1 Yohanes 1

1 Yohanes 1 (disingkat 1Yoh 1) adalah pasal pertama dari Surat Yohanes yang Pertama dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen yang digubah oleh Yohanes, salah satu dari Keduabelas Rasul pertama Yesus Kristus.[1][2]

1 Yohanes 1
Akhir dari Surat 2 Petrus (pasal 3:16-18) dan permulaan Surat 1 Yohanes (pasal 1:1-2:9) dalam kolom yang sama, pada Codex Alexandrinus yang diperkirakan dibuat antara tahun 400-440 M.
KitabSurat 1 Yohanes
KategoriSurat-surat Am
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
23
pasal 2

Teks

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 1

Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah yang kami tuliskan kepada kamu. (TB)[3]

Ayat 2

Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. (TB)[4]

Surat Yohanes mendefinisikan hidup kekal yang berkenaan dengan Kristus. Hidup kekal hanya dapat diperoleh melalui iman kepada Kristus dan persekutuan dengan Dia (1 Yohanes 1:2,6,7; 2:22–25; 5:20).[5]

Ayat 3

Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. (TB)[6]

"Persekutuan" (bahasa Yunani: koinonia) secara harfiah artinya "memiliki bersama" dan meliputi saling berbagi dan berpartisipasi. Orang Kristen mempunyai persekutuan karena mereka memiliki iman bersama (Titus 1:4; Yudas 1:3), memiliki kasih karunia bersama dari Allah di dalam Kristus (1 Korintus 1:9; Filipi 1:7), didiami oleh Roh Kudus bersama (Yohanes 20:22; Roma 8:9,11), memiliki karunia-karunia Roh bersama (Roma 15:27), dan musuh bersama (1 Yohanes 2:15–18; 1 Petrus 5:8). Tidak mungkin ada persekutuan sejati dengan mereka yang menolak ajaran iman Perjanjian Baru (2 Yohanes 1:7–11; Galatia 1:9).[5]

Ayat 9

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (TB)[7]

Orang harus mengakui dosanya dan memohon pengampunan dan penyucian dari Allah melalui Kristus. Dua hal yang dihasilkan olehnya adalah:

Lihat pula

Referensi

Pranala luar