Angkatan Udara Republik Singapura

Angkatan Udara Republik Singapura (bahasa Inggris: Republic of Singapore Air Force (RSAF); Hanzi: 新加坡空军部队; bahasa Melayu: Angkatan Udara Republik Singapura, bahasa Tamil: சிங்கப்பூர் ஆகாயப்படை) adalah bagian dari Angkatan Bersenjata Singapura . Angkatan Udara ini pertama kali didirikan pada tahun 1968 sebagai Singapore Air Defence Command (SADC). Pada tahun 1975, namanya diubah menjadi Republik Singapura Air Force.

Angkatan Udara Republik Singapura
Republic of Singapore Air Force
Angkatan Udara Republik Singapura
新加坡共和国空军
சிங்கப்பூர் ஆகாயப்படை
Lambang Angkatan Udara Singapura
Dibentuk1 September 1968; 55 tahun lalu (1968-09-01)
Negara Singapura
Tipe unitAngkatan udara
PeranSuperioritas udara, pertahanan udara
Jumlah personel6.000 personel aktif[1]
7.500 personel cadangan[1]
319 pesawat
Bagian dariAngkatan Bersenjata Singapura
MotoAbove All
Di Atas Segalanya
Pertempuran
Situs webhttps://www.mindef.gov.sg/rsaf/
Tokoh
Panglima Angkatan UdaraMayor Jenderal Kelvin Khong
Insignia
Bendera
Roundel
Pesawat tempur
Pesawat tempurF-15SG, F-16C/D, F-35B
HelikopterAH-64D, CH-47D/SD, Super Puma, EC120
Pesawat patroliG550 AEW&C, Fokker 50 ME2
Pesawat latihM346, PC-21, TA-4SU
Pesawat pengangkutKC-130B, C-130H, Fokker 50 UTL, A330 MRTT,

Hingga 2021, RSAF menggunakan lima pangkalan udara domestik, yang paling utama berada di Paya Lebar dan Tengah, juga menggunakan bandara Changi dan Seletar. RSAF memiliki pasukan di luar negeri seperti yang ada di Australia, Amerika Serikat, Thailand, dan Prancis. Pada tahun 2021, RSAF memiliki kekuatan 8.000 personel aktif dan 319 pesawat.[2]

Sejarah

Pada Januari 1968, Inggris kehilangan nilai prestisnya di seluruh dunia terutama setelah Krisis Suez dan menghadapi masalah finansial besar yang semakin memburuk karena terjadi penurunan nilai mata uang Inggris, Poundsterling. Sebelumnya, Singapura sangat bergantung kepada Royal Air Force (RAF) dalam pertahanan udara, karena Angkatan Bersenjata Singapura yang telah dibentuk pada 1965, lebih fokus dalam membangun angkatan darat.

Pesawat F-16 dari Angkatan Udara Republik Singapura.

Sebelum RSAF terbentuk, pendahulunya, Singapore Air Defence Command (SADC), yang berdiri pada 1 September 1968 memiliki tugas untuk segera mendirikan sekolah terbang untuk melatih pilot. Instruktur yang memenuhi syarat didapatkan melalui jasa yang diberikan oleh sebuah perusahaan yang memang spesial dalam melakukan pertahanan udara, Airwork Services Limited. Pelatihan dasar menggunakan dua Cessna light aircraft yang disewa dari Singapore Flying Club. SADC juga meminta bantuan Royal Air Force (RAF) untuk menyediakan mantan pilot RAF sebagai instruktur, serta fasilitas dan layanan di Bandara Seletar. Seiring waktu berjalan, enam peserta pelatihan pilot (pilot trainee) dikirim ke Inggris pada tahun 1968 untuk mendapatkan pelatihan lebih. Pelatihan ini menggunakan Hawker Hunter, pesawat tempur pertama milik SADC. Bulan berikutnya, peserta pelatihan pilot ini dikirim ke Prancis untuk memulai pelatihan teknis dengan helikopter Aérospatiale Alouette III. Pada 1969, beberapa teknisi RAF lokal putus kontrak dengan RAF dan diizinkan untuk bergabung dengan SADC. Teknisi lokal ini memiliki pengalaman bekerja pada pesawat RAF seperti Hawker Hunter, Hawker Hunter, Gloster Javelin, English Electric Canberra, English Electric Lightning, Avro Shackleton, Bristol Belvedere, Westland Wessex dan Westland Whirlwind;[3]

Pesawat Boeing F-15SG Strike Eagle.

Delapan pesawat Cessna 172K – pesawat pertama SADC – tiba pada Mei 1969 untuk digunakan untuk pelatihan pilot dasar.[4] Pada bulan Desember, gelombang pertama selesai dalam melakukan latihan. Dari peserta pelatihan, enam dikirim ke Inggris untuk menerima pelatihan lebih lanjut. Peserta yang dikirim kmebali ke Singapura pada 1970 dan mereka siap untuk mengoperasikan pesawat tempur mereka Hawker Hunter.

Pada 1 Agustus 1969, Menteri Dalam Negeri dan Pertahanan Singapura, Lim Kim San, meresmikan sekolah pelatihan terbang di pangkalan udara Tengah (dikenal juga dengan RAF Tengah). Peresmian sekolah pelatihan terbang ini merupakan tanggung jawab berat SADC dalam mempertahankan wilayah udara Singapura.

Kedatangan pesawat BAC Strikemaster pada tahun 1969 digunakan untuk pelatihan terbang lanjut, yang berarti peserta pelatihan bisa mengikut pelatihan lanjut di Singapura, tidak perlu ke luar negeri seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Angkatan pertama pilot pesawat tempur yang dilatih di Singapura oleh sekolah buatan SADC, lulus pada November 1970. Di antara peserta ini terdapat Goh Yong Siang, yang kemudian menjadi Panglima Angkatan Udara pada 1 Juli 1995. Secara bertahap, SADC memiliki pilot, instruktur terbang, pengontrol lalu lintas udara, dan kru sendiri.

CH-47 Chinook RSAF

Ketika Inggris mengumumkan rencananya untuk menarik pasukan pada September 1971, SADC diberikan tanggung jawab dan sumber daya yang besar. Bekas pangkalan udara Inggris, seperti pangkalan udara Tengah, Seletar, Sembawang, dan Changi, diberikan kepada SADC. SADC juga mendapatkan stasiun radar pertahanan udara dan sejumlah rudal Bloodhound II.

Pada tahun 1973, SADC membeli pesawat Short Skyvan dan pesawat serang jet udara-ke-darat A-4 Skyhawk. Dengan kombinasi pesawat tempur, pesawat pembom, helikopter, dan pesawat angkut, SADC siap menjalankan fungsi sebagai angkatan udara penuh. Pada 1 April 1975, SADC berganti nama menjadi Republic of Singapore Air Force (RSAF).[5]

Operasi Tempur:

  • Tim aerobatik Black Knight
    2004-2008: Multi-National Force – Iraq. Pesawat-pesawat RSAF berpartisipasi dalam Perang Irak dan kembali setelah dua hingga tiga bulan di Teluk Persia tanpa pasukan darat terlibat. Singapura menarik pasukannya pada 23 Desember 2008.
  • Mei 2007-Juni 2013: Pasukan Bantuan Keamanan Internasional. SIngapura menerjunkan kurang lebih 500 tentara termasuk personil angkatan udara sebagai bentuk kontribusi Singapura dalam menciptakan stabilitas multinasional dan pembangunan kembali pada Perang di Afganistan (2001–2021).
  • 2014-Sekarang: Intervensi militer terhadap IS. Singapura menawarkan bantuan militer berupa pesawat KC-135 Stratotanker dan bantuan analisis intelijen.[6][7]

Pangkalan Udara

  • Pangkalan Udara Changi (Barat)
    • 121 Sqn 10 Fokker 50 (Transport), 8 Fokker 50 ME2 (Maritime patrol)
  • Pangkalan Udara Changi (Timur)
    • 112 Sqn 5 Airbus A330 MRTT (Aerial refuelling)
    • 145 Sqn 20 F-16D Blk 52+ (Strike)
  • Pangkalan Udara Paya Lebar
    • 122 Sqn 10 C-130H (Transport), 5 KC-130B (Transport/Aerial refuelling)
    • 142 Sqn 20 F-15SG (Strike) [8]
    • 149 Sqn 20 F-15SG (Strike)
  • Pangkalan Udara Sembawang
    • 120 Sqn 20 AH-64D Longbow Apache (Attack)
    • 123 Sqn 8 S-70B Seahawks (ASW)
    • 124 Sqn 5 EC120 Colibri (Training)
    • 125 Sqn 32 AS332M Super Puma, 3 H225M Caracal (Transport/SAR)
    • 126 Sqn 20 AS532UL Cougar (Transport/SAR)
    • 127 Sqn 6 CH-47D, 12 CH-47SD (Heavylift)
  • Pangkalan Angkatan Udara Tengah
    • 111 Sqn 4 G550 (AEW & C)
    • 116 Sqn Hermes 450 (Reconnaissance)
    • 140 Sqn 9 F-16C (Interceptor), 6 F-16D Blk 52 (Strike)
    • 143 Sqn 5 F-16C (Interceptor), 8 F-16D Blk 52 (Strike)
    • RSAF Black Knights – RSAF's aerobatic team.
  • Chong Pang Camp SADA (Singapore Air Defence Artillery)
    • 3rd DA RBS-70 SAM, IGLA SAM, Giraffe Radar
    • 6th DA RBS-70 SAM, IGLA SAM, Giraffe Radar
    • 9th DA RBS-70 SAM, IGLA SAM, Giraffe Radar
    • 18th DA RBS-70 SAM, Mistral SAM
    • 165 Sqn Rapier SAM, RBS-70 SAM, SPYDER SAM
  • Lim Chu Kang Camp II SADA (Singapore Air Defense Artillery)
    • 163 Sqn Raytheon I-HAWK SAM (Medium altitude air defence)(*digantikan oleh Aster 30 SMTP)
    • 160 Sqn Oerlikon 35 mm AA Guns (Airfield defence)
  • Choa Chu Kang Camp
    • 201 Sqn FPS 117 Radar (Fighter control, SAM control, Surveillance, ASP)
  • Aset lain milik SADA (Singapore Air Defense Artillery)
    • 203 Sqn LORADS Radar (RASP, SAR, "listening watch" untuk sinyal berbahaya)
  • Murai Camp
    • 119 Sqn IAI Heron (Reconnaissance)
    • 128 Sqn 400 IAI Searcher (Reconnaissance)

Inventaris pesawat

PesawatBuatanPeranVarianBeroperasiCatatan
Pesawat tempur
F-15E Strike Eagle  Amerika SerikatserangF-15SG40[9]
F-16 Fighting Falcon  Amerika SerikatmultiperanF-16C/D60[9]Dilengkapi pod pengintai buatan Elbit Systems
F-35 Lightning II  Amerika Serikatmultiperan silumanF-35B04 dalam pesanan + 8 opsi[10]
Pesawat AWACS
Gulfstream G550  Amerika Serikatperingatan dan kontrol diniG550 AEW4[9]
Pesawat patroli maritim
Fokker 50  Belandapatroli maritim5[9]
Pesawat tanker
KC-130 Hercules  Amerika Serikatpengisian di udara / angkutKC-130B/H5[9]
Airbus A330 MRTT  Prancispengisian di udara / angkutKC-30A6[9][11]
Pesawat angkut
Fokker 50  Belandaangkut4[9]
C-130 Hercules  Amerika SerikatangkutC-130H5[9]
Helikopter
AH-64 Apache  Amerika SerikatserangAH-64D18[9]
Boeing CH-47  Amerika Serikatangkut / utilitasCH-47SD/F1813 CH-47Fs dalam pesanan[9]
Sikorsky SH-60  Amerika SerikatASW / SARS-70B8[9]
Airbus Helicopters H225M  Prancisutilitas / angkut313 dalam pesanan[9]
Eurocopter AS332  Prancisutilitas / angkut32[9]
Pesawat latih
Alenia M-346  Italialatih primer12[9]
Pilatus PC-21  Swisslatih19[9]
Eurocopter EC120  Prancislatih5[9]
UAV
Hermes 450  IsraelUAV
Heron 1  IsraelUAV

Referensi