Angel Alfredo Vera

Angel Alfredo Vera (lahir 18 Agustus 1972) adalah seorang pelatih dan mantan pemain sepak bola profesional berkebangsaan Argentina. Dia memegang Lisensi Kepelatihan 'A' dari Asosiasi Sepak bola Argentina.[1] Namun, izin tersebut dipertanyakan oleh PSSI merujuk pada aturan seorang pelatih klub- tertinggi divisi utama harus memiliki lisensi yang sama dengan Lisensi 'A' AFC . Ia menanggapi masalah tersebut di mana Asosiasi Sepak bola Malaysia yang tidak mempertanyakan kepelatihan Mario Gomez sesama orang Argentina yang bertugas di Johor Darul Takzim FC pada tahun 2016.[1] Pada akhirnya, ia dipecat dari klub yang pernah juara lima kali di divisi atas Indonesia karena hal ini.[2][3]

Alfredo Vera
Informasi pribadi
Nama lengkapAngel Alfredo Vera
Tanggal lahir18 Agustus 1972 (umur 51)
Tempat lahirArgentina
Posisi bermainBek
Informasi klub
Klub saat iniSaat Ini Melatih Rans Nusantara FC
1997–1999Minerven FC
1999–2000C.D. Olmedo
2000–2001S.D. Aucas
2001LDU Quito
2001–2002C.S.D. Macaro
2002–2003Delfín S.C.
2005–2007Persekap Pasuruan
2007–2008PSAP Sigli
2008–2009PSS Sleman
Kepelatihan
TahunTim
2013–2014Persela Lamongan
2014Gresik United
2016Borneo FC U21
2017–2018Persebaya Surabaya
2018Sriwijaya FC
2019-2020Bhayangkara FC
2020-2021Persiba Balikpapan
2021-2022Persipura Jayapura
2022- 2023Persita

Setelah itu, manajer Persebaya Surabaya menunjuk Alfredo menjadi Pelatih kepala di pertengahan musim (setelah Iwan Setiawan dipecat),[4] dengan tujuan untuk mendapatkan promosi ke Liga 1 seperti yang ia lakukan dengan Persipura Jayapura.[5] prestasinya dengan Persipura dan Persebaya membuat dia menjadi dikenal sebagai 'spesialis pelatih pengganti di tengah kompetisi'.[5]

Karier

Pemain

Sebagai pemain sepak bola, Ia sudah pernah bermain sebagai bek di tanah kelahirannya, Argentina, Venezuela, Ekuador, dan terakhir di Indonesia.

Kepelatihan

Di minggu ke-14 Indonesia Soccer Championship A 2016, Alfredo Vera menggantikan Jafri Sastra sebagai pelatih kepala Persipura Jayapura,[6] ia dipercaya membangkitkan kembali tim setelah di bawah asuhan Jafri Sastra berada di papan bawah. pada Awalnya, ia dianggap 'tidak layak' melatih tim tersebut. Pertandingan pertamanya sebagai manajer untuk klub adalah pertemuan versus Bhayangkara F. C. di mana asuhannya Persipura menang dengan skor 2-1. Setelah itu, pada pertandingan berikutnya mereka mendapatkan kemenangan berturut-turut menghadapi Mitra Kukar dan Persegres Gresik. pada akhir musim ini, timnya mengalami dua kekalahan dalam 21 pertandingan dibandingkan dengan empat kekalahan dalam 14 pertandingan di bawah Jafri Sastra. Ia juga membawa timnya mendapatkan lima kemenangan dan empat hasil imbang di mana mereka menjuarai liga. keberhasilannya ini tidak lepas dari kemampuannya untuk berkomunikasi dengan pemain dan melihat potensi bakat pemain; ia menggunakan formasi 4-3-3 yang mengandalkan dua sayap, Osvaldo Haay dan Ferinando Pahabol.[6]

Pada awal musim 2017, mantan bek ini memutuskan untuk tidak membeli marquee player lagi untuk Persipura Jayapura karena ia mengklaim mereka tidak memerlukan lagi untuk meningkatkan kinerja tim.[7]

Prestasi

Referensi


🔥 Top keywords: Halaman UtamaIstimewa:PencarianKejuaraan Eropa UEFA 2024KleopatraDuckDuckGoIduladhaTaqabbalallahu minna wa minkumJepangMinal 'Aidin wal-FaizinPeringkat Dunia FIFAKejuaraan Eropa UEFADavina KaramoyAhmad LuthfiTijjani ReijndersIndonesiaSunjaya Purwadi SastraRumaniaKurban (Islam)Dompet elektronikFacebookKejuaraan Eropa UEFA 2020Hari TasyrikYouTubeDaftar film Indonesia tahun 2024Joko AnwarTino KarnoAurélie MoeremansKualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 (AFC)Hati SuhitaPembunuhan Muhammad Rizky Rudiana dan Vina Dewi ArsitaSapiKevin DiksCopa América 2024Lempar jamrahXNXXYandexMichelle ZiudithGoogle TerjemahanBen Sumadiwiria