Bahasa Melayu Negeri Sembilan

bagian dari rumpun bahasa Austronesia
  Lihat Bahasa Melayu Negeri Sembilan di:

Bahasa Melayu Negeri Sembilan (bahasa Inggris: Negeri Sembilan Malay; Loghat Nogoghi; Jawi:نڬري سمبيلن) merupakan bahasa dalam rumpun bahasa Melayu yang digunakan di Negeri Sembilan, Malaysia.[5][6] Masyarakat di utara Melaka juga bertutur dalam dialek yang hampir serupa dengan dialek Negeri Sembilan. Bahasa ini disebut juga sebagai bahasa Minangkabau dialek Negeri Sembilan karena banyak dipengaruhi oleh Bahasa Minangkabau yang disebabkan oleh asal usul leluhur kebanyakan penduduk Negeri Sembilan yang merupakan perantau Minangkabau pada abad ke-14.[7]

Bahasa Melayu Negeri Sembilan
Loghat Nogoghi
نڬري سمبيلن
Dituturkan di
Wilayah
EtnisMelayu
Penutur
934.000 di Malaysia[1] (2018)
Rincian data penutur

Jumlah penutur beserta (jika ada) metode pengambilan, jenis, tanggal, dan tempat.[2]

  • 939.000
Status resmi
Bahasa resmi di
 Negeri Sembilan
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
Kode bahasa
ISO 639-3zmi
Glottolognege1240  (Melayu Negeri Sembilan)[3]
IETFzmi
Status pemertahanan
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC6b Threatened
Bahasa Melayu Negeri Sembilan dikategorikan sebagai C6b Threatened menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini mulai terancam dan mengalami penurunan jumlah penutur dari waktu ke waktu
Referensi: [4]
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Negeri Sembilan memiliki persamaan dan perbedaan dengan dialek Melayu lainnya. Perbedaan yang cukup besar dengan dialek lain di Semenanjung Malaysia, membuat pengguna dialek lain di Malaysia cukup kesulitan untuk memahaminya.

Sejarah

Sejarah dimulai ketika orang-orang Minangkabau mulai bermigrasi dari dataran tinggi Sumatra (darek) ke Semenanjung Malaya (rantau) pada abad ke-14.[7] Migrasi semakin pesat pada abad ke-15 hingga abad ke-16.[8] Saat itu lalu lintas perdagangan semakin ramai di sekitar Selat Malaka dan mendapat perlindungan dari Kesultanan Malaka. Dari kawasan di sekitar pelabuhan Malaka, rombongan dari Minangkabau mulai meneroka ke kawasan pedalaman. Rombongan ini datang secara bertahap dan gelombang migrasi pertama merupakan rombongan dari Luhak Tanah Datar dan Luhak Limapuluh Kota.[9] Gelombang migrasi pertama ini berperan dalam pembukaan lahan pemukiman baru.

Penduduk di pedalaman semakin banyak karena bertambahnya jumlah pendatang dan membuat masyarakat berkelompok-kelompok. Kelompok-kelompok ini membentuk suku (klan atau marga dalam adat Minangkabau) hingga 12 suku. Berbeda dengan di Sumatra, penamaan suku berdasarkan tempat asal para pendatang. Para pendatang dari Limapuluh Kota membentuk suku Payakumbuh, Batu Hampar, Mungkal, Seri Melenggang (Simalanggang), Seri Lemak (Sarilamak),Tiga Nenek, Batu Belang, dan Tiga Batu (Tigo Batua Situjuah). Sementara para pendatang dari Tanah Datar membentuk suku Tanah Datar. Tiga suku lainnya merupakan suku dari pernikahan dengan masyarakat lain yang telah menetap di sana, yaitu suku Anak Acheh, Anak Melaka, dan Biduanda.[9] Suku Biduanda ini mendapat kehormatan sebagai pemimpin di antara suku-suku yang ada karena merupakan percampuran antara orang Minangkabau dengan Orang Asli, pribumi Semenanjung Malaya.

Pembukaan pemukiman baru di daerah pedalaman membentuk negeri (nagari) yang terdiri dari sembilan negeri. Negeri ini disebut sebagai luak yang dipimpin oleh Undang (Para datuk penghulu yang memimpin negeri). Negeri-negeri tersebut di antaranya Jelebu, Klang, Johol, Rembau, Sungai Ujong, Jelai, Naning, Segamat, dan Pasir Besar. Kesembilan negeri tersebut membuat sistem persekutuan yang disebut Lembaga Negeri Sembilan. Lembaga Negeri Sembilan berada dalam naungan kesultanan Johor.[9]

Pada abad ke-18, terjadi berbagai serangan di kesultanan Johor dan wilayah Negeri Sembilan menjadi tidak aman. Saat itu dikuasai orang Bugis, sehingga para datuk di Negeri Sembilan bermufakat dan meminta izin Sultan Johor (Sultan Abdul Jalil IV) untuk menjemput seorang raja dari Pagaruyung sebagai pemimpin mereka, dan diizinkan.[8] Gelombang kedua migrasi perantau Minangkabau datang ke Negeri Sembilan dengan membawa seorang Raja[10] dan diangkatlah Raja Melewar sebagai pemimpin (Yamtuan) pertama Kerajaan Negeri Sembilan dengan menerapkan Adat Perpatih sebagai hukumnya.[11]

Kedua gelombang migrasi perantau Minangkabau ke Negeri Sembilan melahirkan dialek Negeri Sembilan (Baso Nogoghi) sebagai hasil asimilasi antara bahasa Minangkabau dengan bahasa lokal pribumi. Seiring perjalanan waktu, dialek ini mengalami perubahan akibat pengaruh kondisi politik. Negeri Sembilan menjadi bagian dari Malaysia, sehingga dialeknya mendapat pengaruh dari bahasa Malaysia, bahasa Inggris, bahkan bahasa Arab. Berbeda dengan daerah darek yang menjadi bagian dari Indonesia, dialek-dialek Minang di darek lebih banyak mendapat pengaruh dari bahasa Indonesia dan bahasa Belanda.[12] Terlebih dengan kondisi dialek ini telah terpisah 500-600 tahun dengan bahasa asalnya.[13] Hal ini menyebabkan dialek Negeri Sembilan dapat berkembang sendiri.[7]

Perbandingan dengan bahasa dan dialek lain

Dialek Negeri Sembilan merupakan dialek dalam bahasa Melayu dan juga bahasa Minangkabau, sebagaimana penelitian dialektrometri yang telah dilakukan.[7] Hal ini membuatnya memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dengan dialek lain dalam bahasa Melayu maupun bahasa Minangkabau.[5] Penutur bahasa Melayu dialek lain di Semenanjung Malaya pada umumnya sulit memahami dialek Negeri Sembilan karena terdapat banyak perbedaan. Perbedaan mencolok dengan bahasa Melayu adalah pada fonologi, yakni penggunaan huruf /a/ diakhir kata berubah menjadi /o/ pada dialek Negeri Sembilan seperti kita menjadi kito dan apa menjadi apo.[5]

Dialek Negeri Sembilan memiliki perbedaan dengan bahasa Minangkabau, khususnya jika dibandingkan dengan dialek Padang sebagai dialek umum atau standar.[5] Menurut Norhalim, penutur dialek Negeri Sembilan sukar memahami perbincangan dalam dialek Padang dan lebih mirip dengan dialek Siak daripada dialek Padang.[14] Hal ini disebabkan karena perbedaan yang ada pada fonologi kedua bahasa tersebut.[5] Contohnya penggunaan huruf vokal /a/ di suku kata pertama dialek Padang seperti pada kata dareh (deras/cepat), kaba (kabar), dan paruik (perut), menjadi /o/ pada dialek Negeri Sembilan pada kata dogheh, koba, dan poghot.[5] Perbedaan lainnya adalah pada dialek Negeri Sembilan tidak mengenal diftong, tidak seperti dialek Minangkabau lainnya yang menggunakan banyak diftong.[5]

Dialek Negeri Sembilan dan bahasa Minangkabau ini memiliki banyak persamaan.[5] Reniwati menyebutkan, bahwa dialek Negeri Sembilan memiliki persamaan sistem bahasa.[7] Kemiripan dengan bahasa Minang akan lebih jelas ditemukan ketika dibandingkan dengan dialek Limapuluh[15] dan dialek Tanah Datar, sebagai tempat asal leluhur Negeri Sembilan.[12]

Daftar Perbandingan 100 Kosakata Dasar[7]
Bahasa MelayuBahasa Minangkabau (Standar)Dialek Negeri Sembilan
1SemuaSadoSomuwo
2AbuAbuAbu
3Kulit KayuKulik KayuKulet Pokok
4PerutParuikPoghot
5BesarGadang/BasaBosa
6BurungBuruangBughong
7GigitGigikGiget
8HitamItamItam
9DarahDarahDaghah
10TulangTulangTulang
11SusuSusuSusu
12BakarBakaBaka
13KukuKukuKuku
14AwanAwanAwan
15Sejuk/DinginSajuak/DinginSojok
16DatangDatang/TiboDatang
17MatiMatiMati
18AnjingAnjiangAnjeng
19MinumMinumMinam
20KeringKariangKoghing
21TelingaTalingoTolingo
22TanahTanahTanah
23MakanMakanMakan
24TelurTaluaTolo
25MataMatoMato
26LemakGomokGomok
27BuluBuluBulu
28ApiApiApi
29IkanLauak/IkanIkan
30TerbangTabangToghobang
31PenuhPanuahPonoh
32KakiKakiKaki
33BeriAgiah/BariBoghi
34BaikElok/BaiakElok/Baek
35HijauIjauIjau
36RambutRambuikGhambut
37TanganTanganTangan
38KepalaKapaloKopalo
39DengarDangaDonga
40JantungJantuangJantong
41TandukTanduakTandok
42Aku/SayaAden/Ambo/AwakEse/Ayo/Eden
43BunuhBunuahBunoh
44LututLutuikLutut
45TahuTauTau
46DaunDaunDaun
47BaringGolekBagheng
48HatiAtiAti
49PanjangPanjangPanjang
50KutuKutuKutu
51LelakiLaki-lakiLolaki
52BanyakBanyakBanyak
53DagingDagiangDageng
54BulanBulanBulan
55GunungGunuangGunong
56MulutMuncuangMulut
57NamaNamoNamo
58LeherLihiaLehe
59Baru/BaharuBaruBaghu
60MalamMalamMalam
61HidungIduangIdung
62TidakIndak/ndakTidak/tak
63SatuCiekSatu
64OrangUrangOghang
65HujanUjanUjan
66MerahSirahMeghah
67JalanJalanJalan
68AkarUrekUghek
69BulatBulekBulek
70PasirPasia/KasiakPase
71SebutSabuikSobut
72LihatLiekLiat
73BijiIncekBiji
74DudukDuduakDudok
75KulitKulik/JangekKulet
76TidurLalokTido
77AsapAsokAsap
78DiriTagakTogak
79BintangBintangBintang
80KecilKetek/KaciakKocik
81BatuBatuBatu
82MatahariMatoariMatoaghi
83EkorIkuaEko
84{be-}renang{ba-}ranang{bo-}ghonang
85ItuItuItu
86IniIkoIni
87Kamu/Awak/Engkau/KauAwak/Sanak/Kau(perempuan)/Ang(laki-laki)Awak/Ekau
88LidahLidahLidah
89GigiGigiGigi
90Pohon/PokokBatang PohonPokok
91DuaDuoDuo
92{ber-}jalan{ba-}jalan{bo-}jalan
93hangat/panasAngekPaneh
94AirAiaAe
95KamiAwak/KamiKami
96ApaA/ApoApo
97PutihPutiahPuteh
98SiapaSia/SiapoSiapo
99PerempuanPadusiPoghompuan
100KuningKuniangKuning

Kosakata

Kata ganti

Bahasa IndonesiaDialek Minangkabau Standar (Padang)Dialek Negeri Sembilan
SayaAwak//Denai/Ambo (halus)

Aden (kasar)

Awak/Ese/Sayo(halus)

Eden (kasar)

KamuSanak (Formal), Awak (Formal)

Ang (kasar, laki-laki)

Kau (kasar, perempuan)

Awak

Ekau (kasar, untuk laki-laki maupun perempuan)

DiaInyoDio, Diorang

Referensi