Daftar korban meninggal di Tembok Berlin

artikel daftar Wikimedia

Terdapat sejumlah korban tewas di Tembok Berlin, yang berdiri sebagai sebuah pembatas antara Berlin Barat dan Jerman Timur dari 13 Agustus 1961 sampai 9 November 1989. Sebelum pendirian Tembok Berlin pada tahun 1961, 3,5 juta orang Jerman Timur menghindari pembatasan emigrasi Blok Timur, banyak yang melintasi perbatasan dari Berlin Timur ke Berlin Barat, di mana dari sana mereka kemudian bisa melakukan perjalanan menuju Jerman Barat dan negara-negara Eropa Barat lainnya. Antara 1961 dan 1989, Tembok tersebut hampir menghalangi seluruh emigrasi semacam itu.[1]

Salah satu dari beberapa tempat peringatan untuk orang-orang yang tewas di Tembok Berlin

Pusat Sejarah Kontemporer (ZZF) yang didanai negara di Potsdam telah memberikan jumlah resmi 140 korban tewas, termasuk orang yang berupaya untuk melarikan diri, penjaga perbatasan, dan pihak tak bersalah. Namun, para peneliti di Museum Titik Pengecekan Charlie dan beberapa orang lainnya telah memperkirakan jumlah korban tewas yang secara signifikan lebih tinggi.

Upaya pelarian diri diklaim merenggut nyawa sebagian besar orang, dari anak-anak sampai wanita berusia 80 tahun, dan beberapa orang tewas karena kecelakaan atau tindakan ilegal terhadap para penjaga. Dalam sejumlah kasus hukum sepanjang 1990-an, beberapa penjaga perbatasan, bersama dengan para pejabat politik bertanggung jawab atas kebijakan pertahanan, didakwa melakukan pembunuhan tidak berencana dan dihukum penjara atas peran-peran mereka terhadap korban-korban tewas Tembok Berlin. Dari sekitar jumlah 5.000 orang yang melarikan diri, sebanyak 239 orang tewas saat berupaya untuk melintasi Tembok Berlin.

Latar belakang sejarah

Karangan dibawa di peringatan ke-25 Tembok Berlin pada tahun 1986.
Karangan di peringatan ke-25 Tembok Berlin pada tahun 1986.

Setelah Perang Dunia II, Berlin terbagi dalam empat bagian yang dikuasai oleh Sekutu: Amerika Serikat, Uni Soviet, Britania Raya dan Prancis. Perbatasan-perbatasan sektor meliputi kota yang secara umum dapat digunakan secara bebas untuk kebijakan Republik Demokratik Jerman, bahkan setelah perbatasan antara Republik Federal Jerman dan RDJ secara berkelanjutan ditutup, dimulai pada tahun 1952. Perbatasan luar dari Berlin Barat, yang juga merupakan perbatasan antara Berlin Barat dan RDJ, juga ditutup pada tahun 1952. Pada malam 12 sampai 13 Agustus 1961, Tentara Rakyat Nasional, Kepolisian Perbatasan Jerman, Volkspolizei dan Kelompok Penyerang Kelas Buruh menutup semua perlintasan antara sektor Soviet dan tiga sektor Barat; pembangunan fasilitas perlindungan perbatasan pun dimulai.

Pada tahun-tahun pertama, perbentengan perbatasan di dalam kota tersebut kebanyakan terdiri dari tembok bata dengan atasan terbuat dari kawat berduri. Bata tanah liat dan beton dipakai untuk pembangunan. Rintangan-rintangan lanjutan dari kawat berduri dan peninggian tembok mendelimitasi wilayah Timur dan di beberapa tempat, seperti Bernauer Straße, gedung-gedung berbata membentuk garis perbatasan. Gedung-gedung tersebut terletak di kawasan Berlin Timur, sementara halaman di depan rumah-rumah dimasukkan ke Berlin Barat. Di beberapa tempat, instalasi keamanan dari lingkar luar Berlin Barat terdiri dari muka metal dan pembatas kawat berduri. Pembaharuan yang memajukan teknologi dilakukan kemudian dan hanya pada tahun 1975, segmen-segmen beton berbentuk L yang diketahui dari perobohan Tembok tersebut ditambahkan.

Identifikasi jumlah korban tewas

Monumen Tembok Berlin dengan bagian tembok beton di latar belakang
Sebuah bagian dari Tembok Berlin pada tahun 1986

Identifikasi korban tewas secara spesifik yang dikaitkan dengan Tembok Berlin tak dimajukan. Meskipun Jerman Timur menyadari korban tewas di Tembok tersebut dari siaran media Jerman Barat yang mereka dapat terima, informasi diandalkan sangat dipegang oleh otoritas Jerman Timur. Sejumlah lembaga Jerman Barat berbeda menyimpan catatan mereka sendiri. Ini meliputi kepolisian Berlin Barat, Pendaftaran Pusat Pemerintahan Yudisial Negeri di Salzgitter (yang menempatkan seluruh fasilitas perbatasan) dan Arbeitsgruppe 13 Agustus (Kelompok Buruh 13 Agustus), sebuah asosiasi Berlin Barat. Dalam yurisdiksi kepolisian Berlin Barat, Departemen Keamanan Negeri bertanggung jawab atas pendaftaran insiden yang diketahui. Catatan berbeda antara orang-orang yang tewas di luar perbatasan Berlin Barat (80 insiden), insiden tak jelas (dengan 5 orang yang diyakini menjadi korban tembok) dan penjaga perbatasan yang ditembak. Pendaftaran Pusat Administrasi Yudisial Negeri di Salzgitter, juga diberi mandat untuk mengumpulkan bukti pembunuhan sebenarnya atau yang diupayakan di RDJ. Pada tahun 1991, mereka menerbitkan "Laporan Salzgitter" dengan 78 nama korban. Namun, sejak Badan Pendaftaran tak memiliki akses ke arsip RDJ, data yang didapatkan tak lengkap.[2] Kedua badan tersebut utamanya mencantumkan insiden terdaftar yang diamati dari Berlin Barat atau dikabarkan oleh penjaga perbatasan atau pembangkang yang meninggalkan RDJ.

Setelah perubuhan Tembok tersebut, penyelidikan kriminal terhadap pembunuhan perbatasan diluncurkan oleh Badan Penyelidikan untuk Kejahatan Partai dan Pemerintahan (ZERV) dan kantor pengaduan masyarakat Berlin.[3] Setiap lembaga tersebut memakai kriteria berbeda untuk menjumlahkan korban tewas. Pada 2000, ZERV membandingkan data dari kantor pendaftaran pusat di Salzgitter dengan temuan-temuan dalam arsip RDJ dan membuat sebanyak 122 kasus pembunuhan tertarget oleh badan-badan kenegaraan RDJ di perbatasan Berlin Barat. Daftar ini adalah pra-penyidikan untuk departemen pengaduan Berlin dan Neuruppin, yang memajukannya ke proses hukum.[4] Pendaftaran Salzgitter mencatat insiden-insiden dimana "pelanggaran tindakan kriminal dibenarkan", sementara Arbeitsgruppe 13 Agustys, yang juga mengurusi rumah di Titik Pengecekan Charlie dan dijalankan oleh seniman Alexandra Hildebrandt, janda pendiri Rainer Hildebrandt, menghitung "seluruh korban yang tewas dalam hubungannya dengan pelarian diri dan/atau rezim perbatasan", termasuk korban tewas dari kecelakaan atau tenggelam, atau korban tewas dari para prajurit perbatasan dan polisi yang bunuh diri atau karena kecelakaan senjata api. Ini memberikan mereka jumlah 235 korban tewas berbanding dengan jumlah yang lebih rendah secara signifikan berjumlah 78 menurut pendaftaran Salzgitter.[5]

Jasilnya, yang disebut sebagai "temporer" oleh kelompok buruh, giat dipersembahkan di konferensi-konferensi pers pada 13 Agustus.[6] Daftar tersebut secara konsisten direvisi dengan kasus-kasus baru yang dicantumkan dan pernyataan-pernyataan lama yang ditinggalkan. Museum Titik Pengecekan Charlie memberi jumlah 245 korban tewas, meskipun ini meliputi kasus bunuh diri penjaga perbatasan dan jasad yang ditemukan di perairan bahkan yang tak ada hubungannya dengan orang-orang yang melarikan diri. Mereka juga menyatakan bahwa orang pertama di Tembok tersebut pada kenyataanny adalah seorang perwira Jerman Timur yang melakukan bunuh diri.[7]

Pada 2005, Gedenkstätte Berliner Mauer (Pusat Sejarah Kontemporer dan Tempat Peringatan dan Pusat Dokumenter Tembok Berlin) mendirikan sebuah proyek riset untuk secara definitif "menghimpun jumlah dan identitas orang-orang yang tewas di Tembok Berlin antara 1961 dan 1989 dan untuk mendokumentasikan kehidupan dan kematian mereka melalui riset sejarah dan biografi". Proyek tersebut didanai oleh Badan Federal untuk Pendidikan Sipil, Deutschlandradio dan Komisioner Budaya dan Media Federal.[8] Hasilnya diterbitkan di situs web www.chronik-der-mauer.de dan dalam sebuah buku berjudul "Todesopfer an der Berliner Mauer" (2009). Proyek tersebut menjelaskan biografi-biografi para korban, sebab kematian dan sumber yang dipakai. Pada waktu itu, tak ada informasi andalan atau resmi yang tersedia tentang jumlah korban tewas di Tembok Berlin. Proyek tersebut menemukan bahwa 136 orang telah tewas,[9][10] memakai kriteria "sebuah upaya pelarian diri atau hubungan spatial dan temporal antara kematian dan rezim perbatasan". Tak semua kematian terjadi secara langsung – ada kematian yang terjadi bertahun-tahun berikutnya – dan tak semua disebabkan oleh tindakan kekerasan. Setelah mengulas 575 kematian, tim proyek tersebut menemukan bahwa sekitar 140 orang tewas akibat ditembak, tewas akibat kecelakaan atau melakukan bunuh diri setelah jatuh untuk melintasi Tembok tersebut.[11]

Kriteria

Setiap komite penyelidikan memiliki kriterianya sendiri dimana kasus-kasus dapat dihitung sebagai korban-korban tembok. Penyelidikan ZERV berfokus pada dakwaan hukum yang bekerja, sementara ZZF dan Arbeitsgemeinschaft 13 Agustus mengembangkan kriteria mereka sendiri yang jauh dari dakwaan hukum murni. Kriteria ZZF mensyaratkan korban memiliki latar belakang untuk upaya pelarian diri atau untuk hubungan temporal dan spatial pada rezim perbatasan. Lima kelompok dikembangkan dari kasus yang ditinjau:

  • Korban ditembak dan tewas atau luka berat oleh pasukan keamanan Jerman Barat saat berusaha untuk melintasi Tembok tersebut;
  • Korban yang tewas saat berupaya untuk melintasi Tembok tersebut, atau yang melakukan bunuh diri saat upaya mereka gagal, atau yang mengalami luka berat berkenaan dengan upaya mereka;
  • Orang dari Timur dan Barat yang ditembak dan tewas atau luka berat oleh pasukan keamanan Jerman Timur;
  • Orang dari Timur dan Barat yang ditembak dan tewas atau luka berat akibat aksi atau inaksi dari pasukan keamanan Jerman Timur;
  • Anggota pasukan perbatasan Jerman Timur yang tewas atau mengalami luka berat saat bertugas.[12]

Pengartian yang dicanangkan oleh Arbeitsgruppe 13 Agustus kemudian diperluas. Ini meliputi para penjaga perbatasan yang melakukan bunuh diri dan kasus-kasus dingin yang melibatkan jasad-jasad yang ditemukan di perairan perbatasan.

Namun, penyelidikan menyeluruh dari seluruh kasus kematian alami tak diselesaikan. Sepertiga dari seluruh berkas dari polisi transportasi dimajukan, seluruh laporan tahunan 1970-an hilang. Menganalisis catatan harian penjaga perbatasan dan meninjau kegiatan di kawasan tersebut berada di bawah pengawasan yang menghadirkan sebuah alternatif namun tak terwujud karena masalah keuangan.[13] 16 kasus tenggelam lain tak secara definitif dihubungkan dengan Tembok tersebut. Beberapa penjelajah lain dari Jerman Barat dan Timur dan Cekoslowakia tewas pada masa sebelum, saat dan setelah melewati titik pengecekan di Berlin, dengan jumlah publikasi 251 kematian: kebanyakan adalah akibat dari serangan jantung.[11]

Kontroversi tentang jumlah korban

Jumlah korban yang ada tidak diketahui. Terdapat jumlah berbeda yang masing-masing datang dari penyelidikan berbeda dari seorang korban dalam kasus tersebut. Sehingga, jumlahnya sulit disejalankan. Pada ujungnya, beberapa hasil yang diterbitkan berketerusan atau penyelidikan diberhentikan dengan jumlah sementara. Terdapat juga kontroversi yang dipegang masyarakat antara dua kelompok terkait jumlah kematian. Lawannya adalah Arbeitsgemeinschaft 13 Agustus dan ZZF. Jumlah Arbeitsgemeinschaft 13 Agustus lebih tinggi, karena menurun Hans-Hermann Hertle dari ZZF, mereka meliputkan korban-korban dengan hubungan tak jelas atau tak bulat pada rezim perbatasan. Setelah ZZF menerbitkan hasil sementaranya pada Agustus 2006, Alexandra Hildebrandt dari Arbeitsgemeinschaft menuduh mereka mengupas jumlah agar menciptakan citra yang lebih positif dari Jerman Timur. Ia berpendapat bahwa proyek ZZF didanai oleh koalisi sosial demokrat dan sayap kiri.[14]Pada 2008, Arbeitsgemeinschaft mengklaim bahwa sejak tahun 1961, 222 orang telah tewas karena Tembok Berlin. Hertle meragukan jumlah tersebut, karena bukti mereka meliputi beberapa korban selamat. Pada tahun 2006, 36 korban selamat didaftarkan sebagai almarhum karena Tembok tersebut, dan beberapa korban disebutkan lebih dari sekali.[14] Karena penyajian tersebut, ia menganggap daftar tersebut sebagai "catatan khusus dari kasus yang didakwa" yang "gagal untuk menghimpun standar yang terverifikasi secara saintifik".[3] Wali kota Berlin, Klaus Wowereit, menyatakan soal persengketaan tersebut dengan berkata "Setiap kematian tunggal terlalu banyak."[15] Pada 2009, Hildebrandt mengabarkan 245 kematian yang disebabkan oleh Tembok tersebut. Menurut risetnya, korban Tembok pertama adalah perwira RDJ yang bunuh diri dan bukannya Ida Siekmann, karena Hildebrandt juga mencantumkan para penjaga perbatasan yang melakukan bunuh diri dan kasus jasad membeku yang ditemukan di perairan perbatasan dalam daftarnya. Perbedaan lain dalam daftar Hertle dan Hildebrandt dapat dijelaskan oleh fakta bahwa Hertle memiliki akses tambahan ke berkas-berkas belum lengkap dari kepolisian transportasi. Sehingga, catatan mereka beragam dalam hal orang yang tewas karena sebab alami pada kontrol perbatasan. Hurtle berpendapat dengan total 251 kasus semacam itu, sementara Hildebrandt hanya mengkompilasikan 38 dari kasus tersebut.[7]

Informasi tentang kematian tersebut utamanya dapat ditemukan dalam arsip pemerintahan dan militer dari Jerman Barat dan Timur. Namun, catatan Stasi, yang diurus oleh komisioner federal Stasi, tak dapat mengaksesnya secara menyeluruh. Beberapa bagian, khususnya dari tahun-tahun berikutnya, dihancurkan saat kementerian tersebut dibubarkan, beberapa tak sempat diselamatkan. Selain itu, karena hukum pencatatan Stasi, beberapa catatan hanya dapat dilihat dalam bentuk penjelasan anonim. Sebuah amendemen dari tahun 2007 membolehkan akses langsung ke proyek-proyek riset, menyediakan kondisi tertentu yang datang. Catatan pasukan perbatasan Jerman Timur disimpan di arsip Bundeswehr, karena pasukan perbatasan tersebut adalah bagian dari Tentara Rakyat Nasional Jerman Timur. Menurut Hertle, saat catatan dari pasukan perbatasan, Stasi dan otoritas Barat dievaluasi, hal tersebut telah mengambil catatan "bernilai, penting dan kuat dari dari otoritas penjaga catatan dan, melalui perluasan, hubungan kekuasaan respektif." Keluarga para korban dapat menjadi sumber lainnya, namun sering kali memberikan informasi palsu dan sehingga hanya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait peristiwa mereka sendiri.

Korban tewas pertama dan terakhir

Saat Berlin menjadi kota terbagi, Tembok Berlin membentang di sepanjang Bernauer Straße. Jalan itu sendiri masuk sektor Prancis dari Berlin Barat dan otoritas Jerman Timur mendeklarasikan bahwa jendela-jendela dan pintu-pintu yang mengarah ke Bernauer Straße harus ditutupi bata. Pada awal pagi 22 Agustus 1961, Ida Siekmann menjadi korban tewas pertama dari 98 korban tewas yang berupaya untuk melarikan diri. Ia tinggal di lantai empat nomor 48 (lantai tiga, 3te Stock, menurut standar Jerman), melemparkan diri dan menjatuhkan diri ke jalan raya, dan melompat keluar dari jendela apartemennya.[16][17][18] Ia jatuh di sisi pejalan kaki dan mengalami luka berat, sekarat tak lama setelah ia dilarikan ke Rumah Sakit Lazarus.[16][19] Pada 8 Maret 1989, Winfried Freudenberg menjadi orang terakhir yang tewas dalam upaya melarikan diri dari Jerman Timur ke Berlin Barat dengan jatuh dari balonnya.[20][21]

Sebab dan periode kematian

Tembok Berlin
Para penjaga perbatasan Jerman Timur mengangkat jasad Günter Litfin dari Sungai Spree

Tembok Berlin, seperti sebagian besar perbatasan Jerman dalam antara Jerman Barat dan Timur, dirancang dengan dua keperluan dalam pikiran: untuk menghalangi para pelintas perbatasan dan agar para penjaga perbatasan dapat melacak dan menghentikan perlintasan perbatasan ilegal. Dalam bentuk akhirnya, tembok sepanjang 156 km (97 mi) tersebut terdiri dari tembok bentuk luar dan dalam yang dipisahkan oleh "jalur kematian"[11] beberapa memiliki lebar dari 15 m (49 ft) sampai 150 m (490 ft). Ini dijaga oleh sekitar 11,500 Grenztruppen, Pasukan Perbatasan Republik Demokratik Jerman diperintahkan untuk memakai alat apapun yang dibutuhkan, termasuk senjata api, untuk menghindari penerobosan perbatasan. Perintah tembak, atau Schießbefehl, yang dikeluarkan kepada para penjaga perbatasan menyatakan bahwa orang yang berupaya untuk melintasi Tembok tersebut adalah para penjahat, dan bahwa pemakaian pasukan mematikan diharuskan untuk menindak mereka: "Tak ada yang dapat menghalangi pemakaian senjata apinya, bahkan tidak saat perbatasan tersebut diterobos rombongan wanita dan anak-anak, yang merupakan sebuah taktik dari para pengkhianat yang sering kali dipakai".[22] Beberapa penjaga sejak itu mengklaim bahwa motto pada masa itu adalah "seorang pengungsi yang mati lebih baik ketimbang orang yang melarikan diri".[23] Mula-mula, para pengungsi tertembak atau luka-luka pergi secara terbuka sampai mereka benar-benar ditekan, sehingga orang dari Berlin Barat dan pers barat juga dapat menyaksikan mereka. Setelah reaksi terhadap kematian Peter Fechter, para penjaga perbatasan diperintahkan untuk memindahkan korban apapun dari lapangan terbuka Berlin Barat. Laporan negatif harus dihindari. Karena itu, para penjaga perbatasan sering kali memukul mundur orang yang terjatuh di muatan mobil yang merupakan bagian dari seluruh sistem keamanan perbatasan. Dalam beberapa kasus, pengangkatan jasad hanya dilakukan setelah malam hari.

Sebab utama dari korban tewas adalah penembakan. Dari 140 korban tewas, 99 (70.7%) orang diantaranya tewas tertembak, tak hanya orang yang melarikan diri namun juga orang-orang di setiap sisi yang tak berupaya untuk melarikan diri, dan para penjaga perbatasan Jerman Timur yang tewas saat bertugas. 101 korban tewas adalah orang yang berupaya melintasi perbatasan, yang semuanya kecuali tiga orang adalah orang Jerman Timur (pengecualian adalah Franciszek Piesik dan Czesław Kukuczka, warga negara Polandia, dan Vladimir Ivanovich Odinzov, seorang prajurit Soviet). 68 orang diantaranya tewas dalam penembakan. 30 orang lainnya tewas akibat penembakan atau kecelakaan fatal yang terjadi saat mendekati Tembok tersebut namun tak berniat untuk melintasinya. Delapan prajurit perbatasan Jerman Timur dibunuh saat bertugas oleh orang yang melarikan diri, penolong orang yang melarikan diri, prajurit sejawat, atau polisi Berlin Barat. Tiga orang melakukan bunuh diri setelah upaya melarikan dirinya gagal.[11]

Sekitar setengah orang yang kehilangan nyawa mereka di Tembok tersebut tewas dalam lima tahun pertama setelah Tembok tersebut dihimpun pada awalnya. Tingkat kematian turun sejak itu, dan mengalami penurunan drastis setelah tahun 1976. Sekitar 86% dari korban Tembok tersebut, 120 orang, tewas antara 1961 dan 1975 antara 1976 dan 1989, hanya 19 orang yang tewas. Beberapa sebab dicatat untuk penurunan ini. Tembok tersebut menjadi makin digembungkan untuk penunjangan teknikal yang dilakukan pada pertengahan 1970-an dan pembatasan lebih dicanangkan di kawasan sekitaran Tembok, menjadikannya makin sulit untuk dicapai di tempat pertama. Penandatanganan Perjanjian Helsinki pada tahun 1975 berujung pada kesempatan-kesempatan baru untuk melintasi perbatasan tersebut secara legal, menghasilkan kebangkitan aplikasi emigrasi dan kejatuhan korespondensi dalam upaya melarikan diri.[11]

Korban tewas menurut tahun

1960-an
Tahun  Jumlah korban tewas
1960
0
1961
12
1962
22
1963
10
1964
10
1965
12
1966
12
1967
2
1968
7
1969
3
1970-an
Tahun  Jumlah korban tewas
1970
9
1971
4
1972
4
1973
5
1974
4
1975
4
1976
0
1977
2
1978
0
1979
1
1980-an
Tahun  Jumlah korban tewas
1980
2
1981
4
1982
1
1983
1
1984
1
1985
0
1986
4
1987
1
1988
0
1989
3

Lokasi, demografi dan motivasi korban

Peta yang menunjukkan lokasi Tembok Berlin dan titik perlintasan legal yang dipakai dari tahun 1963

Sekitar dua per tiga korban tewas di Berlin dalam, tercatat sebanyak 90 dari 140 orang. Berlin-Mitte dan Treptow adalah distrik-distrik kota dalam dengan jumlah korban terbanyak; hampir setengah dari 64 orang yang melarikan diri yang tewas di sektor perbatasan kehilangan nyawa mereka di dua distrik tersebut. Sepertiga sisanya tewas di pinggiran luar kota tersebut dimana anak-anak kota Berlin Barat bersimpangan dengan kota-kota dan desa-desa di Jerman Timur.[11] Beberapa korban, termasuk sebagian besar anak-anak, tenggelam di Spree atau Havel.

Kebanyakan korban yang tewas (terdiri dari 78% korban tewas seketika) adalah pria muda berusia 16 dan 30 tahun. Pria berumah tangga meliputi 20% dari korban tewas dan hanya 8 orang (6%) yang merupakan wanita. Sembilan anak berusia kurang dari 16 tahun tewas, sementara 94 korban berusia antara 21 dan 30 tahun.[12] Kebanyakan korban datang dari Berlin Timur dan wilayah sekitarnya.[11]

Motif-motif mereka untuk melarikan diri terjadi sepanjang masa. Orang-orang yang melarikan diri bertahun-tahun setelah Tembok tersebut dibangun telah mengalami perbatasan terbuka secara resmi lewat tangan pertama dan sering kali memiliki para kerabat di Barat atau lebih pergi kesana. Sebaliknya, orang-orang yang melarikan diri pada masa berikutnya dibesarkan dengan perbatasan tertutup, ingin kebebasan yang lebih besar dan ketidaknyamanan terhadap keadaan di Jerman Timur. Upaya mereka untuk melarikan diri sering kali disertai oleh peristiwa spesifik seperti keinginan untuk menghindari wajib militer, penindasan oleh otoritas atau penolakan terhadap persyaratan untuk emigrasi. Beberapa orang yang melarikan diri sebelumnya bertikai dengan otoritas negara dan telah dipenjara karena perlawanan politik, sering kali terkait upaya pelarian gagal pada masa sebelumnya.[11]

Korban tewas menurut demografi populasi

Usia
RangkaianJumlah korban tewas
80+
1
70–79
0
60–69
3
50–59
2
40–49
7
30–39
18
20–29
76
10–19
26
0–9
6
Tidak diketahui
1
Jenis kelamin
 Jumlah korban tewas
Laki-laki
132
Perempuan   
8

Tanggapan Jerman Timur terhadap korban tewas

Tempat peringatan Jerman Timur kepada para penjaga perbatasan yang tewas di Tembok Berlin, Agustus 1986. Ini dirubuhkan setelah kejatuhan Tembok.

Pemakaian pasukan di Tembok Berlin merupakan bagian integral dari kebijakan negara Jerman Timur terhadap sistem perbatasannya. Selain itu, pemerintah Jerman Timur juga menyadari bahwa pembunuhan perbatasan tersebut memiliki konsekuensi tak diinginkan. Otoritas Jerman Barat, AS, Inggris dan Prancis menentang pembunuhan saat mereka melakukannya dan reputasi internasional dari Jerman Timur dirusak sebagai hasilnya. Ini juga meraih dukungan pemerintah Jerman Timur di dalam negeri.[24]

Stasi, kepolisian rahasia Jerman Timur, mengadopsi kebijakan menutupi pembunuhan sememungkinkannya. Dalam kasus penembakan Michael Bittner di Tembok tersebut pada November 1986, sebuah laporan Stasi menyatakan: "Sensitivitas politik dari sebagian besar negara tersebut untuk Berlin (Barat) menjadikannya perlu untuk menutupi insiden tersebut. Rumor tentang insiden tersebut tersaji dari desas-desus, dengan informasi terlintas ke Berlin Barat atau RFJ (Jerman Barat)." Stasi mengambil alih "kasus-kasus jasad" dan orang-orang yang terluka saat berupaya untuk melintasi perbatasan, yang dibawa ke rumah-rumah sakit yang dijalankan oleh Stasi atau kepolisian dimana mereka harus dipulihkan sebelum dipindahkan ke penjara Stasi. Stasi juga memegang tanggung jawab tunggal atas penyingkiran jasad dan keberadaan mereka. Jasad-jasad tak dikembalikan ke para kerabat namun dikremasi, biasanya di krematorium di Baumschulenweg. Secara khusus, biaya kremasi ditutupi oleh para korban sendiri memakai uang yang diambil dari kantung-kantung mereka.[24]

Para perwira Stasi bertindak sebagai polisi yang akan memberitahukan para kerabat, meskipun sebelumnya tak berusaha untuk memberikan "potongan-potongan berharga dari informasi tentang pelanggaran perbatasan". Korban-korban tewas akan dikatakan mengalami "provokasi perbatasan dari sebabnya sendiri", "kecelakaanfatal dari sebabnya sendiri" atau "tenggelam di jalur air perbatasan". Setiap korban tewas perbatasan diselidiki secara mendetail untuk mengidentifikasikan bagaimana upaya tersebut dibuat, apakah terdapat celah apapun dalam sistem perbatasan yang perlu dihimpun dan apakah orang lain terlibat. Jika dibutuhkan, keluarga, kerabat, teman, kolega dan tetangga ditempatkan di bawah pengawasan. Laporan-laporan yang dihasilkan setelah kasus semacam itu dikirim ke anggota relevan dari Politbiro Jerman Timur untuk konsiderasi.[24]

Satu pengecualian pada aturan umum dari penutupan dan penyamaran adalah pada para penjaga perbatasan yang meninggal saat bertugas. Kebanyakan tewas secara sengaja atau kecelakaan oleh orang-orang yang melarikan diri atau penolong orang yang melarikan diri. Para penjaga yang tewas dihormati oleh propaganda pemerintah Jerman Timur sebagai para pahlawan, namun opini publik Jerman Barat terbagi tentang moralitas pembunuhan penjaga perbatasan. Beberapa orang memegang pandangan bahwa orang-orang yang melarikan diri meraih kebanggaan untuk memakai tindakan tersebut dalam rangka melintasi perbatasan, namun (seperti dalam satu kasus yang dimajukan ke pengadilan Berlin Barat) yang lainnya memandang kehidupan penjaga tersebut mengambil prioritas atas kebebasan orang yang melarikan diri.[11]

Dalam kasus-kasus tersebut, mereka memutuskan untuk tak menutup-nutupinya, namun, media RDJ menjadi subyek untuk kontrol ketat dari Stasi serta Partai Persatuan Sosialis Jerman, memakai Neues Deutschland, surat kabar harian terbesar kedua di RDJ, sebagai zentralorgan mereka. Disamping stasiun televisinya sendiri, pemerintah RDJ mengkontrol konten yang juga ditampilkan dalam siaran televisi. Tindakan pasukan perbatasan RDJdigambarkan sebagai pertahanan perbatasan yang sah dan orang yang tewas saat berupaya untuk melarikan diri dicerca baik dalam pernyataan resmi serta dalam laporan dari media yang dikontrol negara. Pada 1962, jurnalis Jerman Timur Karl-Eduard von Schnitzler berkomentar soal kematian Peter Fechter dalam program televisi Der schwarze Kanal: "Nyawa dari setiap orang tunggal dari pemuda-pemuda berseragam berani kami lebih menguntungkan ketimbang nyawa pelanggar hukum kami. Tetaplah menjauh dari perbatasan, kau dapat menyelamatkan darah, tangis dan jeritmu sendiri."[25] Surat kabar SED Neues Deutschland mengklaim bahwa Fechter berniat bunuh diri memakai "para bandit kota depan" serta menuduhnya homoseksual.[26] [27] Dalam gaya yang sama, Günter Litfin secara salah menggembarkannya sebagai seorang homoseksual, seorang pelacur serta seorang penjahat. Pada 1966, Berliner Zeitung menyebut Eduard Wroblewski sebagai anti-sosial dan dicari sebagai Legiuner Luar Negeri untuk kejahatan serius di distrik Halle.[28] Kasus-kasus tersebut menjadi contoh dari perwakilan pers yang membangun tuduhan palsu dalam rangka menyudutkan korban tewas yang berniat melarikan diri.

Tanggapan Jerman Barat terhadap korban tewas

Dalam kasus kematian, Abgeordnetenhaus Berlin dan Wali kota mengeluarkan pernyataan-pernyataan indignasi terkait korban tewas, Tembok dan keadaan di RDJ. Dalam beberapa kasus, Senat Berlin Barat membujuk otoritas Amerika, Inggris atau Prancis untuk melayangkan protes ke pihak Soviet. Sampai akhir enam puluhan, istilah-istilah Tembok Memalukan (Jerman: "Schandmauer" atau "Mauer der Schande") dipakai oleh para politikus dari Berlin Barat untuk menyindir tembok tersebut.[29] Berbicara kepada pers, para perwakilan juga memakai insiden-insiden yang salah direpresentasikan sebagai contoh-contoh dan menunjukkan bahwa badan-badan negara RDJ sebagai penanggung jawab. Setelah udolf Müller menembak penjaga perbatasan Reinhold Huhn dan lari ke barat melalui terowongan buatan sendiri, Egon Bahr, jurubicara Senat pada masa itu, mengumumkan bahwa ia hanya melemparkannya sebuah "potongan hulu".[30] Pers barat juga mengadopsi pernyataan salah ini dan memakai judul utama "Vopos (istilah kolokuial Jerman untuk "Volkspolizei", Kepolisian Rakyat Jerman Timur) yang terperanjat kebahagiaan membunuh pos sendiri."[30] Dalam kasus lain, pers menerbitkan cerita-cerita memakai bahasa drastis untuk menuduh Tembok tersebut serta orang yang didakwa. Setelah kematian Günter Litfins, tabloid "B.Z." menulis: "Para pemburu Ulbricht menjadi pembunuh!" Frankfurter Allgemeine berkomentar soal "rasa berdarah dingin yang brutal" dari para penjaga.[31]

Kasus-kasus yang diketahui di Berlin Barat menimbulkan unjuk rasa di kalangan masyarakat. Para anggota Senat memeriksa TKP-TKP dan berbicara kepada pers serta audien publik. Berbagai kelompok, dan juga individual, meluncurkan kampanye protes melawan Tembok Berlin dan penembakan-penembakan tersebut. Fakta bahwa Peter Fechter mengalami kematian dalam pandangan publik yang datar tanpa seseorang pun yang dapat menolongnya berujung pada unjuk rasa massal secara spontan, yang berpuncak pada kerusuhan pada keesokan malamnya Kepolisian Berlin Barat dan prajurit AS menghindarkan penyerbuan menuju Tembok tersebut.[32] Bus-bus yang mengirim para prajurit Soviet ke Tiergarten dimana mereka menjaga Monumen Perang Soviet dilempari batu oleh para pemprotes.[33] Insiden tersebut juga berujung pada protes anti-Amerika, yang dikecam oleh Willy Brandt.[34] Dalam waktu yang diperkenankan, mobil-mobil berpengeras suara secara sporadik ditempatkan di Tembok tersebut, meminta agar penjaga perbatasan RDJ tak menembaki para pengungsi dan memperingatkan mereka terhadap kemungkinan konsekuensinya.[32] Akibat penembakan-penembakan tersebut, kelompok-kelompok Jerman Barat melayangkan keluhan kepada Komisi PBB untuk HAM. Kuratorium Unteilbares Deutschland (Komite untuk Jerman Tak Terbagi) non-partisan menjual plakat-plakat dan bros-bros protes di seluruh Jerman Barat menentang rezim perbatasan dan konsekuensinya. Pada awalnya, otoritas regulatori Berlin Barat memberikan penuduhan terkait penembakan jika mereka ditembakkan oleh penjaga perbatasan RDJ. Ini mengakibatkan satu insiden mematikan pada 23 Mei 1962, saat penjaga perbatasan Peter Göring ditembak mati oleh polisi Berlin Barat saat menembakkan seorang pemuda yang melarikan diri sebanyak 22 kali.[35]

Pada 1991, departemen pengadilan masyarakat Berlin menyatakan bahwa insiden tersebut terjadi dalam keadaan darurat dan pertahanan diri atas konsekuensi dari perwira polisi yang menyatakan bahwa ia merasa nyawanya terancam.[28] Dalam beberapa kasus, para penyelamat Berlin Barat tak mampu menghampiri korban luka-luka karena mereka berada di teritorial RDJ atau Berlin Timur. Mereka tak berhak untuk menginjakkan kaki ke kawasan tersebut, sehingga akan megancam nyawa para pekerja penyelamat. Empat anak, Çetin Mert, Cengaver Katrancı, Siegfried Kroboth dan Giuseppe Savoca, yang jatuh ke Spree di tepi sungai Gröben antara tahun 1972 dan 1975, tak diselamatkan meskipun pasukan penyelamat Berlin Barat datang dengan cepat ke TKP.[36] Pada April 1983, penumpang transit Rudolf Burkert meninggal akibat serangan jantung saat sebuah interogasi di titik pengecekan perbatasan Derwitz. Pada sebuah otopsi lanjutan di Jerman Barat, beberapa luka luar diperiksa, sehingga dampak luar tak dianggap sebagai sebab kematian. Insiden mematikan ini tak hanya menghasilkan laporan pers negatif namun juga berujung pada sebuah intervensi dari Helmut Kohl dan Franz Josef Strauss. Untuk dorongan sektor publik, mereka membujuk agar RDJ menghimpun kondisi untuk menjalin kontrol perbatasan yang manusiawi. Dua kematian lanjutan dari orang Jerman Barat di lalu lintas transit, tak lama setelah kematian Burkert, menimbulkan unjuk rasa melawan rezim RDJ dan diskusi media yang besar.[37] Pada periode tersebut, inspeksi berkelanjutan dikurangi di lalu lintas transit.

Tanggapan Sekutu Barat terhadap korban tewas

Setelah kasus kematian menjadi umum, Sekutu Barat melayangkan protes kepada pemerintah Soviet.[38] Dalam beberapa kasus, Sekutu Barat tak menanggapi permintaan untuk pertolongan. Dalam kasus Peter Fechter, para prajurit AS lokal menyatakan bahwa mereka tak boleh melintasi perbatasan dan masuk Berlin Timur, meskipun ini diijinkan kepada personil militer Sekutu saat seragam dikenakan. Mayjen Albert Watson, Town Major pada masa itu, kemudian mengkontak para superiornya di Gedung Putih, tanpa meraih perintah yang jelas. Watson berkata: "Ini adalah kasus dimana aku tak memiliki pelonggaran apapun."[39] Presiden Kennedy menyoroti masalah ini dan memajukan Penasehat Keamanan McGeorge Bundy kepada Town Major untuk menyerukan pemberian penghindaran terhadap insiden semacam itu. Bundy, yang tinggal di Berlin selama kunjungan pra-terjadwal pada 1962, memberitahu Willy Brandt tentang tujuan Presiden untuk mendukungnya pada masalah ini.[34] Namun, ia mengklarifikasi kepada Brandt dan Adenauer, bahwa dukungan AS berakhir di tembok tersebut, karena tak akan ada upaya untuk melonggarkannya.[40] Sepuluh hari setelah kematian Fechter, Konrad Adenauer menghubungi Presiden Charles de Gaulle, untuk mengirim sebuah surat kepada Nikita Khrushchev melaluinya. De Gaulle menawarkan kerjasamanya.[38] Di bawah keterlibatan Willy Brandt, empat Komandan Kota mencapai sebuah kesepakatan terkait ambulans-ambulans militer dari sekutu barat, yang sekarang iijinkan untuk membawa korban luka-luka dari zona perbatasan, untuk mengirim mereka ke rumah-rumah sakit di Berlin Timur.[34]

Kasus hukum

Beberapa orang yang terlibat dalam pembunuhan di Tembok Berlin diselidiki dalam sejumlah proses hukum. Pengadilan menyelidiki para penjaga perbatasan dan para pejabat politik senior atas keterlibatan mereka untuk pembunuhan-pembunuhan tersebut, beberapa orang diyakini melanggar hukum.

Para anggota Dewan Pertahanan Nasional, kelompok politik yang bertanggung jawab atas kebijakan-kebijakan terkait Tembok Berlin, dan Partai Persatuan Sosialis Jerman (SED) dibawa ke pengadilan pada 1990-an. Pada 1997, Egon Krenz, yang pada 1989 telah menjadi pemimpin Komunis terakhir Jerman Timur, dihukum enam setengah tahun penjara atas penjagalan manusia terhadap empat orang Jerman yang ditembak saat berupaya untuk melintasi Tembok Berlin. Pria lain yang diberi hukuman penjara meliputi Menteri Pertahanan pada masa itu, Heinz Kessler, deputinya Fritz Streletz, Günter Schabowski dan Günther Kleiber.[41]

Pada 2009, sebuah wawancara dengan Kessler menunjukkan bahwa, meskipun ia berbelasungkawa terhadap korban-korban tewas, ia meyakini bahwa Tembok tersebut tak seharusnya dirubuhkan:

Aku memahami fakta bahwa orang-orang Jerman ditembak saat berupaya untuk melarikan diri ke wilayah barat, namun Tembok Berlin menyajikan sebuah keperluan yang berguna. Ini berkontribusi pada polarisasi antara dua blok tersebut, namun ini juga memberikan stabilitas tertentu pada hubungan mereka. Saat Tembok tersebut berdiri, kota tersebut damai. Sekarang, kota tersebut menjadi sebuah tempat yang tidaklah tertutup. Apa yang kau saksikan di Jerman Timur? Itu adalah sebuah negara yang menakjubkan![42]

Dua anggota penting lain dari Dewan Pertahanan Nasional, ketua Erich Honecker dan pemimpin Stasi Erich Mielke, juga diselidiki. Namun, pada pengadilan, kedua pria tersebut mengalami sakit berat dan pengadilan secara kontroversial memutuskan untuk menurunkan kasus tersebut.[41] Honecker meninggal pada 1994 dan Mielke, yang telah menjalani beberapa kali hukuman menjara atas pembunuhan dua kapten polisi pada tahun 1931, meninggal pada tahun 2000.

Beberapa penjaga menyelidiki diri mereka sendiri atas tindakan mereka, dengan kasus terakhir ditutup pada 12 Februari 2004. Dalam beberapa kasus, terdapat bukti tak sejalan yang mengidentifikasikan para penjaga yang melayangkan tembakan fatal dan bahkan tak ada penindakan yang dibuat. Yang lainnya dihukum berat atas peran mereka dalam penembakan-penembakan tersebut.[23] Hanya penjaga yang menembak Walter Kittel yang didakwa atas penjagalan manusia dan dihukum 10 tahun penjara. Sejumlah penjaga sama-sama dianugerahi Medali untuk Jasa Perbatasan Menonjol atau penghargaan lain atas pembunuhan tersebut.[43][44][45][46]

Korban tewas

Tempat peringatan Ida Siekmann
Tempat peringatan Günter Litfin
Tempat peringatan Olga Segler
Tempat peringatan Bernd Lünser
Tempat peringatan Dieter Wohlfahrt
Cerita surat kabar tentang Peter Göring
Peter Fechter
Egon Schultz
Tempat peringatan Heinz Sokolowski
Tempat peringatan Willi Marzahn
Tempat peringatan Karl-Heinz Kube
Rolf Henniger
Tempat peringatan Buckhard Niering
Dietmar Schwietzer
Tempat peringatan Chris Gueffroy

Pusat Sejarah Kontemporer dan Pusat Dokumentasi dan Tempat Peringatan Tembok Berlin mengidentifikasikan 136 orang tewas di Tembok Berlin. Mereka menjelaskan peristiwa terkait setiap korban tewas, menyatakan dimana kemungkinan peran dari orang tersebut. Ini didaftarkan disini sebagai:

  • Melarikan diri – orang yang memiliki tujuan jelas dengan upaya untuk melarikan diri
  • Tanpa tujuan – orang yang tak menunjukkan tujuan jelas untuk melintasi perbatasan tersebut
  • Penjaga – seorang penjaga perbatasan yang bertugas
  • Bunuh diri – orang yang menghalau penjaga dengan tujuan untuk dibunuh

Catatan: Beberapa kematian terjadi berhari-hari bahkan bertahun-tahun setelah peristiwa di Tembok Berlin, dengan seluruh korban kemudian sekarat di rumah sakit.

No.NamaTanggal kelahiranTanggal kematianUsiaPeranPenjelasan peristiwa
&&&&&&&&&&&&&&01.&&&&&01Siekmann, IdaIda Siekmann
[16][17][18][19]
23 Agustus 190222 Agustus 196158Melarikan diriTewas akibat luka dalam setelah lompat dari jendela apartemennya di Bernauer Straße 48.
&&&&&&&&&&&&&&02.&&&&&02Litfin, GünterGünter Litfin
[47]
19 Januari 193724 Agustus 196124Melarikan diriDitembak di Pelabuhan Humboldt
&&&&&&&&&&&&&&03.&&&&&03Hoff, RolandRoland Hoff
[48]
19 Maret 193429 Agustus 196127Melarikan diriDitembak di Bendungan Teltow
&&&&&&&&&&&&&&04.&&&&&04Urban, RudolfRudolf Urban
[49]
6 Juni 191417 September 196147Melarikan diriJatuh saat menuruni jendela apartemennya di Bernauer Straße 1, dan meninggal akibat pneumonia di rumah sakit Lazarusa
&&&&&&&&&&&&&&05.&&&&&05Segler, OlgaOlga Segler
[50]
31 Juli 188126 September 196180Melarikan diriLompat dari rumahnya di Bernauer Straße 34 dan meninggal sehari kemudian akibat luka dalam
&&&&&&&&&&&&&&06.&&&&&06Lünser, BerndBernd Lünser
[51]
11 Maret 19394 Oktober 196122Melarikan diriJatuh dari atap di Bernauer Straße 44 saat bertikai dengan penjaga perbatasan GDR
&&&&&&&&&&&&&&07.&&&&&07Düllick, UdoUdo Düllick
[52]
8 Maret 19365 Oktober 196125Melarikan diriTenggelam di Spree
&&&&&&&&&&&&&&08.&&&&&08Probst, WernerWerner Probst
[53]
18 Juni 193614 Oktober 196125Melarikan diriTenggelam di Spree
&&&&&&&&&&&&&&09.&&&&&09Lehmann, LotharLothar Lehmann
[54]
28 Januari 194226 November 196119Melarikan diriTenggelam di Havel
&&&&&&&&&&&&&010.&&&&&010Wohlfahrt, DieterDieter Wohlfahrt
[55]
27 Mei 19419 Desember 196120Melarikan diriDitembak saat membantu orang lain yang melarikan diri
&&&&&&&&&&&&&011.&&&&&011Krüger, IngoIngo Krüger
[56]
31 Januari 194010 Desember 196121Melarikan diriTenggelam di Spree – terlacak alat selam
&&&&&&&&&&&&&012.&&&&&012Feldhahn, GeorgGeorg Feldhahn
[57]
12 Agustus 194119 Desember 196120Tanpa tujuanTenggelam di Spree setelah menyeberang; jasad ditemukan pada 11 Maret 1962
&&&&&&&&&&&&&013.&&&&&013Schmiel, DoritDorit Schmiel
[58]
25 April 194119 Februari 196220Melarikan diriDitembak di Wilhelmsruher Damm di perbatasan sektor antara Berlin-Pankow dan Berlin-Reinickendorf
&&&&&&&&&&&&&014.&&&&&014Jercha, HeinzHeinz Jercha
[59]
1 Juli 193727 Maret 196224Menolong orang yang melarikan diriDitembak di Heidelberger Strasse 75 di perbatasan sektor antara Berlin-Treptow dan Berlin-Neukölln
&&&&&&&&&&&&&015.&&&&&015Held, PhilippPhilipp Held
[60]
2 Mei 1942April 196219Melarikan diriTenggelam di Spree pada atau setelah 8 April; jasa ditemukan pada 22 April
&&&&&&&&&&&&&016.&&&&&016Brueske, KlausKlaus Brueske
[61]
14 September 193818 April 196223Melarikan diriDicekikb
&&&&&&&&&&&&&017.&&&&&017Böhme, PeterPeter Böhme
[62]
17 Agustus 194218 April 196219Melarikan diriTertembak dalam sebuah baku tembak
&&&&&&&&&&&&&018.&&&&&018Schmidtchen, JörgenJörgen Schmidtchen
[63]
28 Juni 194118 April 196220PenjagaDitembak oleh Peter Bohme yang melarikan diri di Gleisdreieck Griebnitzsee di cincin luar antara Potsdam-Babelsberg dan Berlin-Zehlendorf
&&&&&&&&&&&&&019.&&&&&019Frank, HorstHorst Frank
[64]
7 Mei 194229 April 196219Melarikan diriDitembak di pemukiman taman "Schönholz" di perbatasan sektor antara Berlin-Pankow dan Berlin-Reinickendorf
&&&&&&&&&&&&&020.&&&&&020Göring, PeterPeter Göring
[11][65]
28 Desember 194023 Mei 196221PenjagaDitembak; terkena peluru polisi Berlin Barat
&&&&&&&&&&&&&021.&&&&&021Haberlandt, LutzLutz Haberlandt
[66]
29 April 193827 Mei 196224Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&022.&&&&&022Hannemann, AxelAxel Hannemann
[67]
27 April 19455 Juni 196217Melarikan diriDitembak di Spree
&&&&&&&&&&&&&023.&&&&&023Kelm, ErnaErna Kelm
[68]
21 Juli 190811 Juni 196253Melarikan diriTenggelam di Havel
&&&&&&&&&&&&&024.&&&&&024Glöde, WolfgangWolfgang Glöde
[69]
1 Februari 194911 Juni 196213Tanpa tujuanTak sengaja tertembak oleh seorang penjaga yang mengarahkannya AK-47nya
&&&&&&&&&&&&&025.&&&&&025Huhn, ReinholdReinhold Huhn
[70]
8 Maret 194218 Juni 196220PenjagaDitembak oleh orang yang melarikan diri
&&&&&&&&&&&&&026.&&&&&026Noffke, SiegfriedSiegfried Noffke
[71]
9 Desember 193928 Juni 196222Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&027.&&&&&027Fechter, PeterPeter Fechter
[72]
14 Januari 194417 Agustus 196218Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&028.&&&&&028Wesa, Hans-DieterHans-Dieter Wesa
[73]
10 Januari 194323 Agustus 196219Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&029.&&&&&029Mundt, ErnstErnst Mundt
[74]
2 Desember 19214 September 196240Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&030.&&&&&030Seling, GünterGünter Seling
[75]
28 April 194030 September 196222PenjagaDitembak oleh kecelakaan
&&&&&&&&&&&&&031.&&&&&031Walzer, AntonAnton Walzer
[76]
27 April 19028 Oktober 196260Melarikan diriDitembak di Spree
&&&&&&&&&&&&&032.&&&&&032Plischke, HorstHorst Plischke
[77]
12 Juli 193219 November 196230Melarikan diriTenggelam di Spree; jasad ditemukan di 10 Maret 1963
&&&&&&&&&&&&&033.&&&&&033Reck, OtfriedOtfried Reck
[78]
14 Desember 194427 November 196217Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&034.&&&&&034Wiedenhöft, GünterGünter Wiedenhöft
[79]
14 Februari 19425 Desember 196220Melarikan diriTenggelam
&&&&&&&&&&&&&035.&&&&&035Räwel, HansHans Räwel
[80]
11 Desember 19421 Januari 196320Melarikan diriDitembak di Spree
&&&&&&&&&&&&&036.&&&&&036Kutscher, HorstHorst Kutscher
[81]
5 Juli 193115 Januari 196331Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&037.&&&&&037Kreitlow, PeterPeter Kreitlow
[82]
15 Januari 194324 Januari 196320Melarikan diriDitembak oleh pasukan Soviet
&&&&&&&&&&&&&038.&&&&&038Muszynski, Wolf-OlafWolf-Olaf Muszynski
[83]
1 Februari 1947Februari 1963 / Maret 196316Melarikan diriTenggelan di Spree
&&&&&&&&&&&&&039.&&&&&039Mädler, PeterPeter Mädler
[46]
10 Juli 194326 April 196319Melarikan diriDitembak di Bendungan Teltow
&&&&&&&&&&&&&040.&&&&&040Widera, SiegfriedSiegfried Widera
[84]
12 Februari 19418 September 196322PenjagaTerkena alat metal pada 23 Agustus 1963
&&&&&&&&&&&&&041.&&&&&041Schröter, KlausKlaus Schröter
[85]
21 Februari 19404 November 196323Melarikan diriTenggelam di Spree setelah ditembak
&&&&&&&&&&&&&042.&&&&&042Schulz, DietmarDietmar Schulz
[86]
21 Oktober 193925 November 196324Melarikan diriTertabrak kereta
&&&&&&&&&&&&&043.&&&&&043Berger, DieterDieter Berger
[87]
27 Oktober 193913 Dezember 196324Tanpa tujuanDitembak saat memanjat tembok dalam keadaan mabuk
&&&&&&&&&&&&&044.&&&&&044Schultz, PaulPaul Schultz
[88]
2 Oktober 194525 Desember 196318Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&045.&&&&&045Hayn, WalterWalter Hayn
[89]
31 Januari 193927 Februari 196425Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&046.&&&&&046Philipp, AdolfAdolf Philipp
[90]
13 Agustus 19435 Mei 196420Tanpa tujuanDitembak setelah mengancam para penjaga perbatasan dengan sebuah pistol
&&&&&&&&&&&&&047.&&&&&047Heike, WalterWalter Heike
[91]
20 September 193422 Juni 196429Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&048.&&&&&048Wolscht, NorbertNorbert Wolscht
[92]
27 Oktober 194328 Juli 196420Melarikan diriTenggelam di Havel
&&&&&&&&&&&&&049.&&&&&049Gneiser, RainerRainer Gneiser
[93]
10 November 194428 Juli 196419Melarikan diriTenggelam di Havel
&&&&&&&&&&&&&050.&&&&&050Trabant, HildegardHildegard Trabant
[94]
12 Juni 192718 Agustus 196437Melarikan diriDitembak saat lari dari tembok setelah upaya pelarian diri gagal
&&&&&&&&&&&&&051.&&&&&051Mispelhorn, WernhardWernhard Mispelhorn
[95]
10 November 194520 Agustus 196418Melarikan diriDitembak pada 18 Agustus 1964
&&&&&&&&&&&&&052.&&&&&052Schultz, EgonEgon Schultz
[96]
4 Januari 19435 Oktober 196421PenjagaTertembak secara tak sengaja saat baku tembak
&&&&&&&&&&&&&053.&&&&&053Wolf, Hans-JoachimHans-Joachim Wolf
[97]
8 Agustus 194426 November 196420Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&054.&&&&&054Mehr, JoachimJoachim Mehr
[98]
3 April 19453 Desember 196419Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&055.&&&&&055Pria tak teridentifikasi
[99]
Tidak diketahui19 Januari 1965Tidak diketahuiMelarikan diriTenggelam di Spree
&&&&&&&&&&&&&056.&&&&&056Buttkus, ChristianChristian Buttkus
[100]
21 Februari 19444 Maret 196521Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&057.&&&&&057Krzemien, UlrichUlrich Krzemien
[101]
13 September 194025 Maret 196524Melintasi Barat-TimurKabur pada 1962, tenggelam di Spree saat melintasi Berlin Timur
&&&&&&&&&&&&&058.&&&&&058Hauptmann, Hans-PeterHans-Peter Hauptmann
[102]
20 Maret 19393 Mei 196526Tanpa tujuanDitembak pada 25 April 1965 saat adu pendapat dengan para penjaga perbatasan
&&&&&&&&&&&&&059.&&&&&059Döbler, HermannHermann Döbler
[103]
28 Oktober 192215 Juni 196542Tanpa tujuanDitembak setelah secara tanpa tujuan menempatkan perahunya terlalu dekat ke perbatasan di sepanjang Bendungan Teltow
&&&&&&&&&&&&&060.&&&&&060Kratzel, KlausKlaus Kratzel
[104]
3 Maret 19408 Agustus 196525Melarikan diriTertabrak kereta
&&&&&&&&&&&&&061.&&&&&061Garten, KlausKlaus Garten
[105]
19 Juli 194118 Agustus 196524Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&062.&&&&&062Kittel, WalterWalter Kittel
[106]
21 Mei 194218 Oktober 196523Melarikan diriDitembak setelah menyerahc
&&&&&&&&&&&&&063.&&&&&063Cyrus, HeinzHeinz Cyrus
[107]
5 Juni 193611 November 196529Melarikan diriJatuh dari lantai empat dari sebuah gedung yang ia naiki
&&&&&&&&&&&&&064.&&&&&064Sokolowski, HeinzHeinz Sokolowski
[108]
17 Desember 191725 November 196547Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&065.&&&&&065Kühn, ErichErich Kühn
[109]
27 Februari 19033 Desember 196562Melarikan diriPeritonitis setelah ditembak
&&&&&&&&&&&&&066.&&&&&066Schöneberger, HeinzHeinz Schöneberger
[110]
7 Juni 193826 Desember 196527Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&067.&&&&&067Brandes, DieterDieter Brandes
[111]
01946-10-2323 October 194601966-01-1111 January 196619Melarikan diriPendarahan setelah ditembak pada 9 Juni 1965
&&&&&&&&&&&&&068.&&&&&068Block, WilliWilli Block
[112]
5 Juni 19347 Februari 196631Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&069.&&&&&069Schleusener, LotharLothar Schleusener
[113]
14 Januari 195314 Maret 196613Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&070.&&&&&070Hartmann, JörgJörg Hartmann
[114]
27 Oktober 195514 Maret 196610Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&071.&&&&&071Marzahn, WilliWilli Marzahn
[115]
3 Juni 194419 Maret 196621Melarikan diriDitembak dalam sebuah baku tembak
&&&&&&&&&&&&&072.&&&&&072Schulz, EberhardEberhard Schulz
[116]
11 Maret 194630 Maret 196620Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&073.&&&&&073Kollender, MichaelMichael Kollenderd
[44]
19 Februari 194525 April 196621Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&074.&&&&&074Stretz, PaulPaul Stretz
[117]
28 Februari 193529 April 196631Tanpa tujuanDitembak saat mandi di Bendungan Kapal Berlin-Spandau; sebelumnya minum-minum pada sore hari
&&&&&&&&&&&&&075.&&&&&075Wroblewski, EduardEduard Wroblewski
[118]
3 Maret 193326 Juli 196633Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&076.&&&&&076Schmidt, HeinzHeinz Schmidt
[45]
26 Oktober 191929 Agustus 196646Tanpa tujuanDitembak saat mandi di Bendungan Kapal Berlin-Spandau
&&&&&&&&&&&&&077.&&&&&077Senk, AndreasAndreas Senk
[119]
196013 September 19666Tanpa tujuanTenggelam di Spreee
&&&&&&&&&&&&&078.&&&&&078Kube, Karl-HeinzKarl-Heinz Kube
[120]
10 April 194916 Desember 196617Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&079.&&&&&079Sahmland, MaxMax Sahmland
[121]
28 Maret 192927 Januari 196737Melarikan diriDitembak; jasad ditemukan pada 8 Maret 1967
&&&&&&&&&&&&&080.&&&&&080Piesik, FranciszekFranciszek Piesik
[122]
23 November 194217 Oktober 196724Melarikan diri (warga negara Polandia)Tenggelam
&&&&&&&&&&&&&081.&&&&&081Weckeiser, ElkeElke Weckeiser
[123]
31 Oktober 194518 Februari 196822Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&082.&&&&&082Weckeiser, DieterDieter Weckeiser
[123]
15 Februari 194319 Februari 196825Melarikan diriDitembak pada 18 Februari 1968
&&&&&&&&&&&&&083.&&&&&083Mende, HerbertHerbert Mende
[124]
9 Februari 193910 Maret 196829Tanpa tujuanDitembak pada 7 Juli 1962f
&&&&&&&&&&&&&084.&&&&&084Lehmann, BerndBernd Lehmann
[125]
31 Juli 194928 Mei 196818Melarikan diriTenggelam di Spree
&&&&&&&&&&&&&085.&&&&&085Krug, SiegfriedSiegfried Krug
[126]
22 Juli 19396 Juli 196828Tanpa tujuanTinggal di Jerman Barat, masuk secara legal ke Berlin Timur, ditembak saat bergerak menuju zona perbatasan dan menolak untuk berhenti
&&&&&&&&&&&&&086.&&&&&086Körner, HorstHorst Körner
[127]
12 Juli 194715 November 196821Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&087.&&&&&087Henniger, RolfRolf Henniger
[128]
30 November 194115 November 196826PenjagaDitembak oleh Horst Körner yang melarikan diri
&&&&&&&&&&&&&088.&&&&&088Lange, JohannesJohannes Lange
[129]
17 Desember 19409 April 196928Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&089.&&&&&089Kluge, Klaus-JürgenKlaus-Jürgen Kluge
[130]
25 Juli 194813 September 196921Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&090.&&&&&090Lis, LeoLeo Lis
[131]
10 Mei 192420 September 196945Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&&091.&&&&&091Wehage, EckhardEckhard Wehage
[132]
8 Juli 194810 Maret 197021Melarikan diriBunuh dirig
&&&&&&&&&&&&&092.&&&&&092Wehage, ChristelChristel Wehage
[132]
15 Desember 194610 Maret 197023Melarikan diriBunuh dirig
&&&&&&&&&&&&&093.&&&&&093Müller, HeinzHeinz Müller
[133]
16 Mei 194319 Juni 197027Tanpa tujuanDitembak setekah ia jatuh dari sebuah menara pengintai di sisi barat tembok dalam keadaan mabuk
&&&&&&&&&&&&&094.&&&&&094Born, WilliWilli Born
[134]
19 Juli 19507 Juli 197019Melarikan diriBunuh diri; upaya pelarian diri gagal
&&&&&&&&&&&&&095.&&&&&095Ehrlich, FriedhelmFriedhelm Ehrlich
[135]
11 Juli 19502 Agustus 197020Tanpa tujuanDitembak setelah menguji coba penembakan dari sebuah pistol kepada seorang penjaga
&&&&&&&&&&&&&096.&&&&&096Thiem, GeraldGerald Thiem
[136]
6 September 19287 Agustus 197041Tidak jelasDitembak
&&&&&&&&&&&&&097.&&&&&097Kliem, HelmutHelmut Kliem
[137]
2 Juni 193913 November 197031Tanpa tujuanDitembak setelah salah kira bergerak menuju perbatasan memakai sepeda motor
&&&&&&&&&&&&&098.&&&&&098Hans-Joachim, ZockZock Hans-Joachim
[138]
26 Januari 1940November 197030Melarikan diriTenggelam antara 14 dan 17 November 1970 di Spree
&&&&&&&&&&&&&099.&&&&&099Friese, Christian-PeterChristian-Peter Friese
[139]
5 Agustus 194825 Desember 197022Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&0100.&&&&&0100Kabelitz, Rolf-DieterRolf-Dieter Kabelitz
[140]
23 Juni 195130 Januari 197119Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&0101.&&&&&0101Hoffmann, WolfgangWolfgang Hoffmann
[141]
1 September 194215 Juli 197128Perlintasan barat-timurKabur pada tahun 1961, ditangkap di titik perlintasan perbatasan saat meminta ijin masuk ke Berlin Timur, kemudian loncat dari jendela kantor polisi
&&&&&&&&&&&&0102.&&&&&0102Kühl, WernerWerner Kühl
[142]
10 Januari 194924 Juli 197122Perlintasan barat-timurDitembak saat melintasi perbatasan dari Berlin Barat ke Berlin Timur
&&&&&&&&&&&&0103.&&&&&0103Beilig, DieterDieter Beilig
[143]
5 September 19412 Oktober 197130Perlintasan barat-timurDitembak; berupaya kabur melalui jendela setelah ditangkap
&&&&&&&&&&&&0104.&&&&&0104Kullack, HorstHorst Kullack
[144]
20 November 194821 Januari 197223Melarikan diriDitembak pada 1 Januari 1972
&&&&&&&&&&&&0105.&&&&&0105Weylandt, ManfredManfred Weylandt
[145]
12 Juli 194214 Februari 197229Melarikan diriTenggelam di Spree setelah ditembak
&&&&&&&&&&&&0106.&&&&&0106Schulze, KlausKlaus Schulze
[146]
13 Oktober 19527 Maret 197219Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&0107.&&&&&0107Katrancı, CengaverCengaver Katrancı
[147]
196430 Oktober 19728Tanpa tujuanTenggelam di Spreee
&&&&&&&&&&&&0108.&&&&&0108H., HolgerHolger H.
[148]
197122 Januari 19731Melarikan diriTercekikh
&&&&&&&&&&&&0109.&&&&&0109Frommann, VolkerVolker Frommann
[149]
23 April 19445 Maret 197329Melarikan diriLoncat dari kereta pada 1 Maret 1973
&&&&&&&&&&&&0110.&&&&&0110Einsiedel, HorstHorst Einsiedel
[150]
8 Februari 194015 Maret 197333Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&0111.&&&&&0111Gertzki, ManfredManfred Gertzki
[151]
17 Mei 194227 April 197330Melarikan diriDitembak/Tenggelam di Spree
&&&&&&&&&&&&0112.&&&&&0112Kroboth, SiegfriedSiegfried Kroboth
[152]
196814 Mei 19735Tanpa tujuanTenggelam di Spreee
&&&&&&&&&&&&0113.&&&&&0113Niering, BurkhardBurkhard Niering
[153]
1 September 19505 Januari 197423Melarikan diriDitembak saat berupaya untuk melintasi Titik Pengecekan Charlie dengan seorang sandera
&&&&&&&&&&&&0114.&&&&&0114Kukuczka, CzesławCzesław Kukuczka
[154]
23 Juli 193529 Maret 197439Melarikan diri (warga negara Polandia)Ditembak saat berupaya untuk melarikan diri dari Berlin Timur melalui stasiun kereta Friedrichstrasse.
&&&&&&&&&&&&0115.&&&&&0115Sprenger, JohannesJohannes Sprenger
[155]
3 Desember 190510 Mei 197468Bunuh diriiDitembak
&&&&&&&&&&&&0116.&&&&&0116Savoca, GiuseppeGiuseppe Savoca
[156]
22 April 196815 Juni 19746Tanpa tujuanTenggelam di Spreee
&&&&&&&&&&&&0117.&&&&&0117Halli, HerbertHerbert Halli
[157]
24 November 19533 April 197521Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&0118.&&&&&0118Mert, ÇetinÇetin Mert
[158]
11 Mei 197011 Mei 19755Tanpa tujuanTenggelam di Spreee
&&&&&&&&&&&&0119.&&&&&0119Kiebler, HerbertHerbert Kiebler
[159]
24 Maret 195227 Juni 197523Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&0120.&&&&&0120Hennig, LotharLothar Hennig
[160]
30 Juni 19545 November 197521Tanpa tujuanDitembak di dekat perbatasan saat berlari ke rumah
&&&&&&&&&&&&0121.&&&&&0121Schwietzer, DietmarDietmar Schwietzer
[161]
21 Februari 195816 Februari 197718Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&0122.&&&&&0122Weise, HenriHenri Weise
[162]
13 Juli 1954Mei 197718Melarikan diriTenggelam di Spree; jasad ditemukan pada 27 Juli 1977
&&&&&&&&&&&&0123.&&&&&0123Odinzov, VladimirVladimir Odinzov
[163]
19602 Februari 197922Melarikan diri (prajurit Soviet)Ditembak di jalan desa di Seeburg di cincin antara Seeburg (Kreis Potsdam) dan Berlin-Spandau
&&&&&&&&&&&&0124.&&&&&0124Steinhauer, UlrichUlrich Steinhauer
[164]
13 Maret 19564 November 198024PenjagaDitembak oleh seorang bawahan yang membangkang
&&&&&&&&&&&&0125.&&&&&0125Jirkowsky, MarienettaMarienetta Jirkowsky
[165]
25 Agustus 196222 November 198018Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&0126.&&&&&0126Peter, GrohganzGrohganz Peter
[166]
25 September 194810 Desember 1980 / 9 Februari 198133Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&0127.&&&&&0127Muschol, JohannesJohannes Muschol
[167]
31 Mei 194916 Maret 198131Perlintasan barat-timurGangguan mental, ditembak saat melintasi tembok dari Berlin Barat ke Berlin Timur
&&&&&&&&&&&&0128.&&&&&0128Starrost, Hans-JürgenHans-Jürgen Starrost
[168]
24 Juni 195416 April 198126Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&0129.&&&&&0129Taubmann, ThomasThomas Taubmann
[169]
22 Juli 195512 Desember 198126Melarikan diriLoncat dari kereta
&&&&&&&&&&&&0130.&&&&&0130Freie, Lothar FritzLothar Fritz Freie
[170]
8 Februari 19556 Juni 198227Tanpa tujuanDatang dari Berlin Barat, ditembak saat berjalan malam-malam di sekitaran wilayah rawan di perbatasan tersebut
&&&&&&&&&&&&0131.&&&&&0131Proksch, SilvioSilvio Proksch
[171]
3 Maret 196225 Desember 198321Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&0132.&&&&&0132Schmidt, MichaelMichael Schmidt
[172]
20 Oktober 19641 Desember 198420Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&0133.&&&&&0133Liebeke, RainerRainer Liebeke
[173]
11 September 19513 September 198634Melarikan diriTenggelam di Sacrower
&&&&&&&&&&&&0134.&&&&&0134Mäder, ManfredManfred Mäder
[174]
23 Agustus 194821 November 198638Melarikan diriDitembak di sepanjang René Groß
&&&&&&&&&&&&0135.&&&&&0135Groß, RenéRené Groß
[175]
1 Mei 196421 November 198622Melarikan diriDitembak di sepanjang Manfred Mäder
&&&&&&&&&&&&0136.&&&&&0136Bittner, MichaelMichael Bittner
[176]
31 Agustus 196124 November 198625Melarikan diriDitembak di Glienicke/Nordbahn
&&&&&&&&&&&&0137.&&&&&0137Schmidt, LutzLutz Schmidt
[177]
8 Juli 196212 Februari 198724Melarikan diriDitembak
&&&&&&&&&&&&0138.&&&&&0138Diederichs, IngolfIngolf Diederichs
[178]
13 April 196413 Januari 198924Melarikan diriLoncat dari kereta
&&&&&&&&&&&&0139.&&&&&0139Gueffroy, ChrisChris Gueffroy
[21][179]
21 Juni 19685 Februari 198920Melarikan diriDitembak di Britz
&&&&&&&&&&&&0140.&&&&&0140Freudenberg, WinfriedWinfried Freudenberg
[20][21]
29 Agustus 19568 Maret 198932Melarikan diriKecelakaan balon

Peringatan

Terdapat peringatan dari para korban sebelum dan setelah reunifikasi Jerman. Terdapat berbagai tempat peringatan dan upacara perinagtan. Terdapat juga jalan dan lapangan yang mengambil nama dari korban tewas.

Tempat peringatan

Sisa-sisa Tembok, bagian dari Monumen Tembok Berlin, di persimpangan antara Bernauerstraße dan Bergstraße, dilihat dari timur (2015). Rumput yang menyelimuti dipakai untuk menjadi "jalur kematian". Monumen yang dibangfun di bagian tengah gambar tersebut mencantumkan nama-nama dan foto-foto para korban. Gedung abu-abu di latar belakang juga menjadi bagian dari tempat peringatan tersebut.

Dalam mengenang para korban, terdapat sejumlah tempat peringatan yang didirikan, didanai oleh inisiatif swasta dan badan-badan umum atas perintah borough-borough Berlin, DPR atau pemerintah Berlin, yang ditempatkan di berbagai tempat di Berlin. Yang tertua berasal dari hari-haris aat Tembok tersebut masih berdiri. Mereka meliputi monumen, salib dan batu peringatan, dan dikunjungi oleh para politikus asing saat Tembok tersebut dirubuhkan. Bersama dengan instalasi-instalasi perbatasan, terdapat juga beberapa tempat peringatan yang dihilangkan saat Tembok tersebut dirubuhkan. Situs-situs dari para penjaga tembok dirubuhkan secara khusus akibat hal tersebut. Sampai peringatan kesepuluh pembangunan Tembok tersebut, untuk setiap korban, badan swasta Berliner Bürger-Verein ("Asosiasi Warga Berlin") menempatkan sebuah salib kayu putih di TKP. Mereka dibantu dalam upaya mereka oleh senat Berlin Barat. Pada 13 Agustus 1971, tempat peringatan Weiße Keuze ("Salib-Salib Putih") dibuka di sisi timur gedung Reichstag.

Di muka bagian depan tembok, terdapat salib-salib peringatan dengan nama-nama dan tanggal kematian pada mereka.[180] Namun, sejak pemerintah pinah ke Berlin, salib-salib putih tersebut dipindahkan pada 1995 dari sisi timur Reichstag. Lokasi barunya berada di sisi barat gedung tersebut di bagian depan Tiergarten. Pada 2003, Wolfgang Thierse membuka sebuah tempat peringatan baru rancangan Jan Wehberg dengan nama yang sama dengan tempat di Reichstagufer. Di tujuh salib yang ditulis di kedua sisinya adalah nama dari 13 korban tewas. Tempat peringatan lainnya dari Asosiasi Sipil berada di Bernauer Straße.[181] Korban-korban lainnya dikenang melalui plakat-plakat komemoratif yang dipasang di pinggir-pinggir jalan yang dekat dengan tempat kematian mereka. Pada Oktober 2004, Grup Buruh 13 Agustus membangun Monumen Kebebasan di Titik Pengecekan Charlie. Ini mengenang korban-korban tewas di Tembok Berlin dan perbatasan Jerman dalam dengan 1067 salib. Monumen tersebut dihilangkan setelah sekitae satu setengah tahun karena para tuan tanah menuntut pembayaran terhadap grup buruh tersebut.[182]

Dengan bantuan dari para artis lainnya, artis pertunjukan Ben Wagin mendirikan Parlemen Pohon di bekas jalur kematian di sisi timur Sungai Spree, berseberangan dengan Reichstag. 258 nama korban Tembok tersebut dicantumkan pada potongan-potongan granit. Beberapa didaftarkan sebagai "pria tak dikenal" atau "wanita tak dikenal" yang diidentifikasi dengan tanggal kematian. Koleksi tersebut, yang dibuat pada 1990, berisi orang-orang yang kemudian tak dianggap menjadi para korban dari Tembok tersebut. Segmen-segmen yang dibuat hitam-putih dari Tembok tersebut dihimpun di latar belakang. Monumen tersebut diperlukan untuk diminimalisir untuk pembangunan Marie-Elisabeth-Lüders-Haus. Pada 2005, monumen tambahan dibuka di ruang bawah tanah gedung Bundestag. Mereka memakai segmen-segmen tembok dari bekas Parlemen Pohon. Pada 1998, Republik Jerman dan negara bagian Berlin mendirikan Monumen Tembok Berlin di Bernauer Straße dan mendeklarasikannya menjadi monumen nasional. Bangunan monumen tersebut berdasarkan pada sebuah rancangan yang digambar oleh arsitek Kohlhoff & Kohlhoff. Kemudian, monumen tersebut diperluas dan sekarang meliputi Pusat Dokumentasi Tembok Berlin, sebuah pusat kunjungan, Kapel Rekonsiliasi, Jendela Kenangan dengan potret-potret dari orang-orang yang kehilangan nyawa mereka di tanah Tembok Berlin, dan bagian sepanjang 60 meter dari bekas instalasi perbatasan yang ditutup oleh tembok baja di kedua ujung.

Tembok utara mencantumkan inskripsi: "Dalam ingatan pembagian kota tersebut dari 13 Agustus 1961 sampai 9 November 1989 dan dalam pringatan dari para korban pemerintahan keras komunis". Dalam mengenang Gedung peringatan ke-50 Tembok Berlin, pendirian "Berliner Mauer" menghimpun 29 prasasti, yang mengenang para korban, sepanjang bekas perbatasan antara Jerman Barat dan RDJ. Disamping pilar jingga sepanjang 3,6 meter, beberapa tanda memberitahukan soal para korban tembok. Sebuah prasasti yang dirancanakan untuk Lothar Hennig di Sacrow tak dibangun pada masa itu, karena Henning dipandang secara skeptis sebagai hasil dari tindakan-tindakannya untuk MfS sebagai mantan IM.[183]

Layanan peringatan

Beberapa organisasi – untuk asosiasi bagian besar atau inisiatif pribadi – mengadakan layanan peringatan tahunan di Berlin bahkan sejak korban pertama jatuh. Layanan tersebut biasanya diadakan pada peringatan pembangunan Tembok Berlin; mereka sebagian didukung oleh para pejabat distrik Berlin Barat atau untuk senat. Hasilnya, "Jam Hening" diintroduksikan kepada para pendoa hening pada setiap 13 Agustus antara pukul 20 dan 21. Bahkan sejak 13 Agustus 1990, Negara Bagian Federal Berlin mengenang para korban tewas. Upacara tersebut diadakan setiap tahun di "Peter-Fechter-Kreuz" di Zimmerstraße dekat Titik Pengecekan Charlie.[184] Disamping itu, terdapat juga beberapa layanan peringatan dan protes melawan Tembok Berlin di tempat lain di Jerman dan luar negeri pada 13 Agustus.[185] Sebuah layanan peringatan tahunan dari kejatuhan Tembok Berlin diadakan pada 9 November setiap tahun di Eureka College di Illinois, Amerika Serikat, alma mater Presiden Ronald Reagan.[186]

Catatan kaki

^a Rudolf Urban dan istrinya berupaya untuk memanjat dari sebuah jendela di rumah mereka di Bernauer Straße 1 pada 19 Agustus 1961 saat berupaya untuk melarikan diri namun jatuh ke halaman dan terluka. Mereka berdua dibawa ke rumah sakit dengan luka-luka mereka.
^b Berupaya untuk menerobos dengan melintasi perbatasan dalam truk yang diisi dengan pasir dan kerikil; ia ditembak beberapa kali dan tercekik pasir yang memasuki baknya setelah truk tersebut ringsek.
^c Telah menyerah saat ia ditembak; penjaga perbatasan yang bertanggung jawab dikenai dakwaan pembunuhan pada tahun 1992.
^d Prajurit Tentara Rakyat Nasional yang membangkang
e ^1 ^2 ^3 ^4 ^5 Dalam lima kasus, penjaga dituduh menghalami penyelamatan orang yang tenggelam.
^f Setelah menari di sore hari pada 7 Juli 1962, Mende dibawa ke rumah seorang penjaga karena tak memiliki identifikasi jelas. Meyakini materi tersebut berlebihan, ia lari menuju rumah bus dan ditembak. Ia meninggal sekitar enam tahun kemudian.
g ^1 ^2Pasutri Eckhardt dan Christel melakukan bunuh diri setelah gagal membajak pesawat.
^hDisembunyikan dengan orangtuanya di bak belakang truk yang melintasi perbatasan, ia pun mulai menangis. Ibunya menutup mulutnya dan ia mati tercekik.
^i Dinyatakan bunuh diri oleh pengadilan di Berlin, Sprenger tertembak saat ia berada di menara pengintai. Ia didiagnosa terserang kanker paru-paru dan berkata kepada istrinya bahwa ia akan kembali dalam sebuah peti.

Referensi

Sumber