm, 342 mi) (hi-lo-hi profile, 1.500 kg (3.300 lb) dari toko eksternal)
  • Ferry kisaran: 1.541 nm (1.774 mil, 2.855 km)
  • Ketahanan: 8hrs 40mins
  • Layanan langit-langit: 10.668 m (35.000 ft)
  • Tingkat panjat: 24 m / s (79 ft / s)

Senjata

Sistem persenjataan

Super Tucano memiliki 2 senapan mesin yang berada di sayap kiri dan kanan, 5 buah cantelan dengan komposisi masing-masing 2 buah di sayap kiri dan kanan dan 1 buah di badan pesawat dengan beban total 1550 kg. Semua cantelan bisa dipasang bom sejenis Mk 81 dan Mk 82, peluncur roket, dan bom berpemandu laser.

Varian

A-29A
kursi tunggal dengan kemampuan serang antigerilya, pendukung tugas udara jarak dekat, menghadang dan menghancurkan pesawat biasa
A-29B
kursi ganda dengan kemampuan sama seperti versi kursi tunggal, dengan kemampuan tambahan sebagai pesawat latih dan fungsi pengawasan udara

Referensi

Pranala luar